Defenisi Penyebab penuaan Penuaan

− Memiliki kemampuan penyebarannya baik pada kulit − Memberikan efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat dari kulit − Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik − Jumlah air yang banyak dalam gel akan menghidrasi stratum corneum sehingga terjadi perubahan permeabilitas stratum corneum menjadi lebih permeable terhadap zat aktif yang dapat meningkatkan berpenetrasinya zat aktif.

2.3 Penuaan

2.3.1 Defenisi

Menua aging adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk melakukan regenerasi dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan serta memperbaiki kerusakan yang diderita Darmojo, 1999. Gejala dan tanda penuaan dapat terjadi di semua organ tubuh manusia, terutama pada kulit. Tanda-tanda penuaan yang dapat terlihat pada kulit tersebut antara lain kerut, sagging dan hiperpigmentasi Bogadenta, 2012.

2.3.2 Penyebab penuaan

Proses penuaan pada kulit dibedakan atas 2, yaitu Ardhie, 2011: 1. Proses menua intrinsik Proses menua intrinsik adalah proses menua yang terjadi sejalan dengan waktu. Proses biologi yang berperan dalam menentukan jumlah multiplikasi pada setiap sel sampai sel berhenti membelah diri dan Universitas Sumatera Utara kemudian mati. Penuaan ini ditunjukkan dari adanya perubahan struktur dan fungsi, serta metabolik kulit seiring dengan bertambahnya usia. Perubahan karakteristik dalam photoaging dan intrinsic aging yang timbul pada epidermis dan dermis dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3. Tabel 2.2 Perbedaan anatomi pada epidermis Bagian Kulit Akibat photoaging Akibat intrinsic aging Lapisan Dermis Tebal Tipis Sel-sel epidermis keratinosit • Sel-sel tidak seragam • Sel-sel terdistribusi tidak merata • Pembesaran berkala • Sel-sel beragam • Sel-sel terdistribusi secara merata • Pembesaran sel mendadak Stratum korneum • Peningkatan lapisan sel • Ukuran serta bentuk korneosit bervariasi • Lapisan sel normal • Ukuran dan bentuk korneosit seragam Melanosit • Peningkatan jumlah sel • Sel-sel bervariasi • Peningkatan produksi melanosom • Pengurangan jumlah sel • Sel-sel seragam • Penurunan produksi melanosom Sel-sel langerhans • Pengurangan sel dalam jumlah yang besar • Sel-sel bervariasi • Pengurangan sel dalam jumlah yang kecil • Sel-sel seragam Tabel 2.3 Perbedaan anatomi pada dermis Bagian Kulit Akibat photoaging Akibat intrinsic aging Jaringan elastic • Meningkat secara drastis • Berubah menjadi massa yang tidak berbentuk • Meningkat tetapi masih dalam keadaan normal Kolagen • Serat kolagen dan jaringan ikat menurun jumlahnya • Serat kolagen tidak beraturan, jaringan ikat menebal Retikular dermis: Fibroblast Sel mast Sel inflamasi • Semakin tebal • Meningkat dan aktif • Meningkat • Berperan • Semakin tipis • Menurun dan tidak aktif • Menurun • Tidak berperan Pembuluh kapiler • Abnormal • Normal Universitas Sumatera Utara 2. Proses menua ekstrinsik Proses menua ekstrinsik adalah proses menua yang dipengaruhi oleh perubahan eksternal yaitu pajanan matahari berlebihan photoaging, polusi, kebiasaan merokok dan nutrisi tidak berimbang. Pada penuaan ekstrinsik gambaran akan lebih jelas terlihat pada area banyak terpajan matahari. Selain perubahan yang tidak langsung tampak terdapaat beberapa perubahan yang jelas dipermukaan kulit perubahan eksternal yang meliputi: 1. Keriput Keriput dapat timbul pada seluruh bagian tubuh seperti pada wajah, terutama pada bagian dahi, area disekitar mata serta mulut dan dapat juga timbul pada bagian leher, siku, ketiak, tangan serta kaki. Keriput akan mulai timbul pada usia 30 tahun keatas dan akan semakin dalam dan lebar dengan terjadinya penuaan. Menurut Barel, dkk., 2009, keriput yang timbul dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok yaitu: a. Keriput linear berupa garis-garis yang umumnya timbul diarea sekitar mata. b. Keriput glyphic saling menyilang membentuk suatu segitiga ataupun persegi yang umumnya timbul diarea pipi dan leher. c. Keriput umum keriput halus yang umumnya timbul pada kulit orang tua dan bukan akibat pemaparan terhadap sinar matahari. Kelompok keriput a dan b merupakan keriput yang timbul akibat proses photoaging. Kelompok c merupakan keriput akibat intrinsic aging. Universitas Sumatera Utara Pembentukan keriput disebabkan oleh berbagai faktor eksternal maupun internal. Sinar UV merupakan penyumbang terbesar untuk pembentukan keriput. Timbulnya keriput merupakan hasil dari menurunnya kekuatan dan elastisitas kulit yang disebabkan oleh berkurangnya kandungan air dan penebalan pada stratum korneum, epidermis yang membesar dan perubahan jumlah dan kualitas dari kolagen dermis serta serat elastis kolagen, perubahan struktur tiga dimensi dari dermis dan perubahan lainnya yang disebabkan dari pengaruh faktor eksternal. 2. Lipatan Lipatan pada kulit umumnya mulai timbul ketika usia sekitar 40 tahun. Area yang paling sering terjadi lipatan adalah pada dagu,kelopak mata, pipi, bagian samping perut. Penyebab dari lipatan ini juga sama dengan penyebab timbulnya keripu yaitu adanya penurunan elastisitas dari dermis dan penuruna kerja dari jaringan adipose subkutan. Pengurangan kekuatan dari otot-otot yang menopang kulit juga menyebabkan terjadinya keriput dan lipatan Barel, dkk., 2009. 3. Pigmentasi dan perubahan warna kulit Terbentuknya pigmen pada kulit umumnya meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Secara visual, perubahan warna kulit yang menua adalah cenderung berubah dari kemerahan hingga kekuningan. Akibat perubahan ini, warna kulit akan menjadi semakin gelap. Perubahan ini dikaitkan hubungannya dengan pengurangan ketransparanan akibat meningkatnya pigmentasi, Universitas Sumatera Utara pengurangan sekresi sebum dan penebalan serta penurunan kadar air pada lapisan stratum korneum kulit. 4. Konfigurasi permukaan kulit Dengan terjadinya penuaan, permukaan kulit akan berubah karena sebagian sei-sei telah lambat bekerja. Kulit akan membentuk garis-garis yang halus, lengkungan menyambung yang kemudian akan bertambah dalam. Garis- garis dalam tersebut akan timbul kesembarang arah secara tidak beraturan dan menyebabkan terjadinya pembesaran pori-pori kulit Barel, dkk., 2009.

2.4 Anti Penuaan atau Anti-aging