• Masukkan potongan propolis kedalam tabung erlenmeyer, lalu tambahkan etanol hingga terendam. Rendam dan kocoklah hingga larut.
Proses perendaman sekitar 7 hari, setiap hari dikocok sekitar 30 menit. • Akan terbentuk cairan warna coklat di atas dan endapan ampas di
bawah. • Cairan disaring menggunakan kertas saring, lalu ditampung dalam
wadah steril, kedap udara dan kedap cahaya. • Cairan yang tertampung merupakan fraksi propolis larut minyak dan
larut air sekaligus senyawa polar dan non polar. • Cairan ini dipekatkan menggunakan rotary evaporator, sehingga
memungkinkan menguapkan etanol pada suhu rendah sekitar 50
o
C dan kedap udara. Propolis yang dihasilkan bermutu lebih baik rendah
resiko propolis rusak akibat suhu panas. Proses ini menghasilkan propolis kental berbentuk pasta. Proses penguapan etanol relatif mudah
dan singkat karena pada suhu 50
o
C dan kondisi vakum, etanol sangat mudah menguap.
2.2 Uraian Gel
Gel adalah sistem semi padat dimana fase cairnya dibentuk dalam suatu matriks polimer tiga dimensi terdiri dari gom alam atau gom sintetis.
Polimer-polimer yang biasa digunakan untuk membuat gel-gel farmasetik meliputi gom alam tragacanth, pectin, carrageen, agar, asam alginate, serta
bahan-bahan sintetis dan semisintetis seperti metil selulosa, hidroksimetilselulosa, karboksimetilselulosa, dan carbopol yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
polimer vinil sintetis dengan gugus karboksil yang terionisasi Lachman, et al., 2008.
Gel umumnya merupakan suatu sediaan semi padat yang jernih dan tembus cahaya yang mengandung zat-zat aktif dalam keadaan terlarut.
Carbomer 940 akan mengembang jika didispersikan dalam air dengan adanya zat-zat alkali seperti trietanolamin atau diisopropanolamin untuk membentuk
suatu sediaan semi padat. Dasar gel yang umum digunakan adalah gel hidrofobik dan gel
hidrofilik. 1. Dasar gel hidrofobik
Dasar gel hidrofobik umumnya terdiri dari partikel-partikel anorganik, bila ditambahkan kedalam fase pendispersi, hanya sedikit sekali interaksi
antara kedua fase. Berbeda dengan bahan hidrofilik, bahan hidrofobik tidak secara spontan menyebar Ansel, 1989.
2. Dasar gel hidrofilik Dasar gel hidrofilik umumnya terdiri dari molekul-molekul organik
yang besar dan dapat dilarutkan atau disatukan dengan molekul dari fase pendisfersi. Istilah hidrofilik berarti suka pada pelarut. Sistem koloid hidrofilik
biasanya lebih mudah untuk dibuat dan memiliki stabilitas yang lebih besar. Gel hidrofilik umumnya mengandung komponen bahan pengembang, air,
humektan dan bahan pengawet Ansel, 1989. Keuntungan sediaan gel:
Beberapa keuntungan sediaan gel Voigt, 1994 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
− Memiliki kemampuan penyebarannya baik pada kulit − Memberikan efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat
dari kulit − Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik
− Jumlah air yang banyak dalam gel akan menghidrasi stratum corneum sehingga terjadi perubahan permeabilitas stratum corneum menjadi
lebih permeable terhadap zat aktif yang dapat meningkatkan berpenetrasinya zat aktif.
2.3 Penuaan