1. Pemegang Hak AtasTanah
Sebagianbesarpemegang hakatastanahadalahpribadimanusia,baik perseoranganmaupun kelompok,disamping ituadapulabadan hukumprivat maupun
publik.Sebagaimanadinyatakandalampenjelasan umumUUPA, bahwa keberhasilanpendaftaranhakatastanahyang bertujuanmemberikankepastian
hukum,dalampelaksanaannyasangattergantung padaperananmasyarakatdan pemeganghakatastanah,yangsebagianbesarmasihdipengaruhiolehhukum
adatsetempat.Dalamhubungannyadengan keterlibatan masyarakatdalam
pelaksanaanpendaftaranhakatas tanah,sangatditentukanolehpersepsi
masyarakatdanpemegang hakatastanahterhadapsertipikathak atastanah
termasukhakmilikyangakanmenumbuhkankesadaranhukummasyarakatdan pemeganghak atastanah.
Kemampuan masyarakatuntuk
menilaimanfaatdanmemenuhikewajiban diatasdipengaruhiolehkondisiinternalmaupun
eksternalanggotamasyarakat dalamlingkungansosialekonomidansosialbudaya.Selain
itu,penilaian tentang
sertipikat ditentukan pula oleh pengalaman yang dirasakan sendiri, apa yang dilihat maupun didengar dariorang lain. Dengan demikian kulturhukum
masyarakat,yang meliputikesadaranhukumdanrealitassosialmempengaruhi
persepsimasyarakatterhadappentingnyapendaftaranhak atastanah yang melahirkan sertipikathak sebagaibuktipemilikan tanah.
2. Pejabat Pembuat Akta TanahPPAT
Keberadaan pejabatdalam suatu tatanan ketatanegaraan sangat dibutuhkan, karena pejabat merupakan pengejawantahan dari personifikasi
Negara. Negaradalamsuatu konsep ketatanegaraan dalam menjalankan fungsinya diwakilioleh Pemerintah.Pemerintah dalammenjalankan fungsinyadantugasnya
dalam merealisasikantujuanNegaradiwakiliolehpejabat.Olehkarena
itu,sukses tidaknyasebuah lembaganegaraditentukan oleh kemampuan pejabatnyadalam
menjalankanrodaPemerintahan.Salah satutugaspejabat,khususnyaPPAT,
keberadaannyadiakuiolehperaturanperundang-undanganyang berlaku,yaitu PeraturanPemerintahR.I.Nomor24Tahun1997tentang
PendaftaranTanahjo. Peraturan PemerintahR.I. Nomor 37Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan
PejabatPembuatAktaTanah. Hal ini merupakan konsekuensiketentuan Pasal1 ayat3Undang-Undang Dasar1945,amandemen ketiga3,yang menentukan secara
tegasbahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. Prinsip Negara hukummenjaminkepastian,ketertiban,danperlindunganhukumyang berintikan
kebenaran dankeadilan.Kepastian,ketertiban,danperlindunganhukummenuntut bahwalalu
lintashukumdalamkehidupanmasyarakatmemerlukan adanyaalat
buktiyangmenetukandenganjelashak dankewajibanseseorangsebagaisubjek hukumdalam masyarakat.
58
SejalandenganketentuanPeraturanPemerintahdi atas,makadalam
ketatanegaraandimanapundiduniaini,diakuikeberadaansuatujabatanyang
58
Supriadi,HukumAgraria,SinarGrafika,Jakarta,2006. Hal.170.
dipegang olehseorangpejabatyangsifatnyabukanstruktural,melainkan fungsionaldan keberadaannya
memilikiperan yangamatpenting,
jabatantersebut lazimdisebutjabatanPPAT.DalamPasal2PeraturanPemerintahR.I.Nomor37
Tahun1998 tentang JabatanPejabatPembuatAktaTanah,diatur mengenai tugas pokok PPAT,yaitu:
”1.PPATbertugaspokokmelaksanakansebagiankegiatanpendaftaran tanah
denganmembuat aktasebagaibuktitelahdilakukanperbuatan-perbuatan hukum
tertentumengenaihakatastanahatauhakmiliksatuanrumahsusun,yang akan
dijadikandasarbagipendaftaranperubahandatapendaftaran tanahyang
diakibatkanolehperbuatanhukum itu. otentiksebagaialatbukti terkuatdan terpenuh mempunyaiperananpenting dalamsetiaphubunganhukumdalam kehidupan
masyarakat. 2. Perbuatan hukumsebagaimanadimaksud padaayat1 adalah, jualbeli, tukar
menukar,hibah,pemasukankedalam perusahaanimbreng,pembagianhak bersama, pemberian hak guna bangunanhak pakai atau tanah hak milik, pemberian hak
tanggungan, pemberian kuasamembebankan hak tanggungan”. Pasal1angka24
PeraturanPemerintahR.I.Nomor24Tahun1997 tentang
Pendaftarantanahmenyebutkanbahwa,PPATadalahPejabatumumyang diberi kewenanganuntukmembuatakta-aktatanahtertentu.PPATyang dikenalumum
terdiridariduamacam, yaitu PPATNotarisdan PPATCamat. SeorangNotarisuntukbisamenjadiPPATharusmemperolehizindari
Kepala BadanPertanahan Nasional, sedangkan Camat karena jabatannya ex-
officiosecaraotomatis menjadiPPATSementara.PPATdiangkatdan diberhentikan oleh KepalaBadan Pertanahan Nasional.
FungsiPPATberadadidalamrangkaian pelaksanaanpendaftaranhakatas tanah,yaitumembantuKepalaKantorPertanahansebagaipelaksanapendaftaran hak
atastanah dengan menyediakan alat-alatbuktiyangakan dijadikan dasar bagi pendaftaranperubahandatapendaftaranhakatastanahtertentu.Olehkarenanya
ketepatan, kepastian dan kebenaran informasi yang tertuangdalam akta yang dibuatnyasangatmenentukanbagiprosespendaftarandanperlindunganhakatas
tanahwargamasyarakat.KonsekuensinyaPPATdisampingharusbertanggung jawabterhadapkepastiandankebenaranisiakta,jugawajibmenyampaikanakta
danwarkah-warkahlainnyakepadaKantorPertanahandalamjangkawaktutujuh harisejak penandatanganan akta.
Tugas PPATmerupakansebagiandaritugas pendaftaranhak atas tanah, sehinggatugas
iniharus dilaksanakandiseluruhwilayahIndonesiadan keberadaannyaharusmenjangkau seluruh wilayahIndonesia.
HalIhwalmengenaiPPATinidiaturdalamPeraturanPemerintahNomor 37Tahun1998tentang
PeraturanJabatanPejabatPembuat AktaTanahwilayah
nusantara, baik didaerah yang sudah berkembangmaupun yangterpencil. BerdasarkanPasal5ayat3PeraturanPemerintahR.I.Nomor37tahun
1998menegaskanbahwaPejabatPemerintahyang jugadapatdiangkatsebagai
PPATSementaraadalahCamatatau KepalaDesadansebagaiPPATKhusus
adalahKepalaKantorPertanahan.PenunjukanCamatatauKepalaDesaterutama
dilakukandiwilayahyangterpencilyang tidakmungkindilayaniolehPPAT
sehinggamasyarakatdipermudahuntukmelakukanperbuatanhukumberkenaan dengan tanah danmemperolehaktanya.
59
PenunjukanKepalaKantorPertanahansebagaiPPATKhusus dilakukan untukmelayaniperbuatan
aktaPPATyang diperlukandalamrangkapelaksanaan program-program pelayananmasyarakat atau untuk melayani perbuatan akta
PPATtertentubaginegarasahabatberdasarkan asasresiprositassesuai pertimbangan dariDepartemenLuar Negeri.
Dokumen-dokumenyang dipersyaratkanolehPPATuntukbisa berlangsungnyatransaksidanpenerbitanaktayangharusdisiapkanolehpenjual
dan pembelihakatastanahadalah sebagaiberikut:
60
a.Sertipikataslikalaubelum adamaka penggantinyaadalahalatbuktilainyang
dikuatkan oleh SuratKeterangan KepalaDesaLurah dan Camat mengenai kebenaran kepemilikan hakatastanah oleh penjual;
b. Suratpersetujuan darisuamiistripihakpenjual; c.Foto kopiKartu TandaPenduduk suamidan istripihak penjual;
d.BuktilunaskwitansipembayaranPajakBumidan BangunanPBBtahun terakhir; e.BuktilunaskwitansipembayaranPajakBeaPerolehan
HakAtasTanahdan BangunanBPHTBbilanilaitransaksilebihdariRp.30.000.000,-tigapuluh
jutarupiah;
59
BoediHarsono,Op.Cit,Hal.483.
60
HermanHermit,Op.Cit,Hal.224.
f.BuktilunaskwitansipembayaranPajakPenghasilanbilanilaitransaksilebih dariRp. 60.000.000,-enampuluh jutarupiah.
Aktajual-beliyang dibuatolehPPAT tidakakanselesaidalamsehari,
sebabPPATakanmengecekterlebihdahulukeaslianataukebenaransertipikat hakatastanah
tersebutkepadaKantorPertanahanyang biasanyamembutuhkan waktusehari.Sertipikataslihakatas tanahtersebutharus terlebihdahulu diserahkan
kepadaPPAT, satu
atau duaharisebelumdibuatkan aktauntuk
memberiwaktukepadaPPATgunapengecekankeasliansertipikathakatastanah yangditransaksikan.
61
PerananPPATsangatpenting karenamenurutPasal37ayat1Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 24Tahun 1997, setiapperalihan, pemindahan dan
pembebananhakatastanahhanyadapatdidaftarkanapabiladibuktikandengan aktaPPAT.JabatanPPATmenurutPeraturanPemerintahR.I.Nomor37Tahun
1998padadasarnyamempunyaiperananyang sangatpenting dalampemeliharaan data pendaftaran
tanah, yaitudengan
membuat alat bukti
mengenai telah
terjadinyaperbuatanhukummengenaisebidang tanahtertentuyang kemudian
dijadikandasaruntukmendaftarperubahandatayuridisyang diakibatkanoleh perbuatan hukum itu.
Tanpa adanyaaktaPPAT,KepalaKantorPertanahandilarang untuk
mendaftarkannya,kecualidalampendaftaranhakatastanahuntukpertamakali.
61
Ibid.
Hal.225.
Haltersebutdilakukanbertujuanagarsertipikatbaikbagipemeganghak,pihak ketiga
maupun sebagaialatbuktididepanpengadilan.
3. Kantor Pertanahan