Ketersediaan Obat Ketersediaan Sumber Dana

ini digunakan harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan agar hasil yang diperoleh efektif dan efisien Kemenkes, 2014 . Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan ketersediaan alat dalam pelaksanaan program pengendalian sudah cukup lengkap, adapun alat yang tersedia adalah alat RDT Rapid Diagnostic Test yaitu alat uji cepat yang digunakan untuk pemeriksaan sediaan darah untuk mengetahui pasien positif malaria, alat pencegah malaria yaitu kelambu berinsektisida, memiliki ruang labolatorium tetapi alat mikroskop serta reagen tidak difungsikan dengan baik, karena petugas mikroskopis tidak ada sehingga alat yang berada di labolatorium tidak diketahui secara pasti dapat digunakan atau tidak Menurut Indrani 2014 hasil penelitiannya menyatakan bahwa pelaksanaan suatu program selalu membutuhkan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung sehingga program tersebut dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan. Ketersediaan alat di Puskesmas Sei Apung sudah cukup lengkap, petugas tidak dapat menggunakan karena keterbatasan pengetahuan yang dimilki makanya alat tersebut tidak pernah dipakai dan keadaan alat juga tidak diketahui dengan baik kemudian alat penyemrotan dinding rumah hanya dimilki oleh Dinas Kesehatan sedangkan Puskesmas Sei Apung belum memilki alat penyemprot tersebut.

5.1.4 Ketersediaan Obat

Menurut Kemenkes 2014 Pengobatan malaria yang telah dianjurkan oleh program saat ini adalah dengan ACT Artemisinin based Combination Therapy di Universitas Sumatera Utara tambah dengan primakuin. Pemberian kombinasi ini untuk meningkatkan efektifitas dan mencegah resistensi. Malaria tanpa komplikasi diobati dengan ACT oral. Malaria berat diobati dengan injeksi Artesunat atau Artemeter kemudian dilanjutkan dengan ACT oral. Sebaiknya dosis pemberian berdasarkan berat badan, apabila penimbangan berat badan tidak dapat dilakukan maka pemberian obat dapat berdasarkan kelompok umur. Menurut informan, ketersediaan obat anti malaria yang mendukung evaluasi sistem pelaksanaan program pengendalian malaria yang sudah cukup lengkap. Berdasarkan hasil laporan Puskesmas Sei Apung, adapun obat anti malaria yang tersedia di Puskesmas Sei Apung adalah Dihydropiperaquin, primakuin dan kina. Hal ini juga sejalan dengan hasil observasi penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa ketersediaan obat anti malaria sudah lengkap. Menurut Wijayanto 2004, mengatakan bahwa agar hasil pelaksanaan kegiatan jasa pelayanan kesehatan dapat bermutu perlu direncanakan sebaik- baiknya, diantaranya adalah kelengkapan fasilitas, peralatan kedokteran dan obat- obatan yang cukup dan bermutu sehingga memberi kepuasan pada tenaga medis dan paramedis pelaksana pelayanan kesehatan. Ketersediaan obat anti malaria sudah cukup lengkap, pengobatan yang diberikan sesuai dengan rekomendasi dari Depkes, pengobatan yang diberikan sebaiknya sesuai dengan berat badan dan umur pasien agar hasil pengobatannya lebih efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara

5.1.5 Ketersediaan Sumber Dana

Dalam pelaksanaan sebuah program, dana merupakan salah satu sumber daya yang terpenting dalam menunjang keberhasilan sebuah program. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa sumber dana yang diperoleh adalah berasal dari dana APBD Anggran Pendapatan Belanja Daerah dan bantuan dari luar negeri yang disebut GF Global Fund dan BOK Bantuan Operasional Kesehatan Dalam pelaksanaan program pengendalian malaria bahwa Pemeriksaan sediaan darah dengan alat RDT, obat anti malaria dan pemberian kelambu berinsektisida berasal dari dana bantuan luar negeri yaitu GF Global Fund. Dana yang berasal dari APBD yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan digunakan untuk dana penyemprotan dinding rumah IRS, dan kegiatan penyuluhan berasal dari dana BOK. Menurut Mahsun 2006 bahwa untuk memperoleh hasil yang baik atas setiap kinerja, organisasi harus melakukan investasi terhadap kegiatan yang ada. Individu atau tim akan menjadi kurang berguna jika tidak didukung sumber dana untuk melakukan pekerjaan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di Puskesmas Sei Apung bahwa salah satu informan menyatakan bahwa dengan dana yang terbatas dapat mengalami hambatan dalam proses pelaksanaan kegiatan, sehingga kegiatan yang dihasilkan kurang maksimal dan kurang efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara

5.2 Proses