BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 1. Input
a Tenaga kesehatan yang dilatih hanya bidan desa, dan pengelola program saja. Pada tahun 2014, pelatihan pernah dilakukan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Asahan, adapun jenis pelatihannya adalah manajemen tatalaksana kasus malaria.
. b Ketersediaan alat
yaitu mikroskop
dalam pelaksanaan
program pengendalian malaria belum memadai, sedangkan obat cukup lengkap seperti:
Dihydropiperaquin, primakuin dan kina. c Sumber dana diperoleh dari GF Global Fund, APBD dan BOK
2. Proses
a Koordinasi dilakukan oleh Puskesmas Sei Apung adalah koordinasi lintas program yaitu koordinasi yang dilakukan dengan dinas kesehatan dan
puskesmas dan koordinasi lintas sektor yaitu koordinasi dengan kepala desa tentang pemberian kelambu berinsektisida, penyemprotan dinding rumah
Indoor Residual Spraying : IRS dan kegiatan penyuluhan. b Diagnosis malaria pasti yang dilakukan di Puskesmas Sei Apung
menggunakan Alat RDT Rapid Diagnostic Test dan pengobatan yang diberikan adalah Dihydropiperaquin, primakuin dan kina
c Kegiatan skrining malaria pada ibu hamil dilakukan di lapangan namun sebagian masyarakat ada yang kurang mengetahui tentang kegiatan tersebut
sehingga sebagian masyarakat ada yang tidak pernah melakukan skrining, 81
Universitas Sumatera Utara
d Pemberian kelambu berinsektisida merupakan upaya pencegahan di Puskesmas Sei Apung yang telah di lakukan di lapangan
d Kegiatan penyemprotan dinding rumah Indoor Residual Spraying : IRS selalu di lakukan saat terjadinya wabah
e Kegiatan penyuluhan program pengendalian malaria belum di laksanakan secara rutin, penyuluhan hanya dilakukan setiap ditemukan banyak kasus
malaria saja.
6.2 Saran
1. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan
a. Mengadakan pelatihan malaria kepada tenaga kesehatan yang bertugas
dalam evaluasi sistem pelaksanaan program pengendalian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sei Apung secara berkala dan teratur, agar
pelaksanaannya dapat terselenggara dengan baik. b.
Agar melengkapi sarana dan prasarana di Puskesmas Sei Apung seperti labolatorium dan alat untuk penyemprotan dinding rumahs.
2. Kepada Puskesmas Sei Apung
a. Agar lebih meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor baik dengan
kelurahan, kecamatan, dinas kesehatan dan sekolah. b.
Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat sehingga masyarakat
memiliki kesadaran dan pengetahuan dalam pengendalian malaria.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, D., 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan Dilengkapi Materi Asuransi Kesehatan dan Mutu Pelayanan Kesehatan. Nuha Medika.
Yogyakarta.
Basrowi, Suwandi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta. Bungin, B., 2008. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Dalimunthe, L., 2003. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat
Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Depkes RI, 2010. Buku Acuan Pelayanan Antenatal Dalam Pencegahan dan Penanganan Malaria Pada Ibu Hamil. Ditjen P2 PL. Jakarta.
Depkes RI, 2009. Keputusan Menteri Kesehatan No.293MenkesSKIV2009 tentang Pedoman Eliminasi Malaria Di Indonesia, Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Asahan Tahun 2013.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2014. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013.
Echols, Shadily, 2000. Kamus Inggris-Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Handoko, T. Hani 2003. Manajemen. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta Kemenkes RI, 2014. Pedoman Manajemen Malaria, Ditjen P2 PL, Jakarta
RI,2011. Pedoman Penggunaan Kelambu Berinsektisida Menuju Eliminasi Malaria. Ditjen P2 PL, Jakarta
RI, 2013. Pedoman Tata Laksana Malaria, Ditjen P2 PL, Jakarta RI, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta RI, 2013. Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
Ditjen P2 PL, Jakarta
Universitas Sumatera Utara
RI, 2014. Profil Kesehatan Indonesia,Pusat Data dan Informasi,Jakarta
RI, 2011. Promosi Kesehatan Di Daerah Bermasalah Kesehatan Panduan Bagi Petugas Di Puskesmas, Jakarta.
RI,2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Lababa, 2008. Evaluasi program : Sebuah Pengantar. Jakarta Mahsum, M., 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Cetakan Pertama BPPE,
Yogyakarta Mayasari R, Sitorus H, Ambrita LP., 2012. Dampak Penyuluhan Terhadap
Peningkatan Pengetahuan, Sikap Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di Desa Sukajadi Kabupaten Oku. Jurnal Pembangunan Manusia, Vol 6.
Miles, MB dan Hubberman, AM. Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Mubarak, W.I., 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Salemba Medika, Jakarta.
Munijaya, Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Buku Kedokteran, EGC. Jakarta. Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernology Ilmu Pemerintahan Baru. Jilid 1 dan 2.
Rineka Cipta, Jakarta. Saryono, Anggraeni, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Kesehatan. Penerbit Nuha Medika, Yogyakarta. Susanti, N., 2003. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Praktik Kader
Malaria Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Malaria WHO 2013. World Malaria Report 2013.
Zulkhoni, A., 2010. Parasitologi. Penerbit Nuha Medika, Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Mendalam
Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung
Kecamatan Tanjung Kabupaten Asahan
Tahun 2015 A. Pertanyaan untuk Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.
I. Data Umum
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Tanggal Wawancara :
II . Data Khusus
1. Input
a. Menurut BapakIbu, siapa saja tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan yang dilatih dalam evaluasi sistem pelaksanaan program
pengendalian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sei Apung?
b. Apakah pernah di lakukan pelatihan? Dan Kepada siapa saja diberikan
pelatihan? Kapan saja dilaksanakan pelatihan?
c. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang tersedia dalam
mendukung evaluasi sistem pelaksanaan program pengendalian malaria di Puskesmas? Apakah alat pemeriksaan dan obat malarianya lengkap?
Apakah alat tersebut efektif dalam menentukan diagnosa penyakit
malaria? Apakah puskesmas tersebut memiliki labolatorium?
d. Bagaimana pula dengan ketersediaan dana? Apakah dana selalu ada di
berikan? dan darimana saja sumber dana yang di peroleh?
Universitas Sumatera Utara
2. Proses
a. Apa saja kegiatan program pengendalian malaria yang dilaksanakan di
tingkat II Kabupaten Asahan? Apakah kegiatan tersebut dilaksanakan
sampai sekarang?
b. Bagaimana dengan kegiatan diagnosis malaria? Pemeriksaan apa yang
dilakukan untuk mendeteksi pasien yang terkena penyakit malaria?
c. Apa
nama obat yang diberikan kepada penderita malaria? apakah
pengobatan tersebut efektif?
d. Bagaimana dengan kegiatan dalam pelaksanaan skriningdeteksi dini pada
Ibu hamil? Kapan kegiatan tersebut dilakukan? Apa hasil dari kegiatan
tersebut?
e. Bagaimana dengan kegiatan pemberian kelambu berinsektisida? apakah
kegiatan tersebut efektif? Siapa saja sasaran pemberian kelambu ? Apakah upaya tersebut efektif dalam pencegahan penularan malaria? kapan saja
diberikan kelambu berinsektisida tersebut? Bagaimana Ketersediaan SDM
dalam pembagian kelambu? Apakah ada pihak ke-3?
f. Bagaimana pula dengan kegiatan penyemprotan dinding rumah IRS,
Apakah kegiatan tersebut efektif? dan apa yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut?
g. Apakah Pernah dilakukan penyuluhan tentang dampak penyakit malaria?
dan Bagaimana hasil kegiatan dari sosialisasi tersebut?
h. Apakah Program Malaria melibatkan semua sektor? kepada siapa saja
koordinasi dilakukan?dan bagaimana dengan pelaksanaannya?
i. Apakah ada sistem pengawasan yang dilakukan oleh Dinas kabupaten?
Pengawasan yang dilakukan dalam bentuk apa? Kapan saja pengawasan di
laksankan?
j. Apakah masyarakat berperan aktif dalam mendukung Evaluasi sistem
pelaksanaan program pengendalian malaria? Bila masyarakatnya aktif,
kegiatan apa yang mereka lakukan
Universitas Sumatera Utara
k. Apakah
pernah dilakukan evaluasi sistem pelaksanaan program
pengendalian malaria?Apa bentuk evaluasi yang diberikan?
Universitas Sumatera Utara
Pedoman Wawancara Mendalam Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung
Kabupaten Asahan Tahun 2015
B. Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Sei Apung. I. Data Umum
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Tanggal Wawancara :
II . Data Khusus
1. Input
a. Menurut BapakIbu, siapa saja tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan yang dilatih dalam evaluasi sistem pelaksanaan program
pengendalian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sei Apung?
b. Apakah pernah di lakukan pelatihan? Dan Kepada siapa saja diberikan
pelatihan? Kapan saja dilaksanakan pelatihan?
c. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang tersedia dalam
mendukung evaluasi sistem pelaksanaan program pengendalian malaria di Puskesmas? Apakah alat pemeriksaan dan obat malarianya lengkap?
Apakah alat tersebut efektif dalam menentukan diagnosa penyakit
malaria? Apakah puskesmas tersebut memiliki labolatorium?
d. Bagaimana pula dengan ketersediaan dana? Apakah dana selalu ada di
berikan? dan darimana saja sumber dana yang di peroleh?
Universitas Sumatera Utara
2. Proses
a. Apa saja kegiatan program pengendalian malaria yang dilaksanakan di
Puskesmas Sei Apung? Apakah kegiatan tersebut dilaksanakan sampai
sekarang?
b. Bagaimana dengan kegiatan diagnosis malaria? Pemeriksaan apa yang
dilakukan untuk mendeteksi pasien yang terkena penyakit malaria?
c. Apa
nama obat yang diberikan kepada penderita malaria? apakah
pengobatan tersebut efektif?
d. Bagaimana dengan kegiatan dalam pelaksanaan skriningdeteksi dini pada
Ibu hamil? Kapan kegiatan tersebut dilakukan? Apa hasil dari kegiatan
tersebut?
e. Bagaimana dengan kegiatan pemberian kelambu berinsektisida? apakah
kegiatan tersebut efektif? Siapa saja sasaran pemberian kelambu ? Apakah upaya tersebut efektif dalam pencegahan penularan malaria? kapan saja
diberikan kelambu berinsektisida tersebut? Bagaimana Ketersediaan SDM
dalam pembagian kelambu? Apakah ada pihak ke-3?
f. Bagaimana pula dengan kegiatan penyemprotan dinding rumah IRS,
Apakah kegiatan tersebut efektif? dan apa yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut?
g. Apakah Pernah dilakukan penyuluhan tentang dampak penyakit malaria?
dan Bagaimana hasil kegiatan dari sosialisasi tersebut?
h. Apakah Program Malaria melibatkan semua sektor? kepada siapa saja
koordinasi dilakukan?dan bagaimana dengan pelaksanaannya?
i. Apakah ada sistem pengawasan yang dilakukan oleh Dinas kabupaten?
Pengawasan yang dilakukan dalam bentuk apa? Kapan saja pengawasan di
laksankan?
j. Apakah masyarakat berperan aktif dalam mendukung Evaluasi sistem
pelaksanaan program pengendalian malaria? Bila masyarakatnya aktif,
kegiatan apa yang mereka lakukan
k. Apakah
pernah dilakukan evaluasi sistem pelaksanaan program
pengendalian malaria?Apa bentuk evaluasi yang diberikan?
Universitas Sumatera Utara
Pedoman Wawancara Mendalam Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung
Kabupaten Asahan Tahun 2015
C. Pertanyaan untuk Pengelola Program Malaria. I.
Data Umum
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Tanggal Wawancara :
II . Data Khusus
1. Input
a. Menurut BapakIbu, siapa saja tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan yang dilatih dalam evaluasi sistem pelaksanaan program
pengendalian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sei Apung?
b. Apakah pernah di lakukan pelatihan? Dan Kepada siapa saja diberikan
pelatihan? Kapan saja dilaksanakan pelatihan?
c. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang tersedia dalam
mendukung evaluasi sistem pelaksanaan program pengendalian malaria di Puskesmas? Apakah alat pemeriksaan dan obat malarianya lengkap?
Apakah alat tersebut efektif dalam menentukan diagnosa penyakit
malaria? Apakah puskesmas tersebut memiliki labolatorium?
d. Bagaimana pula dengan ketersediaan dana? Apakah dana selalu ada di
berikan? dan darimana saja sumber dana yang di peroleh?
Universitas Sumatera Utara
2. Proses
a. Apa saja kegiatan program pengendalian malaria yang dilaksanakan di
Puskesmas Sei Apung? Apakah kegiatan tersebut dilaksanakan sampai
sekarang?
b. Bagaimana dengan kegiatan diagnosis malaria? Pemeriksaan apa yang
dilakukan untuk mendeteksi pasien yang terkena penyakit malaria?
c. Apa
nama obat yang diberikan kepada penderita malaria? apakah
pengobatan tersebut efektif?
d. Bagaimana dengan kegiatan dalam pelaksanaan skriningdeteksi dini pada
Ibu hamil? Kapan kegiatan tersebut dilakukan? Apa hasil dari kegiatan
tersebut?
e. Bagaimana dengan kegiatan pemberian kelambu berinsektisida? apakah
kegiatan tersebut efektif? Siapa saja sasaran pemberian kelambu ? Apakah upaya tersebut efektif dalam pencegahan penularan malaria? kapan saja
diberikan kelambu berinsektisida tersebut? Bagaimana Ketersediaan SDM
dalam pembagian kelambu? Apakah ada pihak ke-3?
f. Bagaimana pula dengan kegiatan penyemprotan dinding rumah IRS,
Apakah kegiatan tersebut efektif? dan apa yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut?
g. Apakah Pernah dilakukan penyuluhan tentang dampak penyakit malaria?
dan Bagaimana hasil kegiatan dari sosialisasi tersebut?
h. Apakah Program Malaria melibatkan semua sektor? kepada siapa saja
koordinasi dilakukan?dan bagaimana dengan pelaksanaannya?
i. Apakah ada sistem pengawasan yang dilakukan oleh Dinas kabupaten?
Pengawasan yang dilakukan dalam bentuk apa? Kapan saja pengawasan di
laksankan?
j. Apakah masyarakat berperan aktif dalam mendukung Evaluasi sistem
pelaksanaan program pengendalian malaria? Bila masyarakatnya aktif,
kegiatan apa yang mereka lakukan
k. Apakah
pernah dilakukan evaluasi sistem pelaksanaan program
pengendalian malaria?Apa bentuk evaluasi yang diberikan?
Universitas Sumatera Utara
Pedoman Wawancara Mendalam Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung
Kabupaten Asahan Tahun 2015
D. Pertanyaan untuk Bidan Desa I. Data Umum
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Tanggal Wawancara :
II . Data Khusus
1. Input
a. Menurut BapakIbu, siapa saja tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan yang dilatih dalam evaluasi sistem pelaksanaan program
pengendalian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sei Apung?
b. Apakah pernah di lakukan pelatihan? Dan Kepada siapa saja diberikan
pelatihan? Kapan saja dilaksanakan pelatihan?
c. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang tersedia dalam
mendukung evaluasi sistem pelaksanaan program pengendalian malaria di Puskesmas? Apakah alat pemeriksaan dan obat malarianya lengkap?
Apakah alat tersebut efektif dalam menentukan diagnosa penyakit
malaria? Apakah puskesmas tersebut memiliki labolatorium?
d. Bagaimana pula dengan ketersediaan dana? Apakah dana selalu ada di
berikan? dan darimana saja sumber dana yang di peroleh?
Universitas Sumatera Utara
2. Proses
a. Apa saja kegiatan program pengendalian malaria yang dilaksanakan di
Puskesmas Sei Apung? Apakah kegiatan tersebut dilaksanakan sampai
sekarang?
b. Bagaimana dengan kegiatan diagnosis malaria? Pemeriksaan apa yang
dilakukan untuk mendeteksi pasien yang terkena penyakit malaria?
c. Apa
nama obat yang diberikan kepada penderita malaria? apakah
pengobatan tersebut efektif?
d. Bagaimana dengan kegiatan dalam pelaksanaan skriningdeteksi dini pada
Ibu hamil? Kapan kegiatan tersebut dilakukan? Apa hasil dari kegiatan
tersebut?
e. Bagaimana dengan kegiatan pemberian kelambu berinsektisida? apakah
kegiatan tersebut efektif? Siapa saja sasaran pemberian kelambu ? Apakah upaya tersebut efektif dalam pencegahan penularan malaria? kapan saja
diberikan kelambu berinsektisida tersebut? Bagaimana Ketersediaan SDM
dalam pembagian kelambu? Apakah ada pihak ke-3?
f. Bagaimana pula dengan kegiatan penyemprotan dinding rumah IRS,
Apakah kegiatan tersebut efektif? dan apa yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut?
g. Apakah Pernah dilakukan penyuluhan tentang dampak penyakit malaria?
dan Bagaimana hasil kegiatan dari sosialisasi tersebut?
h. Apakah Program Malaria melibatkan semua sektor? kepada siapa saja
koordinasi dilakukan?dan bagaimana dengan pelaksanaannya?
i. Apakah ada sistem pengawasan yang dilakukan oleh Dinas kabupaten?
Pengawasan yang dilakukan dalam bentuk apa? Kapan saja pengawasan di
laksankan?
j. Apakah masyarakat berperan aktif dalam mendukung Evaluasi sistem
pelaksanaan program pengendalian malaria? Bila masyarakatnya aktif,
kegiatan apa yang mereka lakukan
k. Apakah
pernah dilakukan evaluasi sistem pelaksanaan program
pengendalian malaria?Apa bentuk evaluasi yang diberikan?
Universitas Sumatera Utara
Wawancara Mendalam Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung
Kabupaten Asahan Tahun 2015
E. Pertanyaan untuk Kepala Desa I. Data Umum
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Tanggal Wawancara :
II . Data Khusus
1. Apa saja kegiatan program pengendalian malaria yang dilaksanakan di
Puskesmas Sei Apung?
2. Salah satu kegiatan nya adalah pemberian kelambu, bagaimana kegiatan
tersebut? apakah ada laporan dari dinas tentang pemberian kelambu tersebut?
3. Bagaimana
dengan kegiatan penyemprotan? Menurut bapak,apakah kegiatan tersebut efektif?
4. Bgaimana dengan kegiatan penyuluhannya? Penyuluhan yang dilakukan
dalam bentuk apa? Kapan dilakukan penyuluhan? Berapa kali penyuluhan di lakukan?
5. Apakah pernah di lakukan koordinasi?
6. Bagaimana dengan masyarakat di desa ini, apakah mereka aktif dalam
kegiatan program pengengendalian? dan kegiatan apa yang aktif mereka lakukan?
Universitas Sumatera Utara
Wawancara Mendalam Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung
Kabupaten Asahan Tahun 2015
F. Pertanyaan untuk Kader Malaria I. Data Umum
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Tanggal Wawancara :
II . Data Khusus
1. Apa
aja alat yang digunakan untuk penyemprotan dinding rumah? digunakan?
2. Pernah tidak dilakukan pelatihan untuk petugas penyemprot? Siapa yang
melatih? 3.
Apakah kegiatan tersebut efektif dilakukan? Kapan saja kegiatan tersebut di lakukan?
4. Pernah dilakukan penyuluhan? berapakali penyuluhan dilakukan?
Universitas Sumatera Utara
Wawancara Mendalam Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung
Kabupaten Asahan Tahun 2015
J. Pertanyaan untuk Ibu hamil penderita malaria I. Data Umum
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Tanggal Wawancara :
II. Data Khusus
1. Apakah ada alat yang digunakan untuk memeriksa sediaan darah? apakah
alat tersebut efektif di gunakan? 2.
Apakah ada obat yang diberikan, bila positif malaria? 3.
Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan program pengendalian malaria?
4. Apakah ibu mengetahui skrining malaria? kapan saja dilakukan kegiatan
tersebut? pernah tidak ibu melakukan skrining tersebut? apakah kegiatan tersebut efektif?
5. Apakah pernah diberikan kelambu? Siapa saja sasaran yang diberikan
dalam pemberian kelambu tersebut? 6.
Apakah pernah dilakukan penyemprotan? Kapan dilakukan penyemprotan tersebut? Apakah kegiatan tersebut efektif dilakukan?
7. Apakah masyarakatnya aktif dalam kegiatan program pengendalian
malaria? misalnya: kegiatan gotong royong atau yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Wawancara Mendalam Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung
Kabupaten Asahan Tahun 2015
K. Pertanyaan untuk Masyarakat bukan penderita Data Umum
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Tanggal Wawancara :
II. Data Khusus
1. Apakah pernah dilakukan penyuluhan? Penyuluhan apa saja yang
diberikan? Kapan saja dilakukan penyuluhan? 2.
Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan program pengendalian tersebut?
3. Dalam upaya pencegahan, pernah diberikan kelambu? Kepada siapa saja
diberikan? Kapan diberikan? pernah digunakan kelambu tersebut? 4.
Kegiatan penyemprotan pernah dilakukan? Siapa yang melakukan penyemprotan? dimana saja yang disemprot? apakah semua dinding rumah
disemprot?
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2 Standar Ketenagaan Program Malaria
Yang dimaksud standar ketenagaan disini adalah menyangkut kebutuhan minimal dalam hal jumlah dan jenis tenaga yang terlatih untuk terselenggaranya
kegiatan program malaria oleh suatu unit pelaksana kesehatan UPK, Dinas Kesehatan maupun instansi terkait agar dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
StandarMinimal
HCI Propinsi
Kabupaten Kota
Puskesmas UPT
Masyarakat Desa
Dokter -
- 2
- Bidan
- -
1 -
Perawat -
- 1
- Mikroskopis
1 2
1 -
Pengelola Program 2
1 1
- As. Entomologi
1 1
- -
Kader -
- -
3 MCI
Propinsi Kabupaten
Kota Puskesmas
UPT Masyarakat
Desa Dokter
- -
1 -
Bidan -
- 1
- Perawat
- -
1 -
Mikroskopis 1
1 1
- Pengelola Program
1 1
1 -
As. Entomologi 1
1 -
- Kader
- -
- 2
LCI Propinsi
Kabupaten Kota
Puskesmas UPT
Masyarakat Desa
Dokter -
- 1
- Bidan
- -
1 -
Perawat -
- 1
- Mikroskopis
1 1
1 -
Pengelola Program 1
1 1
- As. Entomologi
1 1
- -
Kader -
- -
1 Sumber : Pedoman manajemen malaria, Kemenkes 2014
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: HCI = High Case Incidence Endemis Tinggi
MCI = Moderate Case Incidence Endemis Sedang LCI
= Low Case Incidence Endemis Rendah Jenis Pelatihan :
a. Pelatihan Case Manajemen bagi Dokter b. Pelatihan Case Manajemen bagi Paramedis Bidan dan Perawat
c. Pelatihan Parasitologi Malaria Mikroskopis dari Pusat sampai Puskesmas atau UPT
d. Pelatihan Manajemen dan Epidemiologi Malaria Basic Training e. Pelatihan Juru Malaria Desa JMD atau Kader
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4
HASIL WAWANCARA MENDALAM IN-DEPTH INTERVIEW
EVALUASI SISTEM PELAKSANAAN PROGRAM PENGENDALIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI APUNG
KECAMATAN TANJUNG BALAI KABUPATEN ASAHAN
TAHUN 2015
1. Input 1.1 Ketersediaan SDM
Matriks 1. Pernyataan Informan Mengenai Tenaga Kesehatan yang dilatih dalam Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Informan Pernyataan
Informan 1 ya… pengelola programnya, bidan desa, petugas
mikroskopisnya lah ee.. petugas di puskesmas sei apung belum ada.
Informan 2 Ooh… bidan desa, oh iya yang di puskesmas kan? oh iya
pengelola program juga. Informan 3
Bidan desa 10 orang, petugas malaria buatlah, kebetulan petugas mikroskopisnya ada juga, tapi petugasnya gak ada
lagi kosong, apa lagi ya..ee.., dah tu aja.
Informan 4 Bidan desa, pengelola program, satu lagi dokternya la, itu
ajala, paling apanya la kader nya…
Matriks 2. Pernyataan Informan Mengenai Pelatihan
Informan Pernyataan
Informan 1 Pernah dilakukan pelatihan kepada pemegang program, tapi
kalau udah pernah dilatih ya ga usah dilatih lagi, cuma yang terakhir kami yang aktif bidan desa hanya di lakukan job
trainning aja, kalau petugas udah pernah kita latih, kalau ada lagi dari provinsi ya udah kita undang lagi…
Informan 2 Tergantung dana, kalau memang ada dana semua kepala
puskesmas dan saya juga dokter kan? ya..di panggil dengan pengelola prog
ram, tapi… kalau gak mungkin pengelola programnya aja.. karena mereka yang lebih penting, kepala
puskesmas kan urusannya banyak, jadikan dia gak fokus
Universitas Sumatera Utara
pada yang satu, mending mereka yang di latih, gitu... masing-masing kan kita sudah kasi notanya, kamu jadi ini
dan kamu jadi ini.
Informan 3 Pengelola program aja…
Informan 4 Pernah …pelatihan 2 kali ibuk, pelatihannya pengelola ama
bidan desa, oh iya sama mikroskopis, tapi dulu ada tenaganya sekarang gak ada lah…ee…kalau tak salah tahun
semalam la
1.2 Ketersediaan Peralatan
Matriks 3. Pernyataan Informan Mengenai Ketersediaan Peralatan dalam Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Informan Pernyataan
Informan 1 Alat ada, untuk pemeriksaan kita menggunakan RDT dan
mikroskopis tapi kalau Puskesmas Sei Apung itu labolatorium belum ada karena petugasnya gak ada
Informan 2 Gak ada, itu kalau untuk pemeriksaan lab.. orangnya kan
arus dilatih namanya mikroskopis, jadi kemaren disini tu gak da petugasnya, misalnya SDM nya gak da, kan SDM nya tu
kan sebaikny
a…hmm… analis, kan kita gak punya analis, akhirnya… kalau untuk pun pegawai yang dilatih menjadi…
mikroskopis, gak da yang bisa di tunjuk, saya kekurangan orang, saya kekurangan SDM, tapi kalau kita yang hari-hari
itu, namanya apa itu? RDT, jadi kan gak perlu pakek mikroskopis, kelambu malaria, smua tergantung dari dana,
kalau dananya ada, pasti alat lengkaplah
Informan 3 Alat cukup lah RDT nya tu, stock nya juga cukup, kalau
pemeriksaan di lab tu adanya mikroskop, tapi itulah tak ada petugasnya..
Informan 4 RDT ada, cukup lah… lab nya ada, mikroskopis ada, apa
mikroskopnya ada, tapi tak ado orangnyo udah di bawa ke kisaran
Informan 6 Alat penyemprotnya lah, udah tu ada racunnya juga.
Informan 7 Positif malaria waktu 3 bulan, tak ado cek malaria
sebolumnyo, prosesnya pertama domam, kemudian baru lah cek ibuk, sudah cek ternyata malaria, tak ado kepikiran
malaria, tak pornah kepikiran kono malaria, responnyo tekojut la, di cek dulu di pustu, habis tu di bawa ke rumah
sakit selamo 6 hari 6 malam, tak adolah kurangnya jang,
Universitas Sumatera Utara
pulang lah kami kemano yang serasinyo sampek lah waktu itu 9 bulan, kelambu waktu tu ado di kasi, tapi tak dipakek
pulak, hahaha…kan tak sangko pulak kena malaria
Matriks 4. Pernyataan Informan Mengenai Ketersediaan Obat Anti Malaria dalam Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria
Informan Pernyataan
Informan 1 Obat ada, obat kita menggunakan DHP dan Primakuin, dulu
kita gunakan kloroquin karena resistensi, kalau stock mudah- mudahan terjamin ada, cukup la…
Informan 2 Gak ada lah kendalalah masalah obat,gak ada..
Informan 3 Obat ada, Obat anti malaria sama primakuin yang paling
efektif sekarang di kabupaten Asahan ini. Informan 4
Obat selalu ada, obatnya banyak bisa ini namanya..artesunat, tak pernah pula kami kehabisan obat, dulu lah waktu hari itu,
tapi itu pun langsung dapat besoknya, di beli lah ke apotik kalau tak ado, nunggu-
nunggu dari pemerintah…fansidar itu obatnyo
Informan 7 Obat ado la tapi kan payah mengobati malaria karno ibu
hamil ni kan? ha itu la…sampek 9 bulan lah ibuk kono malaria tu, di bawa ke rumah sakit tapi tak ado lah
kurangnyo
1.3 Ketersediaan Dana Matriks 5. Pernyataan Informan Mengenai Ketersediaan Sumber Dana
dalam menjalankan Program Pengendalian Malaria
Informan Pernyataan
Informan 1 Dana dari APBD, tapi kalau Obat dan RDT dari Global Fund
sama dari pusat sana lah.., kalau IRS tu dari APBD tapi kalau pemberian kelambu itu dari GF.
Informan 2 Dana dari APBD ama GF itu Global Fund, semprot itu dari
APBD, ee.. oh iya kalau penyuluhan dana BOK, tapi adalah proyek dari luar negeri yang bantu Indonesia itulah GF tu,
tapi kalau soal biaya kita gak tau, yang tau kan Dinas, kita kan, ee… UPTD Unit Pelaksana Teknis Dinas jadi apa
yang disuruh dinas itu lah yang kita kerjakan itulah yang di sebut UPTD tu, kalau lingkungan di pegawai negri itu, udah
ngerti nanti itu
Universitas Sumatera Utara
Informan 3 Sumber dana sih slalu dari GF ama APBD, kalau slama ini
sih.. GF ama APBD Informan 4
Sumber dananya dari pemerintah la 2. Proses
2.1 Program Pengendalian Malaria Matriks 6. Pernyataan Informan Mengenai Pelaksanaan Program