Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian Botani Tanaman Salak

jamur putih, juga terdapat penyakit rebah kecambah yang menyerang tanaman salak. Menurut Anarsis 1999, penyakit rebah kecambah sering muncul pada tunas yang baru muncul dari biji. Penyakit ini banyak terjadi pada kecambah yang berumur kurang dari 2 bulan, yaitu sebelum daun pertamanya mekar.

1.2 Permasalahan

Salak Sidempuan merupakan buah yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, namun pengembangannya masih terbatas. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian, terutama yang berkaitan dengan penelitian dasar baik penelitian tentang morfologi, anatomi maupun fisiologi. Dilihat dari segi fisiologisnya, salah satunya dapat mengamati enzim PO dan PPO yang berperan dalam proses pencoklatan dan proteksi terhadap penyakit. Enzim PO dan PPO bersifat konstitutif sudah ada dan tersebar pada organ tanaman dan berbeda penyebarannya berdasarkan organ vegetatif tanaman dan lokasi yang berbeda juga.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui karakteristik morfologi dan aktivitas enzim PO dan PPO pada organ vegetatif batang dan daun tanaman Salacca sumatrana var Sidempuan dari tempat dan lingkungan yang berbeda yaitu dari Desa Sibakua dan Desa Huta Lambung.

1.4 Hipotesis Penelitian

Adanya perbedaan karakteristik morfologi dan aktivitas enzim PO dan PPO pada organ vegetatif batang dan daun tanaman salak Sidempuan dari tempat dan lingkungan yang berbeda yaitu dari Desa Sibakua dan Desa Huta Lambung. Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian, diharapkan akan didapat informasi mengenai karakteristik morfologi dan aktivitas enzim PO dan PPO pada organ vegetatif batang dan daun dalam meningkatkan resistensi dan proteksi terhadap penyakit yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman sehingga dapat meningkatkan mutu maupun kualitas salak Sidempuan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Salak

Tanaman salak Zalacca edulis sefamili dengan kelapa Palmae, tanaman ini memiliki ciri batang tegak, pelepah daun berduri, tingginya 1,5 - 5 m. Tanaman ini tumbuh baik jika ada pohon penaungnya, cocok dengan iklim yang basah, tidak tahan genangan air, serta memerlukan tanah gembur yang banyak mengandung bahan organik. Tanaman salak adalah tanaman asli Indonesia. Hampir di semua daerah di Indonesia dapat ditumbuhi salak, baik yang telah dibudidayakan maupun yang masih tumbuh liar di hutan. Tanaman salak termasuk tanaman berumah dua. Pada satu tanaman hanya ada satu jenis bunga saja, jantan atau betina Tjahjadi, 1989. Menurut Tjitrosoepomo 2004, sistematika tanaman salak Sidempuan adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : ArecalesSpadiciflorae Family : ArecaceaePalmae Genus : Salacca Spesies : Salacca sumatrana Reinw var. Sidempuan. Salak adalah monokotil, daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti pada kelapa yang disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam. Batangnya pendek, tetapi lama-kelamaan meninggi pula sampai 3m atau lebih dan akhirnya roboh tidak mampu membawa beban mahkota daun yang terlalu berat karena tidak sebanding dengan batangnya yang kecil. Bunga salak ada tiga macam, yakni bunga betina, jantan, dan campuran sempurna. Bunga jantan terbungkus oleh seludang Universitas Sumatera Utara dengan tangkai panjang. Bunga betina terbungkus oleh seludang dengan tangkai pendek. Bunga seludang muncul dari ketiak pelepah daun Sunarjono, 2000. Tanaman salak berasal dari Desa Sibakua dan Hutalambung, Tapanuli Selatan yang dibudidayakan sudah lama, yaitu mulai sekitar tahun 1930. Masyarakat di daerah setempat mempercayai bahwa tanaman salak ini dapat menambah nafsu makan. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik cenderung ke bulat. Kulit buahnya bersisik besar dan berwarna cokelat kehitaman. Uniknya, daging buahnya yang tebal berwarna kuning tua dan bersemburat merah. Rasanya manis bercampur asam, berair, dan tidak terasa sepatnya. Bijinya berukuran relatif besar dan berwarna cokelat muda. Ukuran buahnya bervariasi dari kecil sampai besar Pracaya, 2002. Secara umum penampakan salak Padang Sidempuan lebih kekar dan lebih besar dari salak jenis lainnya. Salak Padang Sidempuan dicirikan dengan bentuk batang, pelepah dan helaian daun yang besar dan kokoh. Dari jauh dengan melihat letak susunan daun dan ukurannya, kita dapat menentukan bahwa itu salak jenis Padang Sidempuan. Ciri utamanya daunnya dapat dilihat pada daun paling ujung dari pelepah yang bentuknya sangat lebar, sedangkan daun di bagian lainnya mengarah ke samping atau tegak lurus terhadap posisi pelepah daun. Ciri khas dari salak Padang Sidempuan ini terletak pada ukuran pelepah dan durinya, letak anak daun terhadap pelepah serta daun yang paling ujung dari pelepah, warna daging buah dan rasanya serta bentuk bunga jantannya Anarsis, 1999.

2.2 Penyakit Tanaman Salak