dukungan sosial dapat melemahkan kemampuan individu untuk mengatasi berbagai peristiwa hidup yang negatif dan membuatnya rentan terhadap depresi
Billings dkk dalam Davison, 2006. Secara umum diketahui adanya hubungan resiprokal antara dukungan sosial dengan depresi, dimana dukungan sosial
mengurangi resiko depresi pada masa remaja awal, sekaligus juga depresi menimbulkan berkurangnya dukungan Stice, Ragan, Randall, 2004.
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa bullying menimbulkan berbagai konsekuensi negatif. Salah satu dampaknya bagi korban adalah mengalami
depresi bahkan hingga dapat menimbulkan terjadinya bunuh diri. Penelitian juga menunjukkan bahwa korban bullying dengan segala pengalaman yang tidak
menyenangkan membutuhkan dukungan sosial yang berhubungan dengan kesejahteraan mental. Dari penelitian juga telah diketahui bahwa terdapat
hubungan berkebalikan antara dukungan sosial dengan depresi, sehingga dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk melihat pengaruh dukungan sosial terhadap
depresi pada remaja awal korban bullying.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini diajukan melalui pertanyaan: Apakah ada pengaruh dukungan sosial terhadap depresi pada
remaja awal korban bullying?
Universitas Sumatera Utara
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan data secara langsung mengenai apakah ada pengaruh dukungan sosial terhadap depresi pada remaja
awal korban bullying.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang bersifat pengembangan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Perkembangan mengenai dukungan sosial
dan depresi pada remaja awal korban bullying dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Beberapa manfaat praktis yang dapat diberikan dari penelitian ini: a.
Memberi informasi mengenai gambaran bullying yang terjadi dalam lingkungan sekolah di berbagai negara termasuk di Indonesia, khusunya di
Medan. b.
Memberikan informasi mengenai dampak bullying sehingga pihak sekolah melakukan suatu cara untuk mengatasi bullying yang terjadi dalam
lingkungan sekolah melalui kebijakan sekolah. c.
Memberi informasi bahwa keluarga, sekolah, dan teman sebaya remaja dapat menjadi sumber dukungan sosial bagi korban bullying dengan
mengetahui bentuk dukungan sosial yang tepat bagi korban bullying.
Universitas Sumatera Utara
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I : Pendahuluan,
berisi penjelasan
mengenai latar
belakang permasalahan, tujuan, manfaat dan sistematika penelitian.
Bab II : Landasan teori, berisi teori dan hasil penelitian yang digunakan
menjadi landasan penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan teori Depresi dari DSM IV-TR 2000 dan CES-D dari Radloff
1977, teori Dukungan Sosial dari Sarafino 2006, dan teori Bullying dari Olweus 1993 dan Coloroso 2003. Pada bab ini
akan dijelaskan juga mengenai bullying, depresi, dukungan sosial, dan pengaruh dukungan sosial terhadap depresi pada remaja awal
korban bullying. Bab III :
Metode penelitian, berisi identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi penelitian, alat ukur yang akan digunakan,
prosedur pelaksanaan, dan metode analisis data yang digunakan. Bab IV :
Analisis dan interpretasi hasil penelitian, berisi tentang gambaran subjek penelitian dan hasil penelitian.
Bab V : Kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan yang berusaha menjawab
masalah yang dikemukakan berdasarkan hasil penelitian. Kemudian berdasarkan kesimpulan akan diajukan saran bagi
penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
A. DEPRESI 1. Pengertian Depresi
Depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan yaitu suatu perasaan tidak ada harapan lagi. Individu yang mengalami depresi pada umumnya
menunjukkan gejala psikis, gejala fisik dan sosial yang khas, seperti murung, sedih berkepanjangan, sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilang semangat,
hilangnya rasa percaya diri, hilangnya konsentrasi, dan menurunnya daya tahan Lubis, 2009.
Dalam Chaplin 2002 depresi didefinisikan pada dua keadaan, yaitu pada orang normal dan pada kasus patologis. Pada orang normal, depresi merupakan
keadaan kemurungan kesedihan, patah semangat yang ditandai dengan perasaan tidak puas, menurunnya kegiatan, dan pesimis dalam menghadapi masa yang akan
datang. Pada kasus patologis, depresi merupakan ketidakmampuan ekstrem untuk bereaksi terhadap perangsang, disertai menurunnya nilai diri, delusi
ketidakpastian, tidak mampu dan putus asa. Perbedaan depresi normal dengan depresi klinis terletak pada tingkatannya, namun keduanya memiliki jenis simtom
yang sama. Tetapi depresi unipolar atau mayor depresi mempunyai simtom yang lebih banyak, lebih berat severely, lebih sering, dan terjadi dalam waktu yang
lebih lama. Namun batas antara gangguan depresif normal ‘normal’ depressive
Universitas Sumatera Utara