Saluran Pencernaan .1 Lambung TINJAUAN PUSTAKA

22 ukuran sediaan floating tersebut. Oleh karena itu sebaiknya tidak diberikan sediaan ini saat pasien akan tidur Sharma, et al., 2011. 2.5 Saluran Pencernaan 2.5.1 Lambung Lambung memiliki fungsi utama untuk memproses dan mengangkut makanan. Selain itu lambung sebagai tempat penyimpanan makanan dalam jangka singkat, yang memungkinkan untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak secara cepat. Proses pencernaan secara enzimatik berlangsung didalam lambung Narang, N., 2011. Anatomi lambung dibagi menjadi 3 wilayah yaitu bagian fundus, bagian badan dan bagian antrum pilorus. Bagian proksimal terdiri dari bagian fundus dan bagian badan yang bertindak sebagai tempat untuk bahan tercerna, sedangkan bagian antrum adalah bagian utama untuk gerakan mencampur makanan dan juga bertindak sebagai pompa dalam pengosongan lambung untuk mendorong makanan menuju bagian saluran pencernaan selanjutnya Narang, N., 2011. Lambung adalah organ berbentuk huruf J terletak pada bagian kiri atas rongga perut di bawah diafragma dapat dilihat pada gambar 2.4. Lambung terdiri dari epitel selapis toraks dengan lekukan-lekukan, sehingga terbentuk lubang-lubang pada permukaan lambung. Lubang-lubang ini merupakan muara dari kelenjar lambung. Lambung dapat diregangkan sehingga mampu menampung sejumlah besar makanan Leeson, dkk., 1989. Waktu pengosongan lambung saat berpuasa ataupun sampai saat makan dipengaruhi beberapa faktor dalam tubuh. Hal ini berkaitan dengan gerakan atau motilitas dari otot-otot lambung yang mengakibatkan perbedaan waktu Universitas Sumatera Utara 23 pengosongan lambung diantara kedua keadaan ini. Siklus yang baik makanan melalui lambung dan usus setiap 2 sampai 3 jam. Siklus ini disebut siklus mioelektrik bagian saluran pencernaan atau perpindahan suatu bahan tercerna dalam saluran pencernaan yang dipengaruhi motilitas saluran pencernaan. Dalam siklus ini dibagi dalam 4 tahapan: 1. Tahap I fase basal yang berlangsung selama 30 sampai 60 menit dengan terjadinya awal motilitas kontraksi. 2. Tahap II fase preburst yang berlangsung selama 20 sampai 40 menit dengan potensial aksi dan motilitas kontraksi. Dalam fase ini berlangsung dengan intensitas dan frekuensi motilitas kontraksi yang meningkat secara bertahap. 3. Tahap III fase burst yang berlangsung 10 sampai 20 menit. Fase ini mencakup kontraksi intens dan rutin yang terjadi dalam waktu singkat 4. Tahap IV berlangsung selama 0 sampai 5 menit dan terjadi diantara fase II dan fase I yang terjadi motilitas kontraksi secara terus-menerus Arunachalam, et al., 2011. Gambar 2.4 Anatomi lambung Arunachalam, et al., 2011 Universitas Sumatera Utara 24 Tahapan siklus kontraksi dapat dilihat pada Gambar 2.5 Gambar 2.5 Pola motilitas saluran pencernaan Lambung terdiri dari empat lapisan umum yaitu: mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa Leeson, dkk., 1989. Mukosa lambung berwarna pucat, merah-keabuan dan dibatasi oleh epitel selapis kolumnar. Mukosa lambung tebal 0,5 sampai 1,5 mm karena adanya massa kelenjar lambung, yang bermuara ke permukaan melalui sumur- sumur atau “foveolae”. Kelenjar lambung bentuknya tubular simpleks atau tubular bercabang, masuk jauh ke dalam mukosa, hingga mendekati muskularis mukosa, dan di antara kelenjar terdapat lamina propia, yang sukar dilihat oleh akrena terpisah-pisah menempati ruangan di antara sumur- sumur dan kelenjar-kelenjar Leeson, dkk., 1989. Submukosa terdapat di antara jaringan mukosa dan muskularis yang meluas ke dalam rugae atau lipatan memanjang lambung, dan terdiri atas jaringan ikat jarang, dengan serat-serat kolagen dan elastin. Selain fibroblas, terdapat pula kumpulan limfosit dan sel plasma, terutama dekat kardia dan pilorus, serta sel mast dan biasanya terdapat beberapa sel lemak. Leeson, dkk., 1989. Muskularis dibentuk oleh tiga lapisan otot polos: 1 Lapisan luar longitudinal dan 2 Lapisan tengah sirkular yang merupakan lanjutan dari kedua Universitas Sumatera Utara 25 lapisan otot esofagus dan ditambah dengan 3 Lapisan serong oblik berbentuk lengkungan otot yang berjalan dari kardia mengitari fundus dan korpus Leeson, dkk., 1989. Serosa merupakan lapisan terluar, dibentuk oleh jaringan areolar elastis yang relatif padat. Pada banyak tempat ia diliputi oleh peritoneum yaitu satu lapis sel mesotel gepeng, dan pada keadaan ini disebut sebagai serosa. Pembuluh darah dan linfa terdapat di sini, dan melaluinya menuju ke lapisan-lapisan yang lain Leeson, dkk., 1989.

2.6 Kapsul