Wrinkle Kerutan Penentuan Aktivitas Anti-aging

Setelah penyinaran dengan lampu uv 366 nm selama ± 5 jam Pemulihan minggu I Pemulihan minggu II Pemulihan minggu III Pemulihan minggu IV

4.4.5 Wrinkle Kerutan

Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran banyaknya kerutan dari semua kelompok marmut dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Gambar 4.5 di bawah ini. Tabel 4.11 Jumlah kerutan pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, setelah penyinaran, dan pemulihan minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke- 4. F O R M U L A M A R M U T Kerutan Sebelum Penyinaran Setelah Penyinaran Pemulihan Minggu I Pemulihan Minggu II Pemulihan Minggu III Pemulihan Minggu IV A 1 9 95 86 58 52 51 2 5 60 58 51 50 39 3 12 59 46 41 39 24 8,6 ± 3,51 71,3 ± 20,50 63,3 ± 20,52 50,0 ± 8,54 47,0 ± 7,00 38,0 ± 13,52 B 1 5 86 78 61 53 43 2 8 75 50 44 28 26 3 14 56 50 44 41 39 9,0 ± 4,58 72,3 ± 15,17 59,3 ± 16,16 49,6 ± 9,81 40,6 ± 12,50 36,0 ± 8,88 C 1 10 76 56 47 26 16 2 9 72 56 43 39 18 3 6 72 57 47 39 11 8,3 ± 2,08 73,3 ± 2,30 56,3 ± 0,57 45,6 ± 2,30 34,6 ± 7,50 15,0 ± 3,60 D 1 5 53 39 27 19 18 2 5 72 58 39 23 8 3 5 57 54 27 21 12 5 ± 0 60,6 ± 10,01 50,3 ± 10,01 31,0 ± 6,92 21,0 ± 2,00 12,6 ± 5,03 E 1 8 72 60 55 39 15 2 5 82 55 43 26 13 3 5 75 52 44 27 11 6 ± 1,73 76,3 ± 5,13 55,6 ± 4,04 47,0 ± 6,65 30,6 ± 7,23 13,0 ± 2,00 Keterangan: Formula A : Gel blanko Formula B : Gel ekstrak propolis 1 Formula C : Gel ekstrak propolis 1,5 Formula D : Gel ekstrak propolis 2 Formula E : Gel vitamin C 2 Parameter hasil pengukuran : 0-19 : Tidak berkerut 20-52 : Berkerut 53-100 : Kerutan parah Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Grafik rata-rata kerutan pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, setelah penyinaran, pemulihan pada minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4. Dari Tabel 4.11 dan Gambar 4.5 menunjukkan bahwa sebelum penyinaran semua kelompok memiliki kulit yang tidak keriput. Setelah dilakukan penyinaran jumlah keriput meningkat drastis pada semua kelompok marmut. Selama masa pemulihan hingga minggu keempat menunjukkan adanya penurunan jumlah keriput secara bertahap setelah pemakaian gel. Dengan uji Anova menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan P 0,05 antara kelompok marmut sebelum penyinaran, sesudah penyinaran hingga pemulihan minggu kedua, perbedaan yang signifikan P 0,05 didapatkan setelah pemulihan minggu ketiga dan keempat. Dengan menggunakan analisa Tukey didapatkan perbedaan yang signifikan P 0,05 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Sebelum Setelah Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Gel Blanko Gel Ekstrak Propolis 1 Gel Ekstrak Propolis 1,5 Gel ekstrak Propolis 2 Gel Vitamin C 2 K er u tan Universitas Sumatera Utara pada pemulihan minggu ketiga antara kelompok marmut gel blanko dengan gel ekstrak propolis 2. Perbedaan yang signifikan p 0,05 juga ditunjukkan pada pemulihan minggu keempat antara kelompok gel blanko dengan gel ekstrak propolis 1,5, 2 dan vitamin C 2, demikian juga antara kelompok gel ekstrak propolis 1 dengan gel ekstrak propolis 1,5, 2 dan vitamin C 2. Kondisi kulit tidak keriput didapatkan setelah pemulihan minggu keempat pada kelompok marmut gel ekstrak propolis 1,5, 2 dan vitamin C 2, sedangkan marmut kelompok gel blanko dan gel ekstrak propolis 1 belum kembali kekeadaan kulit tidak keriput. Walaupun dalam kategori tidak berkeriput lagi, namun jumlah garis halus pada pemulihan minggu keempat tetap lebih banyak jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum penyinaran. Proses penuaan merupakan proses alami yang akan dialami setiap orang. Proses penuaan yang sangat terlihat oleh kasat mata adalah terjadinya kerutan pada kulit kulit keriput. Terjadinya keriput pada kulit sebelum waktu yang seharusnya dan terlihat tua merupakan efek lain dari sinar ultraviolet. Efek ini tidak bisa langsung terjadi kerutan, tetapi lebih karena terjadinya akumulasi sinar ultraviolet dalam jangka lama yang menimbulkan efek kerusakan kulit pada serat. Ketika kerusakan serat, kulit mulai melorot, meregang dan kehilangan kemampuannya untuk kembali ketempatnya setelah peregangan Darmawan, 2013. Achroni 2012, menyebutkan bahwa biasanya kerutan muncul dibeberapa titik diarea wajah, yaitu disekitar mata, antara hidung dan mulut, pipi, antara alis dan mata, dahi, garis rahang dan leher. Universitas Sumatera Utara

4.4.6 Wrinkle’s Depth Kedalaman kerutan