BAB 5 PEMBAHASAN
Penelitian yang menggunakan case series design ini merupakan data sekunder dari 119 penderita OMSK tipe bahaya yang dilakukan
pengobatan di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2006-2010. Distribusi penderita dijabarkan di bawah ini.
5.1. Distribusi penderita OMSK tipe bahaya berdasarkan jumlah per
tahun
Dari hasil penelitian ini didapatkan penderita OMSK tipe bahaya terbanyak pada tahun 2010, yaitu 34 penderita atau 28,57. Persentase
terendah terdapat pada tahun 2006 yaitu 9,24. Berbeda dengan penelitian retrospektif di RS Umum Makassar oleh
Sedjawidada 2003, pada tahun 80-an 1985-1989 menemukan 180 kasus OMSK dengan kolesteatoma. Angka ini menurun secara bermakna
menjadi 78 kasus pada tahun 90-an 1995-1999. World Health Organization 2004 menyebutkan pada kebanyakan
negara, sensitivitas pemeriksaan telinga berair oleh tenaga kesehatan dalam mendiagnosis otitis meningkat dari 60 menjadi 95. Pada
penelitian ini setiap tahun dijumpai peningkatan kasus OMSK tipe bahaya. Hal ini kemungkinan disebabkan kemampuan pemeriksa dan alat-alat
penunjang diagnostik yang semakin baik di RSUP. H. Adam Malik Medan. Kesadaran penderita terhadap penyakit ini juga semakin meningkat.
Kehidupan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan kumuh dan status kesehatan serta gizi yang jelek merupakan faktor yang menjadi
dasar untuk meningkatnya prevalensi OMSK pada negara yang sedang berkembang Aboet, 2007.
36
5.2. Distribusi penderita OMSK tipe bahaya berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin
Dari hasil penelitian ini didapatkan penderita OMSK tipe bahaya terbanyak pada kelompok umur 11-20 tahun, yaitu 31,93. Persentase
terendah terdapat pada kelompok umur ≤ 10 tahun dan ≥ 41 tahun yaitu
7,56. Hal ini sesuai dengan penelitian Vikram et al. 2008. Vikram dan
kawan-kawan melaporkan dari 187 penderita OMSK dengan kolesteatoma di India sejak Juli 2003 hingga Desember 2005, paling banyak terjadi pada
kelompok umur ≤ 25 tahun yaitu 39,04.
Hasil ini berbeda dengan penelitian Gustomo 2010 di RS dr. Moewardi Surakarta melaporkan dari 138 kasus OMSK tipe bahaya,
paling banyak terjadi pada kelompok umur 31-40 tahun, yaitu 26,81. Yousuf et al. 2011 melaporkan dari 100 penderita OMSK dengan
kolesteatoma di Bangladesh, paling banyak terjadi pada kelompok umur 11-20 tahun, yaitu 54,0.
Terjadinya OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi
biasanya berasal dari nasofaring mencapai telinga tengah melalui tuba eustachius. Selain itu, pneumatisasi mastoid paling akhir terjadi antara 5-
10 tahun. Proses pneumatisasi ini sering terhenti atau mundur oleh otitis media yang terjadi pada usia tersebut atau lebih muda. Bila infeksi kronis
terus berlanjut, mastoid mengalami proses sklerotik, sehingga ukuran prosesus mastoid berkurang Djaafar, 2007.
Perbedaan kelompok umur dari negara-negara maju bisa tergantung dari kepadatan penduduk, malnutrisi, dan tingkat kebersihan
yang rendah dibandingkan negara-negara berkembang Baig et al., 2011. Bisa juga disebabkan karena pengetahuan, sikap dan perilaku penderita
terhadap OMSK masih kurang Suryanti, 2003. Berdasarkan jenis kelamin, penderita OMSK tipe bahaya pada
penelitian ini terdiri dari 64 penderita laki-laki 53,78 dan 55 penderita 37
perempuan 46,22. Perbandingan penderita antara laki-laki dan perempuan yaitu 1,17:1. Sementara itu, Vikram et al. 2008 melaporkan
dari 187 penderita di India, penderita laki-laki 66,84, sedangkan perempuan 33,16. Gustomo 2010 di RS dr. Moewardi Surakarta
melaporkan dari 138 kasus OMSK tipe bahaya, 61,59 laki-laki dan 38,40 perempuan.
Suatu penelitian oleh Howie menunjukkan bahwa suatu episode infeksi S. pneumoniae dalam tahun pertama kehidupan telah dihubungkan
dengan berlanjutnya insiden episode otitis media akut berulang. Keadaan ini lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak
perempuan Paparella, 1997.
5.3. Distribusi penderita OMSK tipe bahaya berdasarkan faktor risiko