Perkembangan Perbedaan Tingkat Inflasi

Gambar 4.5. Perkembangan Libor Kuartal 1 Tahun 2000 sampai Kuartal 4 Tahun 2009 Berdasarkan Gambar 4.5 di atas diketahui suku bunga libor mengalami penurunan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar dari kuartal 1 tahun 2002 sampai dengan kuartal 4 tahun 2009. suku bunga libor yang paling rendah terjadi pada kwartal 1 tahun 2009 sebesar 0,23 persen sedangkan nilai suku bunga libor tertinggi terjadi pada kwartal 2 tahun 2002 sebesar 6.64 persen. Ini menunjukkan bahwa semakin rendahnya suku bunga libor akan berdampak baik pada perekonomian Indonesia.

4.2.4. Perkembangan Perbedaan Tingkat Inflasi

4.2.4.1. Tingkat inflasi indonesia Inflasi merupakan kenaikan harga secara terus menerus dan kenaikan harga yang terjadi pada seluruh kelompok barang dan jasa Pohan , 2008. Bahkan mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidak bersamaan. Yang penting kenaikan harga umum barang secara terus menerus selama suatu periode tertentu. Kenaikan harga barang Universitas Sumatera Utara yang terjadi hanya sekali saja, meskipun dalam persentase yang cukup besar, bukanlah merupakan inflasi, Nopirin, 2000. Atau dapat dikatakan, kenaikan harga barang yang hanya sementara dan sporadis tidak dapat dikatakan akan menyebabkan inflasi. Suatu negara tengah mengalami tingkat inflasi yang tinggi dimana jumlah uang beredar relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah barang, pemerintah akan berusaha mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan tingkat suku bunga. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih memilih untuk menyimpan uang mereka di bank dari pada mengkonsumsinya. Sehingga tingkat permintaan atau konsumsi barang atau jasa dapat menurun. Hal ini dapat berdampak pada keseimbangan jumlah barang dan jumlah uang beredar sehingga dapat kembali pada keadaan equilibrium atau keseimbangan semula. Tabel 4.6. Tingkat Inflasi Indonesia dalam persen INF_IND INF_IND Tahun Kuartal Tahun Kuartal 1 1,10 1 8,80 2 2,10 2 7,80 3 6,80 3 9,10 2000 4 9,40 2005 4 17,10 1 10,60 1 17,90 2 12,10 2 15,50 3 13,00 3 9,10 2001 4 12,60 2006 4 6,60 1 14,10 1 6,50 2 11,50 2 5,80 2002 3 10,10 2007 3 7,00 Universitas Sumatera Utara 4 10,00 4 6,60 1 7,10 1 8,17 2 6,60 2 11,03 3 6,20 3 12,14 2003 4 5,10 2008 4 11,06 1 5,10 1 7,92 2 6,80 2 3,65 3 6,30 3 2,83 2004 4 6,40 2009 4 2,78 Sumber: www.bi.go.id Perkembangan tingkat inflasi Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 17,10 persen, hal ini menyebabkan perekonomian Indonesia buruk. Dengan meningkatnya inflasi akan berdampak kepada cadangan devisa nasional. Apabila kenaikan inflasi, menyebabkan keseimbangan GNP berada di atasmelebihi GNP pada kesempatan kerja penuh maka akan terdapat adanya inflationary gap. Inflationary gap inilah yang akan menyebabkan inflasi. Pada tahun 2009 kuartal 4 perkembangan inflasi menunjukkan 2,78 persen, hal ini disebabkan karena perekonomian Indonesia semakin baik. Berdasarkan Tabel 4.6 dapat di jelaskan dengan gambar sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6. Perkembangan Inflasi Indonesia Kuartal 1 Tahun 2000 sampai Kuartal 4 Tahun 2009 Perkembangan inflasi dari Janurai 2001 sampai dengan Oktober 2008. Inflasi dalam perkembangannya menunjukkan angka yang meningkat mencapai 12,14 pada akhir tahun 2008. Peningkatan inflasi terjadi akibat kenaikkan harga-harga yang disebabkan adanya fenomena hari besar dan tahun baru khususnya terhadap permintaan bahan makanan. 4.2.4 2. Tingkat inflasi AS Perkembangan tingkat inflasi AS dari tahun 2000 sampai tahun 2009 terus mengalami perubahan. Inflasi AS pada tahun 2005 kuartal sebesar 4,70 persen, hal ini berdampak pada perekonomian di Indonesia yang mengakibatkan tingkat inflasi pada tahun 2005 di Indonesia semakin tinggi juga. Tetapi pada tahun 2009 tingkat inflasi Universitas Sumatera Utara AS mengalami deflasi, yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi AS juga mengalami penurunan

4.7. Tingkat Inflasi AS dalam persen INF_AS INF_AS