46
Tabel 4.2
Spesifikasi cangkang kapsul alginat 80-120 cp ukuran No. 1 No
Spesifikasi Tutup
Cangkang Badan
Cangkang Cangkang Kapsul
keseluruhan 1
Panjang mm 10,30
16,35 19,10
2 Diameter mm
6,5 6,2
- 3
Tebal mm 0,1
0,1 -
4 Berat mg
21,0 26,10
45,10 5
Warna Putih
Putih Putih
6 Volume ml
- 0,4
-
Cangkang kapsul yang dibuat dalam penelitian ini merupakan cangkang kapsul nomor 0 dan cangkang kapsul nomor 1. Menurut Capsugel Division spesifikasi
cangkang kapsul No. 0 dan No. 1 dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan 4.4.
Tabel 4.3
Spesifikasi cangkang kapsul ukuran No. 0 menurut Capsugel Division
Ukuran Kapsul
Tutup Kapsul Badan Kapsul
Panjang Kapsul Keseluruhan
Panjang mm
Diameter mm
Panjang mm
Diameter mm
Volume ml
Panjang mm
Berat mg
10,72 7,64
18,44 7,34
0,68 21,7
96 Toleransi
± 0,46 -
± 0,46 -
- ± 0,3
± 6
Tabel 4.4
Spesifikasi cangkang kapsul ukuran No.1 menurut Capsugel Division Ukuran
Kapsul Tutup Kapsul
Badan Kapsul Panjang Cangkang Kapsul
Keseluruhan mm Panjang
mm Diameter
mm Panjang
mm Diameter
mm 9,78
6,91 16,61
6,63 19,40
Toleransi ± 0,46
± 0,46 ± 0,46
± 0,46 ± 0,30
4.2 Uji Pelepasan Aspirin dari Cangkang Kapsul Alginat
Profil uji pelepasan aspirin dan dispersi padatan aspirin dari cangkang kapsul alginat dilakukan dalam medium lambung buatan pH 1,2 selama 12 jam.
Pada penelitian ini dilakukan uji pelepasan terhadap cangkang kapsul alginat 80 –
120 cP. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara
47
Gambar 4.1
Grafik pengaruh pelepasan aspirin dari cangkang kapsul alginat dalam medium lambung buatan pH 1,2 selama 12 jam.
Dari Gambar 4.1 dilihat bahwa persentase pelepasan aspirin dari cangkang kapsul alginat pada menit ke-720 33,02 sedangkan persentase pelepasan aspirin
pada dispersi padar 1:3 dari cangkang kapsul alginat pada menit ke-180 sebanyak 39,84, pada menit ke-360 yang terlepas sebanyak 59,40 dan pada
menit ke-720 yang terlepas sebanyak 90,38. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pelepasan aspirin dari dispersi padat telah memenuhi persyaratan
sustained release . Sistem dispersi padat dengan konsentrasi PVP K30 semakin
besar menyebabkan jumlah aspirin yang terdispersi molekuler dalam PVP K30 menjadi semakin besar sehingga aspirin menjadi bentuk amorf. Jadi, laju disolusi
aspirin pun semakin meningkat sebanding dengan banyaknya PVP K30 dalam sistem dispersi padat tersebut.
Peningkatan laju disolusi bahan obat dalam sistem dispersi padat disebabkan pengecilan ukuran partikel. Sehingga luas permukaan kontak obat
dengan medium disolusi lebih besar. Sistem dispersi padat aspirin-PVP K30
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
10 30
60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720
k um
ul a
ti f
waktu menit
Asp 80 mg Asp:PVP 1:1
Asp:PVP 1:2 Asp:PVP 1:3
Universitas Sumatera Utara
48 dengan perbandingan berat 1:3 memberikan pelepasan obat yang optimal sebagai
sediaan floating dalam medium pH 1,2.
Tabel 4.5
Data pelepasan dispersi padat aspirin 1:3 dari cangkang kapsul alginat 80-120 cP dalam medium lambung buatan pH 1,2
Interval pemberian Waktu jam
Jumlah yang terlepas
Persyaratan yang diterima
0,25D 3 jam
39,84 20-50
0,5D 6 jam
59,40 45-75
1D 12 jam
90,38 ≥75
Keterangan: D Interval pemberian = 12 jam
Sistem dispersi padat dapat mengubah obat dari semula bentuk kristal menjadi amorf atau parsial kristalin dengan cara meleburkan atau melarutkannya
bersama pembawa hidrofilik. Sistem dispersi padat dengan pembawa hidrofilik menginformasikan tentang perubahan obat dari kristal menjadi sebagian amorf
atau sebagian kristal dengan membentuk eutektik atau monotektik Craig, 2002. Cangkang kapsul alginat 80-120 cP yang ditempatkan dalam medium
lambung buatan pH 1,2 tetap dalam kondisi utuh tidak pecah selama uji pelepasan dilakukan bahkan setelah uji pelepasan selesai dilakukan cangkang
kapsul masih dalam kondisi utuh tidak pecah. Hal ini dikarenakan komponen penyusun cangkang kapsul yaitu kalsium guluronat dimana ion kalsium berikatan
dengan asam guluronat sebesar 47,5 dari keseluruhan jumlah kalsium dalam kapsul masih utuh. Dengan begitu kapsul alginat tidak akan pecah dalam cairan
lambung buatan maupun cairan lambung karena ion kalsium sulit dilepaskan oleh asam guluronat Bangun, dkk., 2005 hal ini menunjukkan bahwa kapsul alginat
Universitas Sumatera Utara
49 dapat digunakan untuk formulasi sediaan Gastroretentive atau sediaan yang
bertahan di lambung.
4.3 Kinetika Orde Pelepasan