Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Analisis Regresi Pengaruh Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Terhadap

rendah dengan depresi yang sedang memiliki persentase 9,23 6 orang. Hubungan variabel dukungan sosial yang rendah dengan depresi yang tinggi memiliki persentase 4,62 3 orang.

b. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial

Pada tabel 17 dideskripsikan data pengkategorisasian variabel dukungan sosial berdasarkan bentuk-bentuk dukungan sosial dan depresi. Tabel 17. Deskripsi Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial dan Depresi Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Dukungan Emosional 25 42 33.11 3.918 11 44 27,5 5,5 Dukungan Instrumental 24 41 33.48 3.953 11 44 27,5 5,5 Dukungan Informatif 25 41 33.60 3.815 11 44 27,5 5,5 Dukungan Persahabatan 24 45 36.49 4.434 12 48 30 6 Depresi 4 29 14.97 5,839 51 25,5 8,5 Berdasarkan tabel 17 diketahui skor empirik dan skor hipotetik dari bentuk-bentuk dukungan sosial. Mean empirik bentuk-bentuk dukungan sosial: Dukungan emosional sebesar 33,11 dengan standar deviasi sebesar 3,918. Dukungan instrumental sebesar 33,48 dengan standar deviasi sebesar 3,953. Dukungan informatif sebesar 33,60 dengan standar deviasi sebesar 3,815. Dukungan Persahabatan sebesar 36,49 dengan standar deviasi 4,434. Mean empirik variabel depresi didapat sebesar 14,97 dengan standar deviasi empirik sebesar 5,839. Hasil mean hipotetik untuk bentuk-bentuk dukungan sosial: Dukungan emosional sebesar 27,5 dengan standar deviasi sebesar 5,5. Dukungan instrumental sebesar 27,5 dengan standar deviasi sebesar Universitas Sumatera Utara 5,5. Dukungan informatif sebesar 27,5 dengan standar deviasi sebesar 5,5. Dukungan persahabatan sebesar 30 dengan standar deviasi 6. Mean hipotetik untuk variabel depresi didapat sebesar 25,5 dengan standar deviasi sebesar 8,5.

c. Analisis Regresi Pengaruh Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Terhadap

Depresi Berikut ini akan dijelaskan pengolahan data mengenai pengaruh bentuk- bentuk dukungan sosial terhadap depresi pada remaja awal korban bullying yang diperoleh dengan menghitung koefisien korelasi. Metode yang digunakan untuk mengkorelasikan data adalah uji analisis regresi linier berganda dengan bantuan program komputer SPSS 16.0. Berdasarkan hasil pengolahan data analisis regresi antara bentuk-bentuk dukungan sosial dengan depresi pada tabel 18 berikut: Tabel 18. Hasil Analisis Regresi Bentuk-Bentuk Dukungan SosialDepresi Korelasi Sig Dukungan EmosionalDepresi -0,213 0,044 Dukungan InstrumentalDepresi -0,316 0,005 Dukungan InformatifDepresi -0,190 0,065 Dukungan PersahabatanDepresi -0,234 0,031 Dari tabel dapat dilihat bahwa koefisien korelasi R antara dukungan emosional dengan depresi adalah sebesar 0,213 dengan signifikansi 0,044. Korelasi antara dukungan instrumental dengan depresi sebesar 0,316 dengan signifikansi 0,005. Koefisien korelasi dukungan informatif dengan depresi sebesar 0,190 dengan signifikansi 0,065. Koefisien korelasi dukungan persahabatan dengan depresi sebesar 0,234 dengan signifikansi 0,031.Dari keempat bentuk- bentuk dukungan sosial tersebut dapat dilihat bahwa bentuk dukungan yang Universitas Sumatera Utara memiliki korelasi yang lebih tinggi dibandingkan bentuk yang lain adalah bentuk dukungan instrumental, yaitu sebesar 0,316. Keempat bentuk dukungan sosial tersebut membentuk korelasi negatif terhadap depresi. Artinya terjadi hubungan tidak searah dimana semakin tinggi bentuk-bentuk dukungan sosial maka akan semakin menurun tingkat depresi. Sebaliknya, jika semakin rendah nilai dari bentuk-bentuk dukungan sosial, maka akan semakin tinggi tingkat depresi. Dari hasil analisis regresi tersebut dapat juga dilihat taraf signifikansi pada korelasi antara variabel dukungan emosional dengan depresi, variabel dukungan instrumental dengan depresi, dan variabel dukungan persahabatan dengan depresi berada pada taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 p 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Sedangkan, korelasi antara variabel dukungan informatif dengan depresi memiliki taraf signifikansi p = 0,065. Hasil tersebut menunjukkan bahwa signifikansi lebih besar dari 0,05 p 0,05. Artinya, tidak terdapat pengaruh dukungan informatif terhadap depresi. Tabel 19. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda R Sig. R Square Persamaan Regresi 0.323 0.151 0.105 Y = 32,121 – 0,050X1 -0,401X2 +0,038X3 -0,092X4 Ket: Y = Variabel tergantung = Depresi X1= Variabel bebas 1 = Dukungan emosional X2 = Variabel bebas 2 = Dukungan Instrumental X3 = Variabel bebas 3 = Dukungan Informatif X4 = Variabel bebas 4 = Dukungan Persahabatan Dari hasil analisis regresi pada tabel 19, koefisien determinan R-square yang diperoleh dari pengaruh bentuk-bentuk dukungan sosial terhadap depresi Universitas Sumatera Utara adalah sebesar 0,105 R-square r 2 = 0,105. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh bnetuk-bentuk dukungan sosial terhadap depresi adalah sebesar 10,5. Artinya, bentuk-bentuk dukungan sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 10,5 untuk mengurangi depresi, sedangkan sisanya yang sebesar 89,5 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Persamaan garis multiregresi dapat dilihat pada tabel 20. Tabel 20. Hasil Koefisien Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 32.121 7.397 4.343 .000 Dukungan_Emosional -.050 .281 -.034 -.178 .859 Dukungan_Instrumental -.401 .249 -.272 -1.611 .112 Dukungan_Informatif .038 .274 .025 .139 .890 Dukungan_Persahabatan -.092 .212 -.070 -.432 .667 a. Dependent Variable: Depresi Garis persamaan regresi yang dihasilkan, yaitu Y = 32,121 – 0,050Dukungan emosional - 0,401Dukungan Instrumental + 0,038Dukungan Informatif - 0,092Dukungan Persahabatan. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai konstanta adalah b0 = 32,121. Dari model multiple regresi dapat dilihat beberapa b-values yaitu koefisien setiap variabel prediktor yang mengindikasikan kontribusi setiap variabel prediktor. Nilai b-values menunjukkan hubungan antara depresi dengan setiap prediktor. Jika koefisien bernilai positif berarti terdapat hubungan positif antara prediktor dan hasil, jika koefisien bernilai negatif maka menunjukkan hubungan negatif. Dari persamaan dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi dukungan emosional sebesar - 0,050, koefisien regresi dukungan instrumental Universitas Sumatera Utara sebesar - 0,401, koefisien regresi dukungan informatif sebesar 0,038, koefisien korelasi regresi dukungan persahabatan sebesar -0,092. Dari keempat variabel prediktor yang menunjukkan hubungan yang negatif adalah dukungan emosional, dukungan instrumental, dan dukungan persahabatan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai dari masing-masing variabel prediktor tersebut, maka nilai depersi akan semakin menurun. Sedangkan, variabel prediktor yang menunjukkan hubungan yang positif adalah dukungan informatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai dukungan informatif, maka nilai depresi juga akan meningkat.

C. PEMBAHASAN

Hasil penelitian pada sampel remaja awal korban bullying yang bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Medan Petisah diperoleh nilai R = 0,289 dengan p= 0.020 p0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh dukungan sosial terhadap depresi pada remaja awal korban bullying. Dukungan sosial merupakan segala bentuk bantuan yang diberikan pada individu berupa kenyaman, perhatian, penghargaan, yang dirasakan individu dapat memberi efek positif bagi dirinya yang diperoleh melalui interaksi dengan individu atau kelompok lain. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa dukungan sosial memberi pengaruh terhadap penurunan tingkat depresi pada individu yang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dan yang dapat menyebabkan reaksi stres dari individu seperti bullying. Demikian sebaliknya menurunnya dukungan sosial memberi pengaruh pada peningkatan depresi. Hasil tersebut sesuai dengan teori interpersonal depresi yang menjelaskan bahwa berkurangnya dukungan sosial Universitas Sumatera Utara