2 berwarna bening dan masing – masing sediaan memiliki konsistensi yang kental. Kemudian setelah dilakukan pengujian selama 12 minggu tidak terjadi
perubahan warna pada gel dengan penambahan ekstrak propolis dan gel blanko, namun gel dengan penambahan vitamin C 2 mengalami perubahan
warna menjadi berwarna kuning.
4.3 Penentuan Mutu Fisik Sediaan
4.3.1 Stabilitas sediaan
Hasil pengamatan stabilitas terhadap sediaan dilakukan dengan melihat perubahan bentuk, warna dan bau secara visual pada suhu kamar selama 12
minggu. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.1. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sediaan gel
blanko, gel ekstrak propolis 1, 1,5 dan 2 stabil selama penyimpanan 12 minggu, sedangkan pada gel vitamin C 2 terjadi perubahan warna dan bau
sejak minggu ke-9. Asam askorbat stabil dalam keadaan kering, tetapi mudah teroksidasi
dalam larutan, yaitu asam askorbat teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat Kusharto dan Suhardjo, 1992.
Menurut Ansel 1989, rusak atau tidaknya suatu sediaan yang mengandung bahan mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan
warna dan bau. Untuk mengatasinya maka ditambahkan suatu antioksidan. Antioksidan yang digunakan dalam penelitian ini adalah natrium metabisulfit.
Kerusakan juga dapat ditimbulkan oleh aktivitas bakteri dan jamur, untuk
Universitas Sumatera Utara
mengatasi hal tersebut dapat ditambahkan pengawet. Pengawet yang digunakan dalam penelitian ini adalah nipagin dan nipasol.
Tabel 4.1 Data pengamatan terhadap kestabilan gel blanko, gel ekstrak
propolis 1, 1,5, 2 dan gel vitamin C 2 pada saat sediaan selesai dibuat dan penyimpanan selama 12 minggu.
No Formula
Lama pengamatan minggu 3
6 9
12 X
Y X
Y X
Y X
Y X
Y 1
A -
- -
- -
- -
- -
- 2
B -
- -
- -
- -
- -
- 3
C -
- -
- -
- -
- -
- 4
D -
- -
- -
- -
- -
- 5
E -
- -
- -
- +
+ +
+ Keterangan : Formula A : Blanko
Formula B : Konsetrasi ekstrak propolis 1 Formula C : Konsentrasi ekstrak propolis 1,5
Formula D : Konsentrasi ekstrak propolis 2 Formula E : Konsentrasi vitamin C 2
X : Perubahan warna
Y : Perubahan bau
- : Tidak terjadi perubahan
+ : Terjadi perubahan
4.3.2 Homogenitas sediaan
Pengamatan homogenitas sediaan dilakukan dengan cara mengoleskan sejumlah tertentu sediaan pada dua keping kaca transparan, lalu diratakan, jika
tidak ada butiran-butiran maka sediaan dapat dikatakan homogen. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data pengamatan homogenitas gel blanko, gel ekstrak propolis
1, 1,5, 2 dan gel vit C 2 selesai dibuat dan penyimpanan selama 12 minggu.
No Formula
Lama pengamatan minggu 3
6 9
12 1
A h
H h
h h
2 B
h H
h h
h 3
C h
H h
h h
4 D
h H
h h
h 5
E h
H h
h h
Keterangan : Formula A : Blanko Formula B : Konsetrasi ekstrak propolis 1
Formula C : Konsentrasi ekstrak propolis 1,5 Formula D : Konsentrasi ekstrak propolis 2
Formula E : Konsentrasi vitamin C 2
h : Homogen
Dari hasil pengamatan homogenitas yang dilakukan selama penyimpanan pada gel blanko, gel ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan vitamin
C 2 menunjukkan tidak adanya butiran-butiran pada keping kaca. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat mempunyai susunan yang homogen.
4.3.3 pH sediaan