Hasil Uji Akar – Akar Unit dan Derajat Integrasi

2 497,81 2 2.349,11 3 599,84 3 1.832,51 4 679,30 4 1.355,00 1 735,67 1 1.723,00 2 732,40 2 2.027,00 3 819,82 3 2.468,00 2004 4 1.000,23 2009 4 2.534,00 Sumber: www.bi.go.id Berdasarkan Tabel 4.10 dapat di jelaskan dengan gambar sebagai berikut: Gambar 4.10. Perkembangan IHSG Kuartal 1 tahun 2000 sampai Kuartal 4 Tahun 2009 Dapat dilihat dari Gambar 4.10 sepanjang tahun 2005 sampai tahun 2009 mengalami pergerakkan yang baik. Pada tahun 2008 kuartal 4 mengalami penurunan, tetapi penurunan tersebut tidak begitu besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

4.3. Hasil Uji Akar – Akar Unit dan Derajat Integrasi

Universitas Sumatera Utara Uji stasioneritas dapat dilakukan dengan uji akar-akar unit yang dikembangkan oleh Dickey Fuller. Alternatif dari uji Dickey Fuller adalah Augmented Dickey Fuller ADF yang berusaha meminimumkan autokorelasi. Uji ini berisi regresi dari diferensi pertama data runtut waktu terhadap lag variabel tersebut, lagged difference terms, konstanta dan variabel trend Kuncoro, 2001. Untuk melihat stasioneritas dengan menggunakan uji DF atau ADF, dilakukan dengan membandingkan t - statistik dari variabel lag variabel dependen dengan nilai kritis DF atau ADF dalam tabel. Data yang tidak stasioner bisa menyebabkan regresi yang lancung sehingga perlu dilakukan uji stasioneritas data. Hasil uji stasioneritas variabel–variabel dalam penelitian ditampilkan pada tabel di bawah ini. Penelitian ini dimulai dengan uji stasioner terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu cadangan devisa, kurs, suku bunga sbpu, suku bunga libor, inflasi Indonesia, inflasi AS, pertumbuhan ekonomi Indonesia, pertumbuhan ekonomi Amerika, dan ihsg. Hasil pengujian stasioneritas data untuk semua variabel amatan adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Pengujian Stasioner Variabel Nilai Augmented Dickey-Fuller Nilai Mac Kinnon Pada Tingkat Signifikansi 5 Prob Kesimpulan Level Cadev -4.652767 -3.533083 0.0033 Stasioner 1 st Difference Kurs -6.352666 -3.533083 0.0000 Stasioner 1 st Difference Sbpu -6.105972 -3.533083 0.0001 Stasioner 1 st Difference Libor -5.740222 -3.533083 0.0002 Stasioner 1 st Difference Infind -3.869472 -3.533083 0.0234 Stasioner Level Universitas Sumatera Utara Infas -5.407393 -3540328 0.0005 Stasioner Level Peind -5.028560 -3.533083 0.0012 Stasioner 1 st Difference Peas -3.943694 -3.544284 0.0205 Stasioner 1 st Difference Ihsg -3.301065 -3.536601 0.0818 Stasioner Level Sumber: Pengujian Unit Root Test Hasil uji Augmented Dickey Fuller pada Tabel 4.11 tersebut diatas menunjukkan bahwa variabel infind, infas dan ihsg dan yang stasioner pada level sebagaimana ditunjukkan oleh nilai Dickey Fuller, diatas nilai kritis Mc.Kinnon pada derajat kepercayaan 5 persen. Solusi yang dapat dilakukan untuk data yang tidak stasioner adalah dengan menciptakan variabel baru dengan cara first difference yaitu Variabel Cadev, Kurs, Sbpu, Libor, Peind, Peas sebagaimana ditunjukkan oleh nilai Dickey Fuller, diatas nilai kritis Mc.Kinnon pada derajat kepercayaan 5 persen.

4.4. Uji Kointegrasi