Uji Multikolinearitas METODE PENELITIAN

68

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant AUDIT.INTRN .750 1.334 PGNDLIAN.INTRN .750 1.334 a. Dependent Variable: PNRPN.GCG Sumber : Hasil Pengolahan Penulis Mei 2015 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel Audit Internal dan Pengendalian Internal lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. Nilai Tolerance dari variabel Audit Internal dan Pengendalian Internal lebih besar dari 0.1 Tolerance 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolienaritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.1.2.3 Uji Hipotesis

Hasil regresi linear berganda untuk mengetahui Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Good Corporate Governance pada PDAM Tirtanadi Medan yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut: Universitas Sumatera Utara 69 Tabel 4.12 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda a. Dependent Variable: PNRPN.GCG Sumber : Hasil Pengolahan Penulis Mei 2015 Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji Coefficients. Pada tabel coefficients yang dibaca adalah nilai dalam kolom B pada baris pertama menunjukkan konstanta a dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen. Berdasarkan Tabel 4.12 diatas maka model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = 15.173 + 0.171X1 + 0.420X2 + e GCG = 15.173 + 0.171AuditInternal + 0.420PengendalianInternal + e Dari persamaan regresi tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 15.173 yang menunjukkan bahwa apabila nilai audit internal dan pengendalian internal adalah nol atau konstan maka nilai GCG adalah 15.173. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 15.173 6.842 2.218 .035 AUDIT.INTRN .171 .153 .197 1.113 .275 PGNDLIAN.INTRN .420 .155 .481 2.715 .011 Universitas Sumatera Utara 70 2. Koefisien Regresi Audit Internal sebesar 0.171 yang menunjukkan bahwa apabila audit internal ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka GCG akan meningkat sebanyak 0.171 satuan. 3. Koefisien Regresi Pengendalian Internal sebesar 0.420 menunjukkan bahwa apabila variabel pengendalian internal ditingkatkan sebesar 1 satuan maka GCG akan meningkat sebanyak 0.420 satuan. Uji Signifikansi Parsial Uji-t Pengujian secara parsial ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variabel dependen. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui variabel independen mana yang dominan. Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial a. Dependent Variable: PNRPN.GCG Sumber : Hasil Pengolahan Penulis Mei 2015 Berdasarkan Tabel 4.13 Dapat dilihat bahwa: a. Variabel Audit Internal X1 Nilai t hitung variabel Penyajian Laporan Keuangan adalah 1.113 dan nilai t tabel adalah 1.312 maka t hitung t tabel 1.113 1.312 dan nilai signifikan 0.275 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 15.173 6.842 2.218 .035 AUDIT.INTRN .171 .153 .197 1.113 .275 PGNDLIAN.INTRN .420 .155 .481 2.715 .011 Universitas Sumatera Utara 71 pengaruh variabel Audit Internal berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap GCG. Hasil ini menunjukkan bahwa apabila variabel audit internal ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka variabel GCG tidak akan meningkat sebesar 0.171 satuan b. Variabel Pengendalian Internal X2 Nilai t hitung variabel Pengendalian Internal adalah 2.715 dan nilai t tabel adalah 1.312 maka t hitung t tabel 2.715 1.312 dan nilai signifikan 0.011 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial pengaruh variabel Pengendalian Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap GCG. Hasil ini menunjukkan bahwa apabila variabel pengendalian internal ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka variabel GCG akan meningkat sebesar 0.420 satuan Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji F uji serentak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel dependen X 1 ,X 2 berupa Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap variabel independen Y berupa Good Corporate Governance Y pada PDAM Tirtanadi. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 =0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen X 1 ,X 2 Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap variabel independen Y berupa Good Corporate Governance Y Universitas Sumatera Utara 72 H : b 1 ≠ b 2 ≠0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 ,X 2 Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap variabel independen Y berupa Good Corporate Governance Y Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df pembilang = k-1 df penyebut = n-k Keterangan: n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 30 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh: 1 df pembilang = k-1 df pembilang = 3-1 =2 2 df penyebut = n-k df penyebut = 30-3= 27 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 20,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat α = 5 = 3.35 dengan kriteria uji sebagai berikut: H diterima bila F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak bila F hitung F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 73 Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 79.848 2 39.924 7.758 .002 b Residual 138.952 27 5.146 Total 218.800 29 a. Dependent Variable: PNRPN.GCG b. Predictors: Constant, PGNDLIAN.INTRN, AUDIT.INTRN Sumber : Hasil Pengolahan Penulis Mei 2015 Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 7.758 dengan tingkat signifikansi = 0.002. Sedangkan F tabel untuk sampel 30 dengan variabel yang diteliti berjumlah 2 variabel independen dan 1 variabel dependen pada tingkat keperca yaan 95 α = 0,05 adalah 3.35. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0.002 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen Audit Internal dan Pengendalian Internal secara serempak atau simultan adalah signifikan terhadap Good Corporate Governance. Uji Koefisien Determinan R 2 Pengujian koefisien determinan R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R 2 ≥ 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y adalah besar. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4.15 Pengujian Koefisien Determinan R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .604 a .365 .318 2.26856 a. Predictors: Constant, PGNDLIAN.INTRN, AUDIT.INTRN b. Dependent Variable: PNRPN.GCG Sumber : Hasil Pengolahan Penulis Mei 2015 Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa: a. R=0.604 berarti hubungan variabel Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Good Corporate Governance sebesar 60.4, yang berarti hubungannya erat. b. R Square sebesar 0.365 berarti 36.5 variabel good Corporate Governance dapat dijelaskan oleh variabel Audit Internal dan Pengendalian Internal. Sedangkan sisanya sebesar 63.5 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Standard Error of Estimate standar deviasi artinya menilai ukuran variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah 2.26856, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Pelaksanaan Audit INternal

0 11 1

Fungsi audit internal dalam pengendalian internal dan pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN

1 6 48

PENGAKOM Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

0 3 16

PENGARUH AUDIT INTERNAL, PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

1 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

0 3 7

Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Studi Kasus di PT. PINDAD (Persero) Bandung).

5 20 20

Hubungan Antara Audit Internal dengan Penerapan Good Corporate Governance.

0 1 22

Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PDAM Tirtanadi Medan

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Audit Internal 2.1.1.1. Definisi Audit Internal - Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PDAM Tirtanadi Medan

0 1 35

ABSTRAK PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PDAM TIRTANADI MEDAN

0 1 11