kolesteatoma dapat menghambat bunyi sampai ke fenestra ovalis Helmi, 2005.
5.5. Distribusi penderita OMSK tipe bahaya berdasarkan telinga yang terlibat
Dari hasil penelitian ini didapatkan telinga kanan paling banyak terlibat yaitu 46 penderita atau 38,66. Persentase terendah melibatkan
kedua telinga yaitu 28,57. Hasil yang serupa dengan penelitian Gustomo 2010 di RS dr. Moewardi Surakarta dimana dari 138 kasus OMSK tipe
bahaya, 57,24 terjadi pada telinga kanan. Sementara itu penelitian Yousuf et al. 2011 melaporkan dari 100 penderita OMSK dengan
kolesteatoma di Bangladesh, kebanyakan telinga yang terlibat hanya satu sisi 80,0.
Infeksi kronis dari telinga tengah dapat terjadi sebagai akibat faktor predisposisi trauma karena kebiasaan mengorek telinga secara berlebihan
Paparella, 1997. Biasanya telinga kanan lebih sering terpapar karena penderita lebih sering menggunakan tangan kanannya.
5.6. Distribusi penderita OMSK tipe bahaya berdasarkan gejala klinis
Dari hasil penelitian ini didapatkan gejala klinis paling banyak yaitu telinga berair pada 91 penderita atau 76,47. Telinga gatal paling sedikit
dijumpai, hanya pada 8 penderita 6,72. Hasil ini sesuai dengan penelitian Baig et al. 2011. Baig dan kawan-kawan melaporkan dari 160
kasus OMSK dengan kolesteatoma di Rawalpindi, India, dijumpai 73,75 telinga berair sebagai gejala klinis tersering.
Penelitian Yousuf et al. 2011 juga melaporkan dari 100 penderita OMSK dengan kolesteatoma di Bangladesh, telinga berair merupakan
gejala klinis terbanyak 100,0. Menurut Chole dan Nason 2009, gejala yang paling sering
dijumpai adalah telinga berair, berbau busuk, kadangkala disertai 40
pembentukan jaringan granulasi atau polip, maka sekret yang keluar dapat bercampur darah. Ada kalanya penderita datang dengan gangguan
pendengaran atau telinga keluar darah.
5.7. Distribusi penderita OMSK tipe bahaya berdasarkan tanda klinis
Dari hasil penelitian ini didapatkan tanda klinis yang paling sering yaitu perforasi membran timpani pada 89 penderita 74,79, baik
perforasi atik 0,84, marginal 1,68, subtotal 23,53, dan total 48,74. Tanda klinis yang paling jarang dijumpai yaitu terlihatnya
kolesteatoma pada telinga tengah, yaitu 3 penderita atau 2,52. Sementara itu, penelitian Memon et al. 2008 melaporkan dari 45
penderita OMSK tipe bahaya di Pakistan dijumpai 11,5 jaringan granulasi pada pemeriksaan. Hasil yang berbeda juga didapatkan dari
penelitian Yousuf et al. 2011 dimana dari 100 penderita OMSK dengan kolesteatoma di Bangladesh, perforasi marginal paling sering dijumpai
sebanyak 69,23. Menurut Djaafar 2007, tanda-tanda klinis OMSK tipe bahaya
antara lain terdapatnya abses atau fistel retroaurikuler, terdapatnya polip atau jaringan granulasi, terlihat kolesteatoma pada telinga tengah
terutama di epitimpanum, ataupun sekret berbentuk nanah dan berbau khas aroma kolesteatoma.
5.8. Distribusi penderita OMSK tipe bahaya berdasarkan jenis gangguan pendengaran