43
3.15 Uji Pola Difraksi Sinar X
Pola difraksi sinar X serbuk aspirin, PVP K30, dan hasil dari proses dispersi padat direkam pada sistem difraksi sinar X menggunakan sumber
pancaran radiasi Cu. Tegangan 40 KV dan arus 30 mA. Pengamatan dilakukan pada
2ө dan kecepatan skanning 0,800 per detik.
3.16 Uji Disolusi
Medium disolusi : Cairan lambung buatan tanpa enzim pH 1,2
Kecepatan pengadukan : 100 rpm
Volume medium : 900 ml
Suhu medium : 37 ± 0,5
o
C Metode
: Dayung Sampel
: 1. Cangkang kapsul alginat 80-120 cP berisi 80 mg aspirin dan 32 mg laktosa.
2. Cangkang kapsul alginat 80-120 cP berisi dispersi padat dengan aspirin : PVP K30
1:1, 1:2, 1:3. Dimasukkan 900 ml medium kedalam wadah disolusi, kemudian diatur
suhunya 37 ± 0,5 C dan kecepatan pengadukan 100 rpm. Dimasukkan sampel uji
kedalam wadah disolusi, kemudian alat dijalankan. Dengan interval pengambilan cuplikan pada 5, 10, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330,
360, 390, 420, 450, 480, 510, 540, 570, 600, 630, 660, 690 dan 720 menit. Pengambilan cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan media disolusi
dan bagian atas dari alat dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah Ditjen POM, 1995. Aliquot diambil sebanyak 2 ml kemudian dimasukkan kedalam labu
tentukur 25 ml dan ditambahkan dengan medium cairan lambung buatan pH 1,2
Universitas Sumatera Utara
44 sampai garis tanda. Untuk menjaga volume medium disolusi tetap konstan maka
jumlah aliquot yang diambil diganti dengan medium cairan lambung buatan pH 1,2 dengan jumlah yang sama. Konsentrasi obat diukur dengan menggunakan
spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimumnya 228,6 nm. Penetapan dilakukan sebanyak 3 kali.
3.17 Uji Waktu Floating
Sediaan cangkang kapsul alginat 80-120 cP ukuran No. 0 dan 1 dilakukan uji waktu floating dengan cara menempatkan cangkang kapsul tersebut ke dalam
beaker glass berisi medium lambung buatan pH 1,2. Floating Lag time
sebagai waktu yang dibutuhkan sediaan cangkang kapsul alginat mulai mengapung. Dan Floating Time sebagai lamanya waktu
dimana sediaan cangkang kapsul alginat dapat mengapung.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Spesifikasi Cangkang Kapsul Alginat
Penentuan spesifikasi cangkang kapsul alginat berupa pengukuran panjang, diameter, berat dan warna dari cangkang kapsul alginat dilakukan untuk
bagian badan cangkang kapsul, tutup cangkang kapsul dan cangkang kapsul keseluruhan. Pengukuran ketebalan dilakukan terhadap bagian badan cangkang
kapsul dan bagian tutup cangkang kapsul. Sedangkan pengukuran volume hanya dilakukan terhadap bagian badan cangkang kapsul alginat, karena umumnya
bahan obat hanya diisikan kedalam bagian badan cangkang kapsul sebelum ditutup dengan bagian tutup cangkang kapsul. Dalam pengukuran volume
digunakan air, dimana air yang digunakan diisi kebagian badan cangkang kapsul alginat sampai meniskus atas menyentuh ujung kapsul untuk mencegah kelebihan
pembacaan volume cangkang kapsul. Dalam penelitian ini, cangkang kapsul yang dibuat merupakan cangkang
kapsul alginat dengan ukuran 0 dan cangkang kapsul dengan ukuran 1. Hal ini bisa dilihat dari spesifikasi cangkang kapsul alginat pada Tabel 4.1 dan 4.2.
Tabel 4.1
Spesifikasi cangkang kapsul alginat 80 – 120 cP ukuran No. 0
No Spesifikasi
Tutup Cangkang
Badan Cangkang
Cangkang Kapsul keseluruhan
1 Panjang mm
10,30 18,00
21,5 2
Diameter mm 7,7
7,4 -
3 Tebal mm
0,08 0,08
- 4
Berat mg 40,25
68,19 106,44
5 Warna
Putih Putih
Putih 6
Volume ml -
0,58 -
Universitas Sumatera Utara