4.2. Perkembangan Variabel yang Diteliti
4.2.1. Perkembangan Cadangan Devisa Nasional
Cadangan devisa merupakan salah satu indikator moneter yang penting untuk menunjukkan kuat lemahnya fundamental perekonomian suatu negara. Kurangnya
cadangan devisa suatu negara merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat kerentanan ekonomi negara tersebut.
Tabel 4.2 Perkembangan Cadangan Devisa Nasional dalam Juta Dollar
Cadev Cadev Tahun Kuartal
Juta Dollar Tahun Kuartal
Juta Dollar
1 26.296,30 1 34.382,05
2 26.394,80 2 32.212,03
3 26.954,00 3 28.485,61
2000 4 28.410,50
2005 4 32.774,19
1 27.760,30 1 37.957,00
2 27.695,90 2 38.096,00
3 27.960,90 3 40.428,00
2001 4 27.047,40
2006 4 40.697,00
1 26.966,20 1 45.262,00
2 28.127,40 2 48.995,00
3 28.807,80 3 50.745,00
2002 4 30.754,34
2007 4 54.556,00
1 31.350,75 1 56.360,00
2 32.717,72 2 56.831,00
3 32.615,27 3 54.573,00
2003 4 34.742,37
2008 4 49.164,00
1 35.850,53 1 52.235,00
2 33.385,17 2 54.930,00
3 33.286,49 3 56.760,00
2004 4 34.724,08
2009 4 60.369,00
Sumber: www.bi.go.id
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.2 cadangan devisa nasional menunjukkan tren meningkat tiap tahunnya dari tahun 2000-2009. Penurunan cadangan devisa terjadi pada tahun 2005
yang disebabkan oleh penurunan net ekspor ditambah lagi banyaknya pinjaman jangka pendek Indonesia yang jatuh tempo.
Selama periode 2000-2009 kuartalan, cadangan devisa nasional terbesar dicapai pada tahun 2009 sebesar USD 60.369 akibat mengalirnya capital inflow atau
aliran dana jangka pendek yang masuk ke Indonesia dikarenakan situasi politik dan keamanan di Indonesia dapat berjalan dengan stabil dan semakin meningkatkan
kinerja perdagangan di Indonesia diakibatkan semakin tingginya konsumsi masyarakat internasional terhadap barang-barang impor.
Perkembangan cadangan devisa nasional dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini.
Gambar 4.2. Perkembangan Cadangan Devisa Nasional Kuartal 1 Tahun 2000 sampai Kuartal 4 Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Perkembangan Kurs
Kurs mata uang rupiah merupakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS yang berarti nilai yang mencerminkan harga mata uang Dollar AS dalam satuan rupiah. Pemerintah dalam
upaya mempertahankan nilai tukar yang rentan berfluktuasi akibat perdagangan internasional telah beberapa kali melakukan devaluasi guna mempertahankan kinerja perdagangan luar
negeri. Devaluasi adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menurunkan nilai tukar mata uang suartu negara terhadap mata uang negara lain.
Tabel 4.3. Perkembangan Kurs Tengah dalam rupiah
Kurs Kurs Tahun Kuartal
Rp Tahun Kuartal
Rp
1 7590
1 9480
2 8735
2 9713
3 8780
3 10310
2000 4
9595 2005
4 9830
1 10400
1 9075
2 11440
2 9300
3 9675
3 9235
2001 4
10400 2006
4 9020
1 9655
1 9118
2 8730
2 9054
3 9015
3 9137
2002 4
8940 2007
4 9419
1 8908
1 9217
2 8285
2 9225
3 8389
3 9378
2003 4
8465 2008
4 10950
1 8587
1 11575
2 9415
2 10225
3 9170
3 9681
2004 4
9290 2009
4 9400
Sumber: www.bi.go.id
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.3 menunjukkan nilai tukar sepanjang tahun 2007 mengalami pergerakkan secara stabil dan secara rata-rata menguat dibandingkan tahun
sebelumnya. Kestabilan nilai tukar rupiah tersebut didukung oleh kondisi fundamental makro ekonomi domestik yang semakin baik di tengah perkembangan
ekonomi dan pasar keuangan global yang bergejolak. Krisis sektor perumahan di Amerika Serikat yang meluas dalam skala global
disertai kenaikan harga minyak selama ptahun 2007 sempat menimbulkan tekanan depresiasi terhadap nilai tukar. Namun pada tahun 2009 rupiah kembali terapresiasi
sebesar Rp. 9400USD karena semakin pulihnya perekonomian dalam negeri sehingga kurs dapat kembali stabil. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.3
perkembangan nilai tukar dibawah ini:
Gambar 4.3. Perkembangan Kurs Kuartal 1 Tahun 2000 sampai Kuartal 4 Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Perkembangan Perbedaan Tingkat Suku Bunga