3. Positive affect merupakan perasaan, emosi, suasana hati yang dirasakan
positif bagi individu dan memiliki harapan yang merupakan kebalikan dari perasaan negatif.
4. Interpersonal relation merupakan perasan negatif yang dirasakan individu
berkaitan dengan perilaku orang lain seperti tidak bersahabat dan merasa tidak disukai.
3. Perkembangan Skala Center for Epidemiologic Studies Depression CES-D
Center for Epidemiologic Studies Depression Scale CES-D adalah skala yang didesain untuk menilai tingkat simtom depresi pada saat terkini to assess
current level of depressive symtomp pada populasi umum. CES-D menilai berdasarkan frekuensi dan durasi simtom yang berhubungan dengan depresi.
Skala ini bertujuan untuk digunakan dalam studi epidemiologi pada populasi umum dalam Vingerhoets, 2001.
Alat ukur terdiri dari 20 item yang diseleksi dari sejumlah skala depresi terdahulu yang sudah valid. Pernyataan-pernyataan dalam CES-D meliputi
depressed mood, perasaan bersalah dan tidak berharga, merasa putus asa dan tidak berdaya, kemunduran psikomotor, kehilangan selera makan, dan gangguan tidur.
Desain skala CES-D lebih menekankan komponen afektif, yaitu depressed mood. Responden diminta untuk merating frekuensi simtom selama minggu terakhir
dalam skala Likert 4 point dengan rentang dari jarang atau tidak pernah kurang dari satu hari hingga sering atau setiap hari 5-7- hari. Jumlah skor dalam CES-
D dapat dijumlahkan, skor yang lebih tinggi mengindikasikan adanya simtom depresif Radloff, 1977.
Universitas Sumatera Utara
CES-D bukanlah merupakan alat diagnostik, tetapi merupakan alat tes screening untuk mengidentifikasi individu atau kelompok yang berisiko depresi.
CES-D juga telah diadaptasi penggunaannya terhadap anak-anak. Skala ini juga telah divalidasi untuk digunakan oleh remaja, lansia, dan sejumlah kelompok dari
etnis yang berbeda.
4. Depresi pada Remaja
Depresi tidak mengenal batasan umur dan bisa terjadi pada siapa saja, dari kelompok sosial mana saja dan pada segala rentang usia. Hadi 2004 menemukan
bahwa depresi pada kelompok umur remaja ternyata relatif tinggi. Dengan kata lain, remaja rentan terkena depresi. Menurut Blackman dalam Lubis, 2009,
depresi pada remaja sebagian besar tidak terdiagnosis sampai akhirnya mereka mengalami kesulitan yang serius dalam sekolah dan penyesuaian pribadi yang
sering kali berlanjut pada masa dewasa Depresi bisa menjadi respon sementara terhadap situasi maupun stres.
Pada remaja, mood sedih adalah hal yang umum karena proses pendewasaan, stres yang berhubungan dengan kedewasaan, pengaruh hormon seksual, dan konflik
kebebasan dengan orang tua. Walaupun normal bagi remaja untuk mengalami perubahan suasana perasaan, tetapi hal tersebut menjadi tidak normal jika
berlarut-larut dengan kekacauan emosi yang luar biasa Lubis, 2009. Terdapat persamaan dan perbedaan dalam simtom-simtom depresi mayor
yang ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak dan remaja berusia 7 tujuh hingga 17 tujuh belas tahun memiliki kesamaan dengan orang dewasa
dalam mood depresi, ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan, fatik,
Universitas Sumatera Utara
masalah konsentrasi, dan pemikiran untuk bunuh diri. Simtom-simtom yang berbeda adalah tingkat percobaan bunuh diri dan rasa bersalah yang lebih tinggi
pada anak-anak dan remaja, sedangkan pada orang dewasa lebih sering bangun lebih awal di pagi hari, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan
depresi dini hari Davison, 2006.
5. Teori Psikologi tentang Depresi