Jenis dan Sumber Data Variabel Audit Internal X1 Tabel 4.2

45 menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian, maka disebut sensus, jika sebagian saja disebut sample, dengan demikian metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus. Data kuantitatif yang diperoleh dari melalui pendistribusian kuesioner terhadap seluruh pegawai yang ada pada bagian divisi keuangan PDAM Tirtanadi Medan. Hasil kuesioner tersebut yang akan dijadikan sebagai acuan untuk diolah dengan menggunakan alat bantu soft ware statistic SPSS.

3.6. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara, berupa persepsi opini, sikap, pengalaman secara individual atau kelompok, hasil suatu kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuisioner Kuisioner merupakan sumber data penelitian yang diperoleh dengan cara mengajukan daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu bagian Divisi Keuangan yang bekerja di PDAM Tirtanadi Medan. Observasi penelitian ini dilakukan dengan observasi pada PDAM Tirtanadi Medan berupa pengamatan langsung dan pengambilan data objek penelitian. 2. Data Sekunder Universitas Sumatera Utara 46 Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Riset kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari internet. b. Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari lembaga instansi terkait, yang berhubungan dengan penelitian. 3.7. Pengujian Kualitas Data 3.7.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam status daftar konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukun suatu kelompok variabel tertentu. Berikut ini adalah kriteria pengujian validitas: a. Jika r hitung positif dan r hitung r tabel , maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hitung negatif atau r hitung r tabel , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. c. R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Universitas Sumatera Utara 47

3.7.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ade Fatma Lubis et al 2007:54, Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki Cronbach’s Alpha dari 0,60. Langkah-langkah melakukan uji reliabilitas terhadap suatu konstruk variabel sama dengan pada saat pengujian validitas masing- masing pertanyaan.

3.8. Teknik Analisis Data

Data yang siap diolah akan dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan program SPSS versi 20.0. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini digunakan metode analisis data sebagai berikut:

3.8.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data dengan menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan. Penelitian ini menjabarkan jumlah data, rata-rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.

3.8.2. Uji Asumsi Klasik

Hasil analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik untuk menghasilkan suatu model yang baik. Uji asusmsi klasik digunakan untuk Universitas Sumatera Utara 48 mengetahui ada tidak nya multikolinearitas, dan heteroskedastisitas dalam model regresi.

3.8.2.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam sebuah model regresi, variabel penggangu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini normalitas menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, bila nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05 maka variabel tersebut telah terdistribusi normal.

3.8.2.2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya antarvariabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variable bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisen korelasi variable tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga. Ada beberapa metode uji multikolinearitas, yaitu: 1. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual r 2 dengan nilai determinasi secara serentak R 2 . 2. Dengan melihat nilai tolerance atau variance inflation factor VIF pada model regresi. Batas tolerance adalah 0,10 atau nilai VIF adalah 10. Jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10, maka terjadi multikolinearitas tinggi antar variable bebas dengan variable bebas lainnya. Universitas Sumatera Utara 49

3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada grafik regresi antara nilai prediksi variable terikat deepnden yaitu ZPRED Standardized Predicted Value dengan residualnya SRESID Studentized Residual. Uji yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisiitas Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah residual Y prediksi –Y sesungguhnya yang telah di studentized. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemedian menyempit, maka mengindikasi telah terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini akan di uji dengan melihat pola titik-titik pada grafik regresi. 3.8.3. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menyatakan hubungan fungsional antara variabel independen dan variabel dependen. Adapun bentuk model regresi yang digunakan sebagai dasar adalah bentuk fungsi linear yakni: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Universitas Sumatera Utara 50 dimana: a = Konstanta Y = Good Corporate Governance X1 = Audit Internal X2 = Pengendalian Internal b 1.. b 2.. = koefisien regresi masing-masing variabel independen e = faktor penggangu 3.8.4. Uji Hipotesis 3.8.4.1. Uji Parsial Uji-t Uji t merupakan uji signifikan pengaruh setiap variabel antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan demikian, melalui uji t akan diketahui bagaimana pengaruh variabel independen secara parsial terhadap GCG. 1. Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka H diterima yang artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. 2. Jika –t tabel – t hitung atau t tabel t hitung maka H ditolak yang artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. 3.8.4.2. Uji Simultan Uji F Uji F adalah menguji variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yang ditempuh melalui dua pendekatan, yaitu: membandingkan angka F hitung dengan F tabel. 1. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho di terima, 2. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak. Universitas Sumatera Utara 51

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

4.1.1 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 31 butir pernyataan, yakni 10 pernyataan untuk variabel Audit Internal X1, 11 pernyataan untuk Pengendalian Internal X2 dan 10 butir untuk variabel dependen yakni Good Corporate Governance Y.

1. Analisis Deskriptif Responden

Berdasarkan data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 30 orang sampel, telah diperoleh data mengenai gambaran umum responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik Frekuensi Orang Jenis Kelamin Laki-Laki 16 53.3 Perempuan 14 46.7 Usia 21-30 Tahun 10 33.3 31-40 Tahun 10 33.3 41-50 Tahun 7 23.3 50 Tahun 3 10.0 Masa Kerja 0-5 Tahun 5 16.7 6-10 Tahun 14 46.7 11-15 Tahun 8 26.7 15 Tahun 3 10.0 Pendidikan Diploma 3 10.0 S1 27 90.0 Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Mei 2015 Universitas Sumatera Utara 52 Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa pendistribusian kuesioner merata antara laki-laki dan perempuan, yakni laki-laki sebanyak 16 orang 53.3, dan perempuan 14 orang 46.7. Berdasarkan usia, diketahui bahwa ada 10 orang 33.3 berusia di antara 21-30 tahun, 10 orang 33.3 berusia 31-40 tahun, 7 orang 23.3 berusia 41-50 tahun, dan selebihnya 3 orang 10 berusia di atas 50 tahun. Berdasarkan masa kerja, sampel penelitian kali ini didominasi oleh responden dengan masa kerja 6-10 tahun sebanyak 16 orang 46.7, disusul mereka yang bekerja selama 11-15 tahun sebanyak 8 orang 26.7, kemudian 0- 5 tahun sebanyak 5 orang 16.7, dan di atas 15 tahun sebanyak 3 orang 10.0. Terakhir berdasarkan latar belakang pendidikan, mayoritas responden berlatar belakang pendidikan Sarjana sebanyak 27 orang 90.0, sedangkan 3 orang 10.0 lainnya merupakan lulusan Diploma.

2. Analisis Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden, maka selanjutnya akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Good Corporate Governance pada PDAM Tirtanadi Medan. Berikut adalah distribusi jawaban responden atas variabel X1, X2, dan Y. Universitas Sumatera Utara 53

a. Variabel Audit Internal X1 Tabel 4.2

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Audit Internal X1 No Item STS TS KS S SS Jumlah F F F F F F 1 20 66.7 10 33.3 30 100 2 2 6.7 21 70.0 7 23.3 30 100 3 16 53.3 14 46.7 30 100 4 2 6.7 1 3.3 23 76.7 4 13.3 30 100 5 19 63.3 11 36.7 30 100 6 1 3.3 3 10.0 23 76.7 3 10.0 30 100 7 1 3.3 20 66.7 9 30.0 30 100 8 2 6.7 15 50.0 13 43.3 30 100 9 1 3.3 17 56.7 12 40.0 30 100 10 2 6.7 11 36.7 11 36.7 6 20.0 30 100 Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Mei 2015 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa: 1. Pada butir pernyataan 1 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa 20 orang responden setuju bahwa strategi auditor internal benar-benar merupakan penjabaran dari sasaran perusahaan, kemudian 10 orang menyatakan sangat setuju. 2. Pada butir pernyataan 2 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa 21 orang setuju bahwa auditor internal bertanggungjawab kepada direktur utama dan memiliki hubungan kerja fungsional dengan dewan komisaris, kemudian 7 orang sangat setuju, dan 2 orang kurang setuju. 3. Pada butir pernyataan 3 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa 16 orang menyatakan setuju bahwa independensi auditor internal diakui direksi sebagai kunci bagi efektivitas perusahaan, dan 14 orang menyatakan sangat setuju. Universitas Sumatera Utara 54 4. Pada butir pernyataan 4 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis diketahui bahwa 23 orang setuju bahwa hubungan auditor internal dengan departemen yang diperiksa berlaku hanya pada saar dilakukan audit, bukan sebagai mitra dalam melaksanakan tugas lainnya, sedangkan 4 orang sangat setuju, 1 orang kurang setuju, dan 2 orang tidak setuju. 5. Pada butir pernyataan 5 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa 19 orang setuju, 11 orang sangat setuju bahwa setiap staf auditor internal mendapatkan sanksi jika pekerjaan dilaksanakan tidak sesuai dengan prosedur yang ada. 6. Pada butir pernyataan 6 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa 23 orang responden setuju, 3 responden sangat setuju, dan 3 orang kurang setuju, serta 1 orang tidak setuju bahwa bagian auditor internal memiliki pegawai berkualifikasi dalam berbagai disiplin ilmu untuk melaksanakan tanggung jawab pemeriksaan. 7. Pada butir pernyataan 7 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa 20 orang setuju, 9 orang sangat setuju, dan 1 orang kurang setuju bahwa dalam menentukan keandalan informasi, auditor internal harus melakukan pengawasan yang efektif termasuk penyimpangan catatan dan pelaporan. 8. Pada butir pernyataan 8 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa 15 orang setuju, 13 orang sangat setuju, dan 2 Universitas Sumatera Utara 55 orang kurang setuju bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya, auditor internal harus memastikan bahwa sistem yang telah ditetapkan oleh perusahaan harus dipatuhi oleh seluruh karyawan. 9. Pada butir pernyataan 9 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa 17 orang setuju, 12 orang sangat setuju, dan 1 orang kurang setuju bahwa pihak audit internal harus memperoleh informasi dasar tentang kegiatan yang akan diperiksa guna pembuatan perencanaan pemeriksaan. 10. Pada butir pernyataan 10 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui bahwa 11 orang setuju, 6 orang sangat setuju, 11 orang kurang setuju, dan 2 orang tidak setuju bahwa auditor internal memiliki akses yang tidak terbatas terhadap para anggota direksi.

b. Variabel Pengendalian Internal X2 Tabel 4.3

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Pelaksanaan Audit INternal

0 11 1

Fungsi audit internal dalam pengendalian internal dan pelaksanaan good corporate governance pada Bank BUMN

1 6 48

PENGAKOM Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

0 3 16

PENGARUH AUDIT INTERNAL, PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

1 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, Dan Komite Audit Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Study Empiris Pada Bumn Di Kota Surakarta).

0 3 7

Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Studi Kasus di PT. PINDAD (Persero) Bandung).

5 20 20

Hubungan Antara Audit Internal dengan Penerapan Good Corporate Governance.

0 1 22

Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PDAM Tirtanadi Medan

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Audit Internal 2.1.1.1. Definisi Audit Internal - Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PDAM Tirtanadi Medan

0 1 35

ABSTRAK PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PDAM TIRTANADI MEDAN

0 1 11