Analisis Variance Decomposition Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

Dalam periode jangka panjang perkiraan error variance dijelaskan oleh CADEV sebesar 33.277 persen, diikuti oleh IHSG sebesar 22.276 persen, PINR sebesar 20.807 persen, PPE sebesar 16.487 persen, KURS sebesar 6.922 persen, dan PINF sebesar 0.229 persen.

4.7.6. Analisis Variance Decomposition Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

Tabel 4.28 Variance Decomposition IHSG Variance Decomposition of IHSG: Period S.E. CADEV IHSG KURS PINF PINR PPE 1 198.4697 39.05582 60.94418 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 2 276.0053 35.08382 60.06396 0.217871 0.005042 1.833562 2.795746 3 336.3594 31.04805 57.43870 1.161558 0.005493 4.772896 5.573303 4 388.8176 27.97523 53.79179 2.311184 0.005384 8.282130 7.634290 20 798.2613 28.13782 36.07168 2.750054 0.063748 22.28013 10.69657 40 1015.800 29.79528 33.69229 2.545045 0.074581 23.01022 10.88259 Sumber: Data diolah dengan eviews Dalam periode jangka pendek perkiraan error variance dijelaskan oleh IHSG sebesar 53.791 persen, diikuti oleh CADEV sebesar 27.975 persen, PINR sebesar 8.282 persen, PPE sebesar 7.634 persen, KURS sebesar 2.311 persen, dan PINF sebesar 0.005 persen. Dalam periode jangka menengah perkiraan error variance dijelaskan oleh IHSG sebesar 36.071 persen, diikuti oleh CADEV sebesar 28.137 persen, PINR Universitas Sumatera Utara sebesar 22.280 persen, PPE sebesar 10.696 persen, KURS sebesar 2.750 persen, dan PINF sebesar 0.063 persen. Dalam periode jangka panjang perkiraan error variance dijelaskan oleh IHSG sebesar 33.692 persen, diikuti oleh CADEV sebesar 29.795 persen, PINR sebesar 22.280 persen, PPE sebesar 10.696 persen, KURS sebesar 2.750 persen, dan PINF sebesar 0.063 persen. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel cadangan devisa nasional dan variabel independen adalah kurs, pinr sbpu dan libor, pinf perbedaan tingkat inflasi Indonesia dan AS, ppe perbedaan pertumbuhan ekonomi dan ihsg indeks harga saham gabungan. 2. Berdasarkan hasil uji Kointegrasi dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel dalam tiap persamaan saling berkointegrasi atau mencapai keseimbangan dalam jangka panjang. 3. Cadangan devisa nasional cadev berkontribusi paling besar dan positif terhadap cadangan devisa nasional itu sendiri. Diikuti oleh kurs, perbedaan pertumbuhan ekonomi ppe dan indeks harga saham gabungan ihsg. Sedangkan perbedaan tingkat suku bunga pinr dan perbedaan tingkat inflasi pinf memberikan kontribusi yang paling sedikit terhadap cadangan devisa nasional. 4. Kurs berkontribusi paling besar dan positif terhadap kurs itu sendiri. Diikuti oleh cadangan devisa nasional cadev, perbedaan tingkat suku bunga pinr, 86 Universitas Sumatera Utara