Gaspar, et al., 1980. Aktivitas isozim peroksidase mudah dideteksi karena aktivitasnya yang luar biasa pada jaringan Touti, 1988.
Enzim peroksidase PO memerlukan gen untuk mengekspresikan reaksi pertahanannya pada tanaman. Untuk menganalisis peran dari enzim ini diperlukan tiga
gen peroksidase seperti POX22.3, POX8.1 dan POX5.1 contohnya pada daun tanaman padi untuk reaksi ketahanan terhadap patogen. Gen tersebut hampir sama dengan
rangkaian asam nukleat dan asam amino yang berada pada satu famili gen. Ketiga gen tersebut menunjukkan ekspresi yang berbeda pada daun selama interaksi patogen dan
mekanisme ketahanan tanaman Chittoor et al., 1997.
Enzim peroksidase berperan dalam resistensi tanaman, dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta dapat meningkatkan sistem
mekanisme pertahanan sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Abeles et al. 1990 juga mengemukakan bahwa peningkatan aktivitas enzim
peroksidase adalah respon umum tanaman terhadap cekaman lingkungan. Seperti cekaman suhu rendah pada gandum dan jagung Peruanskii et al., 1991 dan cekaman
terhadap polusi udara Rao and Dubey, 1990. Selain itu aktivitas enzim peroksidase juga menunjukkan adanya mekanisme pertahanan dan perlindungan terhadap penyakit
yang menyerang tanaman Herison et al., 2007.
4.4 Pengujian Aktivitas Enzim Polifenol Oksidase
Pengujian aktivitas enzim polifenol oksidase ini menggunakan metode Kar dan Mishra 1976, yang diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 420
nm.
Dari hasil pengukuran menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm dan untuk nilai pyrogallol yang diubah menjadi purpurogalin serta
sisa purpurogalin dapat dilihat pada Lampiran K Halaman 55. Rataan hasil pengukuran enzim polifenol oksidase dapat dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gbr. 4.4 Nilai Aktivitas Enzim Polifenol Oksidase dari Kecambah, Batang dan Daun Salak pada Panjang Gelombang 420 nm dari desa Sibakua
dan Huta Lambung Ket :
A : Daun anakan Huta Lambung B : Batang anakan Huta Lambung
C : Daun anakan Sibakua D : Batang anakan Sibakua
E : Daun kecambah Huta Lambung F : Batang kecambah Huta Lambung
G : Daun kecambah Sibakua H : Batang kecambah Sibakua
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, menunjukkan bahwa nilai aktivitas enzim polifenol oksidase yang tertinggi pada desa Sibakua yaitu D dengan nilai 0,00463 dan
yang terendah pada desa Huta Lambung yaitu B dengan nilai 0,00284. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas enzim polifenol oksidase pada desa Sibakua lebih tinggi
dari desa Huta Lambung.
Pada sel tanaman utuh, PPO dan substrat fenoliknya dipisahkan secara fisik pada kloroplas dan vakuola, demikian juga oksidasi dari fenolik dan bahkan
pencoklatan enzimatik. Gangguan pada sel karena dilukai oleh pembongkaran sel selama perubahan tersebut memberi kontak PPO dengan fenolik dan terjadilah
pencoklatan enzimatik. Pada buah enzim PPO termanifestasi sebagai warna coklat pada bagian daging dan epidermis. Tingkat dari PPO dan fenolik mengubah
Universitas Sumatera Utara
perkembangan buah dan reaksi perubahan warna dapat terjadi kerusakan potensial yang disebabkan oleh enzim pencoklatan Vela et al., 2000.
Polifenol oksidase PPO tidak terbatas pada beberapa bagian organ tanaman. Keberadaannya dapat dilihat dalam setiap jenis dari organ-organ tersebut. Jaringan,
sel, dan ditempat yang sama dalam suatu varietas dari fraksi sel, keduanya terdapat di dalam organela-organela dan dalam cairan sel Kar and Mishra, 1976; Sato and
Hasegawa, 1976.
Enzim Polifenol Oksidase PPO adalah komponen protein yang memiliki reaksi sekunder polimerisasi dan biasanya berada pada buah, sayuran dan tanaman
yang mengalami pencoklatan atau browning. Fungsi fisiologis dari enzim PPO berhubungan dengan proses perlawanan terhadap serangan dari hama serangga dan
bakteri patogen. Enzim ini dikode oleh gen nuklear, dan ditransportasikan pada kloroplas. Beberapa dari enzim ini melibatkan pigmen pada reaksi biosintesisnya,
contohnya pada bunga naga, bunga ros dan umbi Schmitz et al., 2008.
Perlu dilakukan penelitian enzim peroksidase dan polifenol oksidase pada tanaman salak guna meningkatkan mutu tanaman salak. Menurut Rivero et al. 2001,
beberapa penelitian telah melaporkan bahwa aktivitas enzim polifenol oksidase dan peroksidase dapat mengurangi beberapa tipe stres pada tanaman baik yang biotik
maupun abiotik Pandolvini et al., 1992; Ruiz et al., 1999. Lebih spesifik dapat ditunjukkan bahwa kedua enzim tersebut telah saling bergabung dan sama-sama
muncul untuk mencegah cekaman fisiologis yang disebabkan oleh kondisi stres tadi.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Analisis Faktor Fisik Tanah