4.1.2 Keadaan Iklim
Keadaan iklim di wilayah kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung balai kondisinya hampir sama dengan sebagian besar wilayah Kabupaten Asahan
pada umumnya. Dari gambaran umum keadaan iklim tersebut apabila dikaitkan dengan analisa kesehatan maka dapat disimpulkan bahwa wilayah kerja
Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung balai merupakan salah satu daerah yang sangat memungkinkan untuk menjadi habitat berkembangnya nyamuk atau
dengan kata lain wilayah kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai merupakan salah satu daerah endemis untuk terjadinya kasus
– kasus penyakit seperti Malaria, Demam Berdarah Dengeu DBD, Chikungunya.
4.1.3 Demografi
Berdasarkan data yang tersedia diperoleh gambaran bahwa pada tahun 2013 wilayah kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung balai terdiri dari 4 desa
dengan jumlah penduduk 16.664 jiwa yang terdiri dari 4.193 Rumah Tangga, atau dengan kepadatan penduduk rata-rata ± 3 jiwa per Km
2
.
Tabel 4.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Jumlah Dusun di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai Tahun
2013 .
No Desa
Luas Wilayah Km
2
Jumlah Dusun
Jumlah Penduduk
1. Sei Apung
10,00 9
4.156
2.
Sei Apung Jaya 4,00
6 4.987
3.
Pematang Sei Baru 16,00
12 3.941
4. Kapias Batu VIII
18,00 9
3.580
Jumlah 48,00
36 16.664
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan Tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Jumlah KK, Jumlah Rata-Rata JiwaRT dan Kepadatan Penduduk per Km
2
di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai Tahun 2013
No Desa
Jumlah KK Jumlah
RT Kepadatan
Penduduk
1. Sei Apung
1.036 4,01
415,60
2. Sei Apung Jaya
1.126 4,43
1246,75
3.
Pematang Sei Baru 1.075
3,67 246,31
4. Kapias Batu VIII
956 3,74
198,89
Jumlah 4.193
3,97 347
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan Tahun 2013
4.1.4 Sumber Daya Manusia Puskesmas Sei Apung
Puskesmas Sei Apung dipimpin oleh seorang dokter umum dan memiliki tenaga kesehatan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Sumber Daya Manusia Puskesmas Sei Apung
No. Tenaga kesehatan
Jumlah
1. Dokter Umum
2 orang 2.
Dokter Gigi 1 orang
3. Tenaga Ahli Kes. Masyarakat
1 orang 4.
Perawat 5 orang
5. Perawat Gigi
1 orang 6.
Bidan DI DIII 22 orang
No. Tenaga Non Kesehatan
Jumlah
1. DIII Komputer
1 orang Sumber : Profil Puskesmas Sei Apung Tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
4.2 Input 4.2.1 Ketersediaan SDM
Berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung dengan wawancara mendalam terhadap Kepala Puskesmas, pemegang program, dan bidan
desa, di peroleh hasil mengenai ketersediaan SDM sebagai berikut:
4.2.1.1 Tenaga Kesehatan Yang dilatih Dalam Pelaksanaan Program
Pengendalian Malaria.
Tenaga kesehatan yang di latih dalam pelaksanaan program pengendalian
malaria menurut informan di Puskesmas Sei Apung yaitu bidan desa dan pengelola program. Berikut ini kutipan dari informan:
“Bidan desa 10 orang, petugas malaria buatlah, kebetulan petugas mikroskopisnya ada juga, tapi petugasnya gak ada lagi kosong, ee.. dah tu aja
.” Informan 3
Kutipan tersebut di atas juga di dukung oleh informan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan yang mengemukakan:
“Ya… pengelola programnya, bidan desa, petugas mikroskopisnya lah ee.. tapi petugas di puskesmas sei apung belum ada.
” Informan 1 Menurut informan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, petugas yang
dilatih itu adalah bidan desa dan pengelola program, mereka mendapat pelatihan tentang malaria. Akan tetapi untuk petugas mikroskopis di Puskesmas Sei Apung
belum ada pelatihan, karena petugasnya sudah di pindah tugaskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.
Salah satu informan mengatakan selain tenaga kesehatan, adapun tenaga non kesehatan yang di latih adalah kader
Universitas Sumatera Utara