Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk memperoleh laba. Laba yang diperoleh berasal dari pemanfaatan sumber daya yang ada pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara maksimal. Keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba tersebut juga menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan cara pandang yang demikian maka menuntut perusahaan untuk selalu melakukan inova si- inovasi terbaru untuk menghadapi persaingan usaha dunia terkini. Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil umumnya memiliki organisasi. Pada perusahaan yang organisasinya masih kecil dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan kegiatan operasional yang cenderung masih terbatas, pimpinan masih dapat mengawasi jalannya perusahaan secara langsung. Berbeda dengan perusahaan besar dimana pemimpin perusahaan sudah tidak bisa mengawasi kegiatan operasional secara langsung dikarenakan adanya keterbatasan pengawasan, untuk itu diperlukan adanya pengendalian internal yang dapat menjadi alat bantu akibat keterbatasan pengawasan tersebut. Perkembangan globalisasi dunia bisnis dapat memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia bisnis dan semakin meningkatnya operasi dalam perusahaan, manajemen puncak tidak memiliki komunikasi yang cukup dengan berbagai operasi yang ada Universitas Sumatera Utara 2 untuk menilai keefektifan kinerja sehingga menjadi titik kelemahan dalam perusahaan. Keterbatasan komunikasi antara manajemen puncak dan operasi yang sedang berjalan tersebut tidak dapat menutup kemungkinan bahwa akan terjadinya praktik-praktik yang dapat membahayakan perusahaan seperti praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal tersebut akan sulit untuk dideteksi, karna akan diketahui apabila adanya kebetulan atau suatu hal yang disengaja. Praktik ini juga akan menjadi ancaman berbahaya untuk perusahaan, karna tindakan tersebut memiliki efek terhadap resiko kerugian keuangan yang berakibatkan perusahaan itu dapat mengalami kebangkrutan. Faktor yang dapat mencegah terjadinya praktik-praktik yang dapat membahayakan perusahaan yaitu penerapan Good Corporate Governance pada perusahaan. Istilah Good Corporate Governance tersebut muncul disaat adanya skandal international, seperti dalam kasus Enron dan WorldCom, dengan demikian Good Corporate Governance tersebut bukan merupakan pola baru atau merupakan sebuah inovasi, tapi merupakan suatu pertanggungjawaban kepada publik mengenai perkembangan yang ada. Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara BUMN Nomor KEP-117M-MBU2002 Pasal 2 tentang penerapan Good Corporate Governance GCG pada BUMNBUMD, dinyatakan bahawa “BUMNBUMD diwajibkan untuk menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten dan menjadikan Good Corporate Governance sebagai landasan operasionalnya”. Sehingga perusahaan-perusahaan dituntut mengambil langkah komprehensif terhadap aset- Universitas Sumatera Utara 3 asetnya agar dapat menghasilkan profit berbentuk pemasukan kas sehingga memiliki nilai tambah. Bank, BUMN, BUMD, dan perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham, sebagai tulang punggung perekonomian nasional diharapkan menjadi teladan dalam menerapkan Corporate Governance yang efektif. Salah satu pihak yang terkait dalam pelaksaan penerapan Good Corporate Governance adalah audit internal. Audit internal pada BUMNBUMD dilaksanakan guna membantu manajemen agar mereka dapat menjalankan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Dengan adanya mekanisme audit internal, diharapkan manajemen dapat mencurahkan perhatiannya pada tugas pengelolaan, sedangkan tugas pengendalian sehari-hari atas perusahaan milik NegaraDaerah tersebut dapat dilaksanakan secara lebih intensif efektif tanpa mengurangi tanggung jawabnya. Hubungan audit internal dan Good Corporate Governance di sebutkan oleh Organisasi Professional Internal Auditor Indonesia yaitu: Fungsi Internal Audit Satuan Pemeriksaan Internal yang efektif mampu menawarkan sumbangan penting dalam meningkatkan proses Coporate Governance, pengelolaan resiko, dan pengendalian manajemen. Auditor internal merupakan dukungan penting bagi komisaris, komite audit, direksi, dan manajemen senior dalam membentuk fondasi bagi pengembangan Corporate Governance. Di Indonesia, kurang efektifnya pelaksanaan Corporate Governance merupakan akar permasalahan krisis ekonomi. Annual report Bapepam tahun 2004 mencatat beberapa kasus sehubungan dengan tidak berperan dan sangat lemahnya pengendalian internal dan audit internal sehingga tidak mampu Universitas Sumatera Utara 4 mendeteksi terjadinya kesalahan dalam tubuh perusahaan. Hal ini mengindikasikan perusahaan-perusahaan tersebut tidak dijalankan dengan prinsip tata kelola yang baik Good Corporate Governance. Pengendalian internal yang memadai harus dapat menyediakan informasi yang dipercaya, kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur, hukum dan peraturan, pengamanan aset, pemanfaatan sumber daya secara ekonomis dan efisien, pencapaian tujuan yang ditetapkan Gusnardi, 2006:11. Baik buruknya Good Corporate Governance BUMNBUMD di Indonesia memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan pengendalian internal pada BUMN. Dengan berfungsinya pengendalian internal dan audit internal serta terwujudnya tranparansi, akuntabilitas, reponsibilitas, independensi dan kewajaran maka terwujudlah prinsip Good Corporate Governance yang semakin baik dalam suatu perusahaan. Dengan demikian bahwa keberadaan audit internal dan pengendalian internal sangat penting dalam menciptakan Good Corporate Governance. Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tinjauan penulis terhadap peneliti sebelumnya, penulis tertarik untuk mengetahui apakah ada pengaruh audit internal dan pengendalian internal terhadap penerapan Good Corporate Governance. Untuk itu penulis mencoba menelitinya dalam bentuk skripsi yang berjudul, “Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadapan penerapan Good Corporate Governance Pada PDAM Tirtanadi Medan”. Universitas Sumatera Utara 5

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Pelaksanaan Audit INternal

0 11 1

Fungsi audit internal dalam pengendalian internal dan pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN

1 6 48

PENGAKOM Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

0 3 16

PENGARUH AUDIT INTERNAL, PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

1 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

0 3 7

Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Studi Kasus di PT. PINDAD (Persero) Bandung).

5 20 20

Hubungan Antara Audit Internal dengan Penerapan Good Corporate Governance.

0 1 22

Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PDAM Tirtanadi Medan

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Audit Internal 2.1.1.1. Definisi Audit Internal - Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PDAM Tirtanadi Medan

0 1 35

ABSTRAK PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PDAM TIRTANADI MEDAN

0 1 11