Kategorisasi Data Penelitian Hasil Tambahan

ini dapat diinterpretasikan maknanya bahwa ketika tidak ada dukungan sosial yang diterima individu X = 0, maka model regresi akan memprediksi bahwa nilai depresi sama dengan nilai konstanta. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa nilai b1 = - 0,127. Nilai ini menunjukkan arah garis regresi. Hal ini menggambarkan perubahan hasil berhubungan dengan berubahnya satu satuan perubahan variabel prediktor. Jika variabel prediktor, yang dalam penelitian ini adalah variabel dukungan sosial, meningkat satu satuan, maka kemudian model regresi akan memprediksi bahwa terjadi penurunan depresi sebesar 0,127. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika dukungan sosial yang diterima individu semakin besar, maka depresi akan semakin menurun.

3. Hasil Tambahan

a. Kategorisasi Data Penelitian

Berdasarkan deskripsi data penelitian, dapat dilakukan pengelompokkan yang mengacu pada kriteria pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi secara normal Azwar, 2000 Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Pada tabel 14 akan mendeskripsikan data pengkategorisasian kedua variabel penelitian yaitu variabel dukungan sosial dan depresi. Tabel 14. Deskripsi Variabel Dukungan Sosial dan Depresi Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Dukungan Sosial 101 168 136,68 13,307 45 180 112,5 22,5 Depresi 4 29 14,97 5,839 51 25,5 8,5 Berdasarkan tabel 14 diperoleh skor empirik dan skor hipotetik. Skor empirik merupakan skor yang didapat di lapangan. Mean empirik pada variabel Universitas Sumatera Utara dukungan sosial sebesar 136,68 dengan standar deviasi empirik sebesar 13,307. Mean empirik variabel depresi didapat sebesar 14,97 dengan standar deviasi empirik sebesar 5,839. Sedangkan skor hipotetik merupakan skor yang diharapkan dapat dicapai oleh sampel penelitian. Hasil mean hipotetik untuk variabel dukungan sosial didapat sebesar 112,5 dengan standar deviasi sebesar 22,5. Mean hipotetik untuk variabel depresi didapat sebesar 25,5 dengan standar deviasi sebesar 8,5. Setelah perhitungan skor empirik dan hipotetik, maka hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus kriteria jenjang pengkategorian dalam tabel 15. Tabel 15. Kriteria jenjang kategorisasi variabel dukungan sosial dan depresi Variabe l Jenjang kategorisasi Empirik Hipotetik Rentang Nilai Fr k Kategor i Rentang Nilai Fr k Kategori Dukungan Sosial x - 1.0  x 123 11 16,9 2 Rendah x 90 Rendah -1.0  x  +1.0 123  x  150 46 70,7 7 Sedang 90  x  135 28 43,0 8 Sedang +1.0 x 150 x 8 12,3 1 Tinggi 135 x 37 56,9 2 Tinggi Depresi x - 1.0  x 9 8 12,3 1 Rendah x 17 43 66,1 5 Rendah -1.0  x  +1.0 9  x  21 49 75,3 8 Sedang 17  x  34 22 33,8 5 Sedang +1.0 x 21 x 8 12,3 1 Tinggi 34 x Tinggi b. Frk = Frekuensi Berdasarkan tabel 15. data empirik diketahui subjek penelitian pada variabel dukungan sosial yang tergolong kedalam kategori tinggi sebanyak 8 orang 12,31, kategori sedang sebanyak 49 orang 75,38, kategori rendah Universitas Sumatera Utara sebanyak 8 orang 12,31. Data hipotetik diketahui subjek penelitian pada variabel dukungan sosial yang tergolong kedalam kategori tinggi sebanyak 37 orang 56,92, kategori sedang sebanyak 28 orang 43,08, dan tidak ada siswa yang termasuk kategori rendah 0. Perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik variabel dukungan sosial menunjukkan mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik X Y, maka dapat dikatakan bahwa dukungan sosial subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata remaja pada polulasi umumnya. Kategorisasi subjek penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori yang mendapatkan dukungan sosial sedang, yaitu sebesar 75,38. Artinya, dukungan sosial yang diterima remaja tidak tinggi dan juga tidak rendah. Selebihnya, 12,31 mendapatkan dukungan sosial yang tinggi dan 12,31 mendapatkan dukungan sosial yang rendah. Data empirik subjek penelitian pada variabel depresi yang tergolong kedalam kategori tinggi sebanyak 11 orang 16,92, kategori sedang sebanyak 46 orang 70,77, kategori rendah sebanyak 8 orang 12,31. Data hipotetik subjek penelitian pada variabel depresi tidak ada yang yang tergolong kedalam kategori tinggi 0, kategori sedang sebanyak 22 orang 33,85, kategori rendah sebanyak 43 orang 66,15. Perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik variabel depresi menunjukkan mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik X Y, maka dapat dikatakan bahwa depresi subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata remaja pada polulasi umumnya. Kategorisasi subjek penelitian Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori yang mengalami depresi sedang, yaitu sebesar 63,08. Artinya, gejala depresi yang dialami remaja tidak tinggi dan juga tidak rendah. Selebihnya, 26,15 mengalami depresi yang tinggi dan 7 mengalami depresi yang rendah. Untuk melihat penyebaran variabel dalam bentuk matriks kategori dapat ditunjukkan pada tabel 16 berikut: Tabel 16. Matriks Hubungan Antar Variabel Dalam Bentuk Kategori Dukungan Sosial Rendah Sedang Tinggi Depresi Rendah 2 3,08 5 7,69 1 1,54 Sedang 6 9,23 36 55,38 7 10,77 Tinggi 3 4,62 5 7,69 Jumlah 11 16,93 46 70,76 8 12,31 65 100 Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa hubungan variabel dukungan sosial yang tinggi dengan depresi rendah memiliki persentase 1,54 1 orang. Variabel dukungan sosial tinggi dengan depresi sedang memiliki persentase 10,77 7 orang, dan tidak ada yang memiliki dukungan sosial tinggi dan depresi tinggi. Hubungan variabel dukungan sosial sedang dengan depresi rendah memiliki persentase 7,69 5 orang. Hubungan variabel dengan persentase paling besar adalah variabel dukungan sosial sedang dengan depresi sedang yaitu 55,38 36 orang. Dan variabel dukungan sosial sedang dengan depresi tinggi memiliki persentase 7,69 5 orang. Hubungan variabel dukungan sosial yang rendah dengan depresi rendah memiliki persentase 3,08 2 orang. Hubungan variabel dukungan sosial yang Universitas Sumatera Utara rendah dengan depresi yang sedang memiliki persentase 9,23 6 orang. Hubungan variabel dukungan sosial yang rendah dengan depresi yang tinggi memiliki persentase 4,62 3 orang.

b. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial