Hewan Percobaan yang Digunakan pada Uji Iritasi Pengamatan Secara Makroskopik Pengamatan Secara Mikroskopik

40 bagian tutup cangkang kapsul alginat dengan mendorong bagian tutup ke bagian badan cangkang kapsul alginat yang terbuka sehingga bagian tutup kapsul dengan bagian badan kapsul menyatu dengan baik. Kemudian diberi perekat larutan natrium alginat pada kapsul.

3.9 Pengisian Dispersi Padat dalam Cangkang Kapsul Alginat

Sejumlah dispersi padat yang setara dengan 80 mg aspirin ditimbang dengan tepat menggunakan neraca analitik, lalu diisikan kedalam bagian badan cangkang kapsul alginat melalui bagian ujung yang terbuka. Kemudian ditutup dengan bagian tutup cangkang kapsul alginat dengan mendorong bagian tutup ke bagian badan cangkang kapsul alginat yang terbuka sehingga bagian tutup kapsul dengan bagian badan kapsul menyatu dengan baik. Kemudian diberi perekat larutan natrium alginat pada kapsul.

3.10 Hewan Percobaan yang Digunakan pada Uji Iritasi

Kelinci sebanyak 6 ekor dengan perincian sebagai berikut : Kelompok I : Formula III pemberian dispersi padat aspirin 1:3 sebanyak 320 mg mengandung 80 mg aspirin dengan dosis 53,3 mgkgBB dalam kapsul gelatin : 3 ekor Kelompok II : Formula III pemberian dispersi padat aspirin 1:3 sebanyak 320 mg mengandung 80 mg aspirin dengan dosis 53,3 mgkg BB dalam kapsul alginat : 3 ekor 3.11 Pengujian Efek Iritasi Terhadap Lambung Kelinci dari Dispersi Padat yang Mengandung Aspirin Kelinci yang digunakan adalah kelinci jantan dengan berat 1,4-1,6 kg yang dibeli di Brastagi, lalu diadaptasi terhadap lingkungan, makanan, minuman selama 1 minggu. Setelah diadaptasikan, kelinci tersebut telah dapat digunakan sebagai hewan percobaan. Untuk pengujian efek iritasi lambung kelinci dibagi atas tiga kelompok: Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 3.2 Kelompok pengujian efek iritasi terhadap lambung kelinci dari dispersi padat yang mengandung aspirin Kelompok Nomor Kelinci Sediaan I 1-3 Dispersi padat aspirin 1:3 dengan dosis 80 mg dalam kapsul gelatin II 4-6 Dispersi padat aspirin 1:3 dengan dosis 80 mg dalam kapsul alginat Hewan percobaan dipuasakan terlebih dahulu selama 24 jam, kemudian hewan percobaan diberikan obat sesuai kelompoknya masing-masing selama 12 jam. Pengujian efek iritasi terhadap saluran cerna kelinci dilakukan dengan pengamatan secara makroskopik dan mikroskopik.

3.12 Pengamatan Secara Makroskopik

Semua kelompok kelinci dibunuh dengan menggunakan kloroform secara inhalasi dan dilakukan pembedahan untuk mengambil lambungnya. Kemudian lambungnya dibuka dan dicuci dengan larutan fisiologis, lalu difoto dengan kamera digital untuk melihat apakah ada luka pada lambung kelinci. Kemudian organ tersebut direndam dalam larutan formalin 10.

3.13 Pengamatan Secara Mikroskopik

Lambung kelinci yang telah diamati secara makroskopik, kemudian diamati secara mikroskopik secara histologi.

3.14 Pembuatan Preparat Jaringan Organ Lambung