Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan case series design dari data sekunder di RSUP. H. Adam Malik Medan.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Departemen THT-KL FK USURSUP. H. Adam Malik Medan. Data dikumpulkan dari rekam medis penderita OMSK tipe bahaya pada kurun waktu Januari 2006 sampai dengan Desember 2010 5 tahun.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Seluruh data penderita dengan diagnosis OMSK tipe bahaya yang dilakukan pengobatan di RSUP. H. Adam Malik Medan sejak bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2010. 3.3.2. Sampel Sampel penelitian adalah seluruh data dari 119 penderita OMSK tipe bahaya di RSUP. H. Adam Malik Medan sejak bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2010, terdiri dari 11 penderita pada tahun 2006, 19 penderita pada tahun 2007, 27 penderita pada tahun 2008, 28 penderita pada tahun 2009 dan 34 penderita pada tahun 2010.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, faktor risiko, keluhan utama, telinga yang terlibat, gejala klinis, tanda klinis, gangguan pendengaran, foto polos mastoid, pola kuman, dan komplikasi. 26

3.5. Definisi Operasional

3.5.1. Otitis media supuratif kronis OMSK tipe bahaya adalah radang kronis telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret purulen dari telinga tersebut lebih dari tiga bulan, baik terus menerus atau hilang timbul, disertai proses- proses erosi tulang dan terjadinya komplikasi. 3.5.2. Umur adalah usia yang dihitung dalam tahun dan perhitungan berdasarkan kalender masehi, dihitung sejak penderita dilahirkan sampai ulang tahun terakhir pada saat pertama penderita berobat ke RSUP. H. Adam Malik Medan, dikelompokkan atas: 1. ≤ 10 tahun 2. 11 – 20 tahun 3. 21 – 30 tahun 4. 31 – 40 tahun 5. 41 – 50 tahun 6. ≥ 51 tahun 3.5.3. Jenis kelamin yaitu ciri biologis yang membedakan orang yang satu dengan lainnya, dikelompokkan atas laki-laki dan perempuan. 3.5.4. Faktor risiko adalah faktor yang memungkinkan terjadinya penyakit, dikelompokkan atas riwayat otitis media berulang, riwayat alergi, dan sumbatan tuba eustachius adenotonsilitis, hipertrofi konka, polip hidung, sinusitis, rhinitis atrofi, deviasi septum maupun karsinoma nasofaring. 3.5.5. Keluhan utama adalah keadaan atau kondisi yang menyebabkan penderita datang berobat, dikelompokkan atas: 1. Telinga berair 2. Telinga berdenging 3. Telinga sakit 4. Lubang di belakang telinga 5. Penurunan pendengaran 6. Sakit kepala 27 7. Telinga tersumbat 3.5.6. Telinga yang terlibat dikelompokkan atas telinga kanan, telinga kiri atau keduanya. 3.5.7. Gejala klinis adalah bukti subjektif dari penyakit penderita, dikelompokkan atas: 1. Telinga berair 2. Gangguan pendengaran 3. Perdarahan telinga 4. Telinga berbau 5. Telinga gatal 3.5.8. Tanda klinis adalah petunjuk yang menyatakan sesuatu dari penderita berdasarkan pengamatan klinik, dikelompokkan atas: 1. Perforasi membran timpani atik, marginal, subtotal, dan total 2. Fistel retroaurikuler 3. Granulasi 4. Sekret 5. Kolesteatoma 3.5.9. Gangguan pendengaran adalah setiap derajat penurunan nilai kemampuan untuk menangkap suara yang dilakukan penilaian menggunakan audiometri nada murni, dikelompokkan atas gangguan pendengaran konduktif, sensorineural dan campuran. 3.5.10. Foto polos mastoid adalah pemeriksaan radiologik konvensional pada tulang temporal yang dapat menentukan status pneumatisasi mastoid dan piramid tulang petrosus. Gambaran yang dapat dijumpai dikelompokkan atas mastoiditis kronis dan mastoiditis kronis dengan kolesteatoma. 3.5.11. Pola kuman adalah jenis kuman yang paling sering terdapat pada pembiakan cairan dari telinga tengah. 3.5.12. Komplikasi adalah proses patologis lain yang disebabkan oleh penyakit penderita, dinilai berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologik konvensional dan CT Scan. 28

3.6. Teknik Pengumpulan Data