26 Pengertian di atas tidak hanya mencakup kegiatan akuntansi dan
keuangan tetapi meluas ke segala aspek kegiatan perusahaan. Menurut Arens 2008:376 dalam penelitian Morita Indah Lestari
2013 pengendalian internal adalah proses dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan personel lain dalam perusahaan, yang dirancang
untuk memberikan jaminan yang masuk akal sehubungan dengan pencapaian tujuan dalam kategori sebagai berikut: 1 efektivitas dan
efisiensi operasi, 2 untuk memberikan jaminan bahwa sasaran hasil pengendalian manajemen akan terpenuhi.
2.2.2. Tujuan Pengendalian Internal
Seperti telah disebutkan di atas, tujuan pengendalian internal adalah untuk memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga
golongan tujuan; 1.
Keandalan informasi. 2.
Kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. 3.
Efektivitas dan efisiensi operasi.
2.2.3. Keterbatasan Struktur Pengendalian Internal Suatu Entitas
Terlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya, pengendalian internal hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi
manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian
internal entitas.
Kemungkinan pencapain
tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang melekat dalam pengendalian
Universitas Sumatera Utara
27 internal. Hal ini mencakup kenyataan bahwa pertimbangan manusia dalam
pengambilan keputusan dapat salah dan bahwa pengendalian internal dapat rusak karena kegagalan yang bersifat manusiawi tersebut, seperti
kekeliruan atau kesalahan yang sifatnya sederhana. Disamping itu pengendalian internal dapat tidak efektif karena adanya kolusi di antara
dua orang atau lebih atau manajemen mengesampingkan pengendalian internal. Faktor lain yang membatasi pengendalian internal adalah biaya
pengendalian internal entitas tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian tersebut.
2.2.4. Sifat-Sifat Pengendalian Internal
Ada lima sifat sistem pengendalian internal yang dapat dipercaya: 1. Kualitas karyawan sesuai dengan tanggung jawabnya.
2. Rencana organisasi yang memberi pemisahan tanggung jawab fungsi secara layak.
3. Sistem pemberian wewenang, tujuan dan teknik, dan pengawasan yang wajar untuk mengadakan pengendalian atas aktiva, utang,
penghasilan dan biaya. 4. Pengendalian terhadap penggunaan aktiva dan dokumen serta
formulir yang penting. 5. Perbandingan catatan-catatan aktiva dan utang dengan senyatanya
ada dan mengadakan tindakan koreksi bila ada perbedaan.
2.2.5. Komponen Struktur Pengendalian Internal