Cara Kerja :
a. Destruksi
Ditimbang 2 g contoh tanah dan ditempatkan ke tabung digester. Berat contoh tanah tergantung kepada kadar C-organik. Ditambahkan 2 g katalis campuran
sebanyak contoh tanah dan ditambahkan 10 ml H
2
O. Kemudian ditambahkan lagi 10 ml campuran H
2
SO
4
asam salisilat dan dibiarkan 1 malam. Didestruksi pada alat Digestor Kjeldhaltherm dengan suhu rendah dan dinaikkan secara bertahap hingga
larutan jernih atau putih suhu dibawah 200
o
C. Dinaikkan suhu setelah larutan jernih dan dilanjutkan selama 30 menit. Didinginkan dan diencerkan dengan menambahkan
15 ml H
2
O.
b. Destilasi
Ditempatkan tabung destruksi pada alat destilasi. Ditempatkan pipet 25 ml H
3
BO
3
4 pada erlenmeyer 250 cc dan ditambahkan 3 tetes indikator campuran, dan ditempatkan sebagai penampung hasil destilasi. Ditambahkan NaOH 40
25 ml ke tabung destilasi dan langsung didestilasi. Ditampung amoniak hasil destilasi
dierlenmeyer yang berisi H
3
BO
3
. Dihentikan destilasi bila larutan dalam erlenmeyer berwarna hijau dan volumenya
75 ml.
c. Titrasi
Dipindahkan erlenmeyer hasil destilasi dan dititrasi dengan HCl 0,02 N. Ditandai titik akhir titrasi oleh perubahan warna dari hijau menjadi merah.
Perhitungan :
mlHCl x NHCl x 14 x 100 N =
Berat Tanah x 1000 = ml HCl x 0,014
3. Unsur P Fosfor dengan menggunakan metode Bray I
Prinsip : P-tersedia tanah diekstrak oleh NH
4
F
2
dan HCl, P yang bebas direaksikan dengan molibdat asam akan menjadi berwarna biru dengan adanya asam
askorbat. Perkembangan warna biru diukur sebagai kadar P secara spektrometri.
Cara Kerja: ditimbang 2 g contoh tanah dan ditempatkan pada gelas
erlenmeyer 250 cc. Ditambahkan larutan Bray I sebanyak 20 ml dan digoncang pada shaker selama 30 menit. Disaring dengan kertas saring Whatman No.42. Ditempatkan
Universitas Sumatera Utara
pipet filtrat sebanyak 5 ml pada tabung reaksi. Ditambahkan pereaksi posfat B sebanyak 10 ml. Dibiarkan selama 5 menit. Diukur transmitan pada spektronik dengan
panjang gelombang 660 nm. Diberi pipet masing-masing 5 ml larutan standar P 0 – 0,5 – 1,0 – 2,0 – 3,0 – 4,0 dan 5,0 ppm P ke tabung reaksi kemudian ditambahkan 10
ml pereaksi Posfat B. Diukur transmitan standar pada spektronik dengan panjang gelombang yang sama yaitu 660 nm.
Perhitungan: Nilai absorben = - log transmitan100. Dibuat kurva standar P 0 – 5 ppm P
sebagai sumbu X dan nilai absorben sebagai sumbu Y. Konsentrasi P-larutan ditetapkan dengan menginterpolasikan nilai absorben dari sampel ke kurva standar
kurva standar dan interpolasi dapat dilakukan secara mudah dengan menggunakan kalkulator pakai program LR.
20 Pavlppm = Plrt x x faktor pengencer bila ada
2
4. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kadar protein, aktivitas enzim Peroksidase PO dan Polifenol Oksidase PPO serta pengaruh faktor lingkungan
fisik dan kimia bagi pertumbuhan tanaman salak. Kemudian dianalisis secara deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Morfologi Tanaman Salak