Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Penelitian Metode Penelitian a. Penanaman salak

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada awal Januari sampai Juni 2009 di desa Sibakua dan desa Huta Lambung, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, yang selanjutnya pada bulan Agustus 2009 dibawa ke Laboratorium Genetika, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Biologi Molekuler Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat, Pematang Siantar, Laboratorium Farmasi Kuantitatif, Fakultas Farmasi, USU dan Laboratorium Kimia Bahan Pangan, Fakultas Pertanian, USU.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini seperti cangkul, sarung tangan, kantongan plastik, termometer, soil pH tester, termometer tanah, spidol, kertas label, polibag, kertas pasir, termos, mikroskop, sampel cup, pinset, kertas saring, tisu gulung, objek dan gelas penutup, aluminium foil, pipet serologi, pipet tetes, gelas beaker, gelas ukur, neraca analitik, spektrofotometer, kuvet, pH meter, mikrosentrifuge, tabung nitrogen cair dan mikropipet. Bahan penelitian yang digunakan adalah biji salak Sidempuan Salacca sumatrana Reinw var. Sidempuan yang diperoleh dari Desa Sibakua dan Desa Huta Lambung, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, yang ditanam di Laboratorium Genetika, nitrogen cair, tanah yang diambil sedalam 50 cm untuk menganalisis unsur hara seperti unsur C, N dan P, alkohol 70, aquadest, buffer Universitas Sumatera Utara posfat, pyrogallol, coomassie brilliant blue G-250, bovine serum albumin BSA, Triton-X 100, H 2 O 2 , H 2 SO 4 5, buffer tris HCl, nitrogen cair.

3.3 Metode Penelitian a. Penanaman salak

Biji salak yang diperoleh dari desa Sibakua dan Huta Lambung, Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan diambil secara random acak sebanyak masing-masing 25 buah yang selanjutnya dibawa ke Laboratorium Genetika, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan. Kemudian digerus pada bagian embrio dengan kertas pasir halus. Direndam dalam air selama 1-2 jam. Ditanam dalam polibag yang berukuran 25 cm sedalam 15 cm dengan perbandingan tanah dan pasir 1:1 sampai setengah bagian biji salak tampak di permukaan polibag. Disiram setiap hari agar biji tidak kering. Penanaman dilakukan selama 6 bulan untuk anakan salak yang berdaun dan berbatang muda serta sudah berakar dan selama 2 bulan untuk kecambah salak.

b. Metode pengujian aktivitas enzim Peroksidase dan Polifenol Oksidase : 1. Ekstraksi Organ Tanaman