Evenness Kehalusan Penentuan Aktivitas Anti-aging

Pemulihan minggu I Pemulihan minggu II Pemulihan minggu III Pemulihan minggu IV

4.4.2 Evenness Kehalusan

Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran kehalusan dari semua kelompok marmut dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.2 di bawah ini. Tabel 4.8 Kehalusan pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, setelah penyinaran, dan pemulihan pada minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4. F O R M U L A M A R M U T Kehalusan Sebelum Penyinaran Setelah Penyinaran Pemulihan Minggu I Pemulihan Minggu II Pemulihan Minggu III Pemulihan Minggu IV A 1 44 59 59 58 54 53 2 36 55 54 54 53 52 3 42 55 55 53 53 52 40,6 ± 4,16 56,3 ± 2,30 56,0 ± 2,64 55,0 ± 2,64 53,3 ± 0,57 52,3 ± 0,57 B 1 25 57 56 55 52 52 2 26 60 57 54 53 54 3 32 54 53 52 47 44 27,6 ± 3,78 57,0 ± 3,00 55,3 ± 2,08 53,6 ± 1,52 50,6 ± 3,21 49,3 ± 5,29 C 1 31 60 58 45 42 33 2 40 52 51 45 45 44 3 34 53 52 44 43 35 35,0 ± 4,58 55,0 ± 4,35 53,0 ± 3,78 44,6 ± 0,57 43,3 ± 1,52 37,3 ± 5,85 D 1 28 52 50 48 47 43 2 51 61 58 56 42 47 3 50 55 53 51 47 46 43,0 ± 13,00 56,0 ± 4,58 53,6 ± 4,04 51,6 ± 4,04 48,6 ± 2,88 45,3 ± 2,08 E 1 31 52 51 46 41 40 2 28 58 48 45 43 42 3 27 57 53 52 47 40 28,6 ± 2,08 52,6 ± 3,21 50,6 ± 2,51 47,6 ± 3,78 43,6 ± 3,05 40,6 ± 1,15 Keterangan: Formula A : Gel blanko Formula B : Gel ekstrak propolis 1 Formula C : Gel ekstrak propolis 1,5 Formula D : Gel ekstrak propolis 2 Formula E : Gel vitamin C 2 Parameter hasil pengukuran: 0-31 : Kulit halus 32-51 : Kulit normal 52-100 : Kulit kasar Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik rata-rata kehalusan pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, setelah penyinaran, dan pemulihan minggu ke-1, ke- 2, ke-3 dan ke-4. Berdasarkan Tabel 4.8 dan Gambar 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa semua kelompok marmut mempunyai kulit halus sampai normal pada kondisi sebelum penyinaran, kemudian setelah dilakukan penyinaran semua kelompok marmut memiliki kulit yang kasar. Pengujian dengan Anova menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan P 0,05 sebelum dilakukan penyinaran dan sesudah penyinaran hingga pemulihan minggu pertama, sedangkan perbedaan yang signifikan ditunjukan setelah pemulihan minggu kedua hingga minggu keempat p 0,05. Analisa Tukey menunjukkan perbedaan signifikan pada pemulihan minggu kedua antara kelompok marmut gel blanko dengan gel ekstrak propolis 1,5, demikian juga antara kelompok marmut gel ekstrak propolis 1 dengan gel ekstrak propolis 1,5. Pada pemulihan pemulihan minggu ketiga terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok marmut gel 10 20 30 40 50 60 Sebelum Setelah Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Gel Blanko Gel Ekstrak Propolis 1 Gel Ekstrak Propolis 1,5 Gel ekstrak Propolis 2 Gel Vitamin C 2 K eh al u san Universitas Sumatera Utara blanko dengan gel ekstrak propolis 1,5, 2 dan vitamin C 2, demikian juga antara kelompok marmut gel ekstrak propolis 1 dengan gel ekstrak propolis 1,5 dan gel vitamin C2. Pada pemulihan minggu keempat terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok marmut gel blanko dengan gel ekstrak propolis 1,5 dan gel vitamin C 2, demikian juga antara kelompok marmut gel ekstrak propolis 1 dengan gel ekstrak propolis 1,5. Pemulihan dengan pengolesan berbagai konsentrasi gel menyebabkan penurunan grafik yang menunjukkan kondisi kulit mengalami perubahan, yaitu dari kondisi kulit yang kasar setelah penyinaran menjadi kulit normal setelah dilakukan perawatan selama 4 minggu pada semua kelompok kecuali kelompok gel blanko. Namun kondisi kulit normal lebih cepat dicapai oleh kelompok marmut gel ekstrak propolis 1,5 , 2 dan gel vitamin C 2. Contoh hasil pengukuran dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Sebelum penyinaran Pemulihan minggu I Setelah penyinaran dengan lampu uv 366 nm selama ± 5 jam Universitas Sumatera Utara Pemulihan minggu II Pemulihan minggu III Pemulihan minggu IV Menurut Bogadenta 2012, kering dan kasar juga merupakan tanda umum yang dialami saat kulit mengalami penuaan dini. Ketika kulit terlalu sering terpapar oleh sinar matahari, kolagen dan elastin yang berada dalam lapisan kulit akan rusak. Sehingga sel-sel mati yang bertumpuk pada stratum korneum menyebabkan permukaan kulit menjadi kurang halus. Akibatnya kulit tampak lebih kasar. Kulit terasa kasar, kusam dan bersisik akibat menurunnya kemampuan kulit untuk melepaskan sel kulit yang lama untuk diganti dengan sel kulit yang baru. 4.4.3 Pore Pori Hasil pengukuran besarnya pori pada kulit dari semua kelompok marmut dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Besar pori pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, setelah penyinaran, dan pemulihan pada minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4. F O R M U L A M A R M U T Pori Sebelum Penyinaran Setelah Penyinaran Pemulihan Minggu I Pemulihan Minggu II Pemulihan Minggu III Pemulihan Minggu IV A 1 8 62 48 46 41 35 2 20 67 60 54 46 35 3 14 81 54 54 39 27 14,0 ± 6,00 70,0 ± 9,84 54,0 ± 6,00 51,3 ± 4,61 42,0 ± 3,60 32,0 ± 4,61 B 1 37 75 62 56 56 41 2 12 48 43 33 31 25 3 29 96 63 50 41 39 26,0 ± 12,76 73,0 ± 24,06 56,0 ± 11,26 46,3 ± 11,93 42,6 ± 12,58 35,0 ± 8,71 C 1 16 50 42 31 29 27 2 35 60 56 46 37 33 3 25 46 41 39 37 35 25,3 ± 9,50 52,0 ± 7,21 46,3 ± 8,38 38,6 ± 7,50 34,3 ± 4,61 31,6 ± 4,16 D 1 8 60 48 42 37 35 2 5 65 50 48 33 20 3 16 67 50 41 39 25 9,6 ± 5,68 64,0 ± 3,60 49,3 ± 1,15 43,6 ± 3,78 36,3 ± 3,05 26,6 ± 7,63 E 1 16 92 79 50 48 44 2 12 44 40 37 35 31 3 18 58 52 44 42 41 15,3 ± 3,05 64,6 ± 24,68 57,0 ± 19,97 43,6 ± 6,50 41,6 ± 6,50 38,6 ± 6,80 Keterangan: Formula A : Gel blanko Formula B : Gel ekstrak propolis 1 Formula C : Gel ekstrak propolis 1,5 Formula D : Gel ekstrak propolis 2 Formula E : Gel vitamin C 2 Parameter hasil pengukuran: 0-19 : Kecil 20-39 : Sedang 40-100 : Besar Pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa semua kelompok marmut sebelum dilakukan penyinaran memiliki ukuran pori kecil sampai sedang. Pemulihan setiap minggu dengan pengolesan berbagai konsentrasi gel Universitas Sumatera Utara menyebabkan penurunan grafik yang menunjukkan kondisi kulit mengalami perubahan, yaitu kondisi kulit setelah penyinaran dengan keadaan pori besar menjadi sedang, hal ini juga terjadi pada kelompok gel blanko, disebabkan marmut kelompok gel blanko kemungkinan tidak aktif dibandingkan dengan kelompok marmut lainnya. Namun pemulihan lebih cepat terjadi pada marmut kelompok gel ekstrak propolis 1,5 dan 2 yaitu pada minggu ketiga. Gambar 4.3 Grafik rata-rata besarnya pori pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, setelah penyinaran, pemulihan pada minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4. Pengujian dengan Anova menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan P 0,05 pada saat sebelum penyinaran dan sesudah penyinaran, demikian juga pada pemulihan minggu pertama sampai minggu keempat, tidak didapatkan perbedaan yang signifikan P 0,05 diantara semua kelompok gel. 10 20 30 40 50 60 70 80 Sebelum Setelah Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Gel Blanko Gel Ekstrak Propolis 1 Gel Ekstrak Propolis 1,5 Gel ekstrak Propolis 2 Gel Vitamin C 2 Po ri Universitas Sumatera Utara Salah satu kunci kulit wajah yang sehat adalah pori-pori yang kecil. Pori-pori dapat membesar apabila terkena matahari yang terlalu terik. Pori-pori yang besar menyebabkan kotoran mudah masuk dan tersumbat sehingga menyebabkan jerawat lebih mudah timbul Sulastomo, 2013. Contoh pengukuran pori dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Sebelum penyinaran Setelah penyinaran Pemulihan minggu I Pemulihan minggu II Pemulihan minggu III Pemulihan minggu IV Setelah penyinaran dengan lampu uv 366 nm selama ± 5 jam Universitas Sumatera Utara

4.4.4 Spot Noda