Diagnosis Banding Komplikasi Penatalaksanaan

5. Pemeriksaan mikrobiologi Pemeriksaan mikrobiologi sekret telinga penting untuk menentukan antibiotika yang tepat.

2.11. Diagnosis Banding

Beberapa diagnosis banding pada OMSK dengan kolesteatoma antara lain Levine Souza, 2003; Helmi, 2005: 1. Granuloma kolesterol adalah lesi kistik berdinding tipis kuning kecoklatan yang berisi kumpulan kristal kolesterol yang timbul sebagai reaksi terhadap benda asing di dalam sel mastoid akibat disfungsi tuba. Perdarahan di dalam sel pneumatisasi mastoid tanpa drainase menjurus kepada proses peradangan dan erosi tulang. Seperti pada kolesteatoma, pengobatannya juga pembedahan. 2. Otitis media tuberkulosis merupakan jenis infeksi yang jarang ditemukan secara klinis, termasuk onset nyeri, sekret yang berbau, perforasi yang terus membesar, dan berkurangnya pendengaran, terutama pada penderita TB paru.

2.12. Komplikasi

Komplikasi OMSK dengan kolesteatoma dapat berupa Ludman, 1997; Neely Arts, 2006; Friedland et al. 2009: A. Intratemporal 1. Mastoiditis 2. Petrositis 3. Paralisis fasial 4. Labirinitis B. Intrakranial 1. Abses ekstradural 2. Abses subdural 3. Meningitis 21 4. Abses otak 5. Tromboflebilitis sinus lateralis 6. Hidrosefalus otitis

2.13. Penatalaksanaan

Prinsip terapi OMSK dengan kolesteatoma adalah pembedahan. Ada beberapa prosedur operasi untuk pembedahan kolesteatoma Helmi, 2005; Merchant et al., 2009. 2.13.1. Atikotomi Kolesteatoma yang terbatas hanya pada regio atik dapat diangkat dengan prosedur atikotomi, yang dikenal sebagai epitimpanotomi atau timpanotomi anterior, dimana kerusakan pada daerah skutum direkonstruksi dengan tandur dari tulang rawan tragus dan tetap menjaga keutuhan dinding liang telinga serta tulang-tulang pendengaran Helmi, 2005; Merchant et al., 2009. 2.13.2. Canal Wall Down Procedures Prosedur ini membersihkan dan mengangkat semua kolesteatoma, termasuk dinding posterior liang telinga, sehingga meninggalkan kavum mastoid berhubungan langsung dengan liang telinga luar Helmi, 2005; Merchant et al., 2009. a. Radical Mastoidectomy: operasi ini ditujukan untuk eradikasi penyakit sebaik-baiknya. Pada cara ini dilakukan pembersihan total sel-sel mastoid di sudut sino dura, di daerah segitiga Trautmann, di sekitar kanalis fasialis, di sekitar liang telinga yaitu prosesus zigomatikus, juga di prosesus mastoideus sampai ke ujung mastoid. Kemudian membuang inkus dan maleus, hanya stapes atau sisa stapes yang dipertahankan, sehingga membentuk kavitas yang merupakan gabungan rongga mastoid, kavum timpani dan liang telinga. Mukosa kavum timpani juga 22 dibuang seluruhnya, muara tuba eustachius ditutup dengan tandur jaringan lunak. Kerugian cara ini adalah kesulitan rekonstruksi membran timpani, sehingga terdapat kesulitan dalam usaha memperbaiki pendengaran penderita namun dengan teknik ini dapat dicapai suatu safe ear. Untuk kasus kolesteatoma yang lebih lanjut dengan perluasan yang hebat, mastoidektomi radikal perlu dipertimbangkan tanpa melihat kemungkinan mempertahankan fungsi pendengaran Helmi, 2005; Merchant et al., 2009. Gambar 2.7. Radical mastoidectomy. SS, sigmoid sinus; Tm, tympanic membrane. Meyer et al., 2006. b. Modified Radical Mastoidectomy: adalah operasi untuk eradikasi penyakit sehingga epitimpani, antrum mastoid dan liang telinga menjadi satu rongga yang berhubungan langsung dengan dunia 23 luar melalui meatus akustikus eksternus. Tindakan ini seperti mastoidektomi radikal, kecuali tetap mempertahankan osikel dan membran timpani yang ada untuk mempertahankan fungsi transformasi suara. Teknik operasi ini adalah dengan membersihkan seluruh rongga mastoid, merendahkan dinding posterior liang telinga, dan diikuti dengan tindakan timpanoplasti. Dengan operasi ini fungsi pendengaran dapat dipertahankan. Indikasi utama operasi ini adalah adanya kolesteatoma di atik dan antrum dengan mesotimpanum normal dan defek hanya pada pars flaksida Helmi, 2005; Merchant et al., 2009. 2.13.3. Canal Wall Up Procedures Kolesteatoma dibuang dengan pendekatan kombinasi melalui mastoid dan liang telinga, tanpa menghancurkan dinding posterior liang telinga Helmi, 2005; Merchant et al., 2009. Intact canal wall pada prinsipnya adalah mengangkat secara komplit matriks kolesteatoma tanpa merusak anatomi liang telinga luar. Pendekatan secara kombinasi transkanal dan transmastoid dapat mengeluarkan massa kolesteatoma yang menerobos facial recess. Kolesteatoma di sinus timpani sulit dikeluarkan karena lapang pandang yang terbatas pada daerah ini. Jansen, Smith, dan Sheehy merupakan pelopor operasi mastoidektomi dengan kavitas tertutup yang disebut intact canal wall tympanoplasty with mastoidectomy atau combined approach tympanoplasty yang dikatakan mempunyai kemungkinan lebih baik untuk penyembuhan penyakit dan memperbaiki fungsi pendengaran Helmi, 2005; Merchant et al., 2009. 24

2.14. Kerangka Teoritis