Y i
n t
i n
t
Y E
Y
3.13
Z i
n t
i n
t
Z E
Z
3.14 Dimana:
EY dan EZ masing-masing nilai rata-rata dari Y dan Z.
3.4.3. Forecast Error Variance Desomposition FEVD
Forecast Error Variance Desomposition FEVD dilakukan untuk mengetahui relative importance dari berbagai shock terhadap variabel itu sendiri maupun variabel
lainnya. Identifikasi FEDV menggunakan Cholesky decomposition Pramono, 2006. Analisis FEDV bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau kontribusi antar variabel
transmit Manurung,2009.Analisis Forecast Error Variance Decomposition FEVD atau sering dikenal dengan istilah Variance Decomposition digunakan untuk
memprediksi kontribusi persentase varian setiap variabel karena adanya perubahan variabel tertentu di dalam sistem VAR Purnawan, 2008. Persamaan FEDV dapat
diturunkan dengan ilustrasi sebagai berikut:
1 1
1
X A
A X
E
t t
3.15 Nilai A
dan A
1
digunakan mengestimasi nilai masa depan X
t+1 1
1 1
2 2
1
... ..........
t n
n t
n t
n t
t
e A
e A
e X
E 3.16
Artinya nilai FEDV selalu 100 persen, nilai FEDV lebih tinggi menjelaskan kontribusi varians satu variabel transmit terhadap variabel transmit lainnya lebih
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
3.5.1. Definisi Operasional
1. Cadangan Devisa Nasional adalah jumlah mata uang asing yang ada di Bank
Indonesia sebagai alat stabilitas kurs rupiah dalam satuan juta US dollar kuartal.
2. Kurs adalah nilai tukar tengah rupiah terhadap dollar Amerika yang dicatat Bank
Indonesia dalam satuan RpUS dollar.
3. Perbedaan tingkat suku bunga adalah perbedaan tingkat suku bunga SBPU Surat
Berharga Pasar Uang dengan libor dalam satuan persen.
4. Perbedaan tingkat inflasi adalah perbedaan tingkat inflasi Indonesia dengan
Inflasi Amerika dalam satuan persen
5. Perbedaan pertumbuhan ekonomi adalah perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi
Indonesia dengan tingkat pertumbuhan Amerika dalam satuan persen.
6. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG adalah indeks perkembangan rata-rata
harga saham keseluruhan dari perusahaa-perusahaan yang listing di Bursa Efek
Indonesia BEI dalam satuan persen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Perekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia tahun 2008 secara umum mencatat perkembangan yang baik di tengah terjadinya gejolak eksternal. Perekonomian Indonesia
diperkirakan masih mampu tumbuh sebesar 6,1 dengan motor penggerak didominasikan oleh konsumsi dan ekspor. Sampai dengan riwulan III tahun 2008
perekonomian Indonesia masih tumbuh diatas 6 sektor keuangan juga masih menunjukkan kinerja yang baik, tercermin dari nilai tukar yang stabil, meningkatnya
IHSG, serta menurunnya yield SUN, Namun, sejak triwulan IV tahun 2008, gejolak keuangan global telah menyebabkan tekanan pada perekonomian Indonesia.
Melemahnya ekspor, tekanan pada neraca pembayaran Indonesia, dan gejolak di pasar uang telah menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Cadangan devisa pada akhir Desember 2008 tercatat sebesar USD 31,6 miliar. Jumlah cadangan devisa tersebut setara dengan 4,0 bulan impor dan pembayaran
utang luar negeri pemerintah. Menyikapi berbagai perkembangan yang terjadi, kebijakn monoter pada tahun 2008 diarahkan untuk menurunkan tekanan inflasi yang
didorong oleh tingginya permintaan agregat terutama pada tahun 2008 dan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM yang mendorong inflasi sempat mencapai 12,1.
Seiring dengan perkembangan ekonomi global, kinerja perekonomian domestik juga kian membaik. Kinerja ekonomi domestik tersebut ditopang oleh
44
Universitas Sumatera Utara