poise; gel ekstrak propolis 2 521,67 poise; dan gel vitamin C 2 353,33 poise. Setelah penyimpanan 12 minggu viskositas yang diperoleh mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan viskositas saat selasai dibuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai viskositas sediaan dengan
penambahan berbagai konsentrasi ekstrak propolis mengalami perubahan selama penyimpanan. Hal ini terjadi diduga karena adanya pengaruh dari
penambahan ekstrak propolis.
4.4 Penentuan Aktivitas Anti-aging
4.4.1 Moisture Kelembaban
Hasil pengukuran kelembaban dari semua kelompok marmut dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.1.
Dari hasil pengukuran dapat dilihat bahwa semua kelompok marmut sebelum dilakukan penyinaran memiliki kadar air normal yaitu diatas 30 dan
setelah dilakukan penyinaran dengan lampu UV dengan panjang gelombang 366 nm kadar air menurun hingga dibawah normal atau dehidrasi. Pada uji
Anova, tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan P 0,05 antara kondisi sebelum penyinaran dan sesudah penyinaran, sedangkan pemulihan
minggu pertama sampai minggu keempat didapatkan perbedaan yang signifikan P 0,05. Pada pemulihan setiap minggunya dapat dilihat bahwa
kadar air setiap kelompok marmut meningkat. Dengan menggunakan analisa Tukey didapatkan perbedaan yang signifikan P 0,05 pada pemulihan
minggu pertama hingga pemulihan minggu keempat antara kelompok marmut gel blanko dengan semua kelompok marmut gel ekstrak propolis konsentrasi
Universitas Sumatera Utara
1, 1,5, 2 dan gel vitamin C 2. Pada pemulihan minggu pertama, kedua dan ketiga juga terdapat perbedaan yang signifikan antara gel ekstrak propolis
1 dengan gel ekstrak propolis 2 dan gel ekstrak propolis 2 dengan gel vitamin C 2 pada minggu pertama.
Tabel 4.7
Persentase kelembaban pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan vitamin C 2 sebelum penyinaran,
setelah penyinaran, dan pemulihan minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4.
F O
R M
U L
A M
A R
M U
T Kelembaban
Sebelum Penyinaran
Setelah Penyinaran
Pemulihan Minggu I
Pemulihan Minggu II
Pemulihan Minggu III
Pemulihan Minggu IV
A 1
30 12
15 17
19 25
2 30
13 15
19 21
26 3
30 12
13 15
18 25
30,0 ± 0 12,3 ± 0,57 14,3 ± 1,15 17,0 ± 2,00 19,.3 ± 1,52
25,3 ± 0,57 B
1 30
15 18
23 25
30 2
30 15
19 23
26 29
3 31
15 18
27 30
32 30,6 ± 0,57
15,0 ± 0 18,3 ± 0,57 24,3 ± 2,30 27,0 ± 2,64
30,3 ± 1,52 C
1 30
12 19
25 28
32 2
30 15
20 27
31 33
3 31
17 23
29 33
35 30,3 ± 0,57 14,6 ± 2,51 20,6 ± 2,08 27,0 ± 2,00 30,6 ± 2,51
33,3 ± 1,52 D
1 31
17 23
29 32
35 2
32 17
23 29
33 38
3 32
15 21
28 33
36 31,6 ± 0,57 16,3 ± 1,15 22,3 ± 1,15 28,6 ± 0,57 32,6 ± 0,57
36,3 ± 1,52 E
1 30
13 17
23 27
31 2
31 15
19 25
28 31
3 31
15 18
27 30
35 30,6 ± 0,57 14,3 ± 1,15 18,0 ± 1,00 25,0 ± 2,00 28,3 ± 1,52
32,3 ± 2,30
Keterangan: Formula A : Gel blanko
Formula B : Gel ekstrak propolis 1
Formula C : Gel ekstrak propolis 1,5
Formula D : Gel ekstrak propolis 2
Formula E : Gel vitamin C 2
Parameter hasil pengukuran: 0-29 : Dehidrasi 30-45 : Normal
46-100 : Hidrasi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1
Grafik rata-rata kelembaban pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan vitamin C 2
sebelum penyinaran, setelah penyinaran, pemulihan pada minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4.
Gel blanko belum mampu mengembalikan kulit kekondisi kulit normal tapi masih dalam kondisi kulit yang dehidrasi sampai minggu keempat.
Sedangkan gel ekstrak propolis 1, 1,5, 2 dan gel vitamin C 2 menjadikan kulit ke kelembaban normal. Namun kondisi kulit normal terjadi
lebih cepat pada gel ekstrak propolis 1,5 dan 2 yaitu pada minggu ketiga. Penggunaan konsentrasi minimal 1,5 ekstrak propolis dapat mengembalikan
kadar air normal pada kulit. Sinar UV merupakan penyumbang terbesar untuk pembentukan keriput.
Timbulnya keriput disebabkan penurunan elastisitas kulit yang disebabkan oleh berkurangnya kandungan air pada kulit dan penebalan pada stratum korneum
Barel, dkk., 2009. Nutrisi, aktivitas serta lingkungan sangat mempengaruhi
5 10
15 20
25 30
35 40
Sebelum Setelah
Minggu I Minggu II
Minggu III Minggu IV
Gel Blanko Gel Ekstrak Propolis 1
Gel Ekstrak Propolis 1,5 Gel ekstrak Propolis 2
Gel Vitamin C 2 K
el em
b ab
an
Universitas Sumatera Utara
kadar air dalam epidermis dan dermis. Kulit harus mampu menjaga kadar air untuk mempertahankan fungsinya sebagai kulit yang sehat. Apabila kadar air
menurun secara drastis, akan menyebabkan kulit menjadi kering, kasar, pecah- pecah serta terkelupas Mitsui, 1997. Kulit yang sehat memiliki ciri-ciri: tidak
mudah menyerap air, larutan, atau benda padat. Kemampuan kulit dalam menyerap absorbsi sangat dipengaruhi oleh metabolisme, kelembaban dan
ketebalan kulit Darmawan, 2013. Sebagai contoh hasil pengukuran dapat di lihat pada gambar di bawah
ini. Sebelum penyinaran
Setelah Penyinaran dengan lampu uv 366 nm selama ± 5 jam
Universitas Sumatera Utara
Pemulihan minggu I
Pemulihan minggu II
Pemulihan minggu III
Pemulihan minggu IV
4.4.2 Evenness Kehalusan