BAB II TINJAUAN UMUMDALAM PENDAFTARANTANAH
A. SejarahPendaftaranTanahdi Indonesia
Pendaftaran tanahdiIndonesiadimulaidenganberdirinyaKantorKadaster
S.1838-27padazamanPemerintahHindiaBelanda.Pendaftaranpadawaktu ituyang
kitakenalhanyalahpendaftaran untukhakatastanahyang tundukpada Kitab Undang- UndangHukum
PerdataBaratsertapendaftaran tanah berdasarkan
ketentuanHukumAdat.Sesuaidengan ketentuanperundang-undanganyang
ada jikaseorang bumiputerayang memiliki tanah yang berstatushakbaratmaka
dianggapmerekatelahmenundukkandirikepadahukum barattersebutsebagai konsekwensi tanah-tanah ex Barat itu tunduk kepada Kitab Undang-Undang
HukumPerdata.
19
Pada masalalu dibeberapadaerah pernah diselenggarakan pendaftaran tanah untuk tujuanpengenaan pajak fiscalkadaster, akan tetapioleh masyarakat fiscal
kadastertersebut dimaknai sebagai recht kadaster.Hal initerbukti dari sering sekalidigunakannyabuktifiscalkadasteryang berupapipil,girikatau
pethoksebagaialatbuktidalamberperkarabaik dipengadilanmaupundidepan hakimperdamaiandesa.Pendaftarantanahtersebutadayang didasarkanpada
hukumadatataudidasarkan padaperaturanyang dibuatpenguasasetempat, juga
adapulayangdidasarkan padaperaturan yangdibuatpemerintah, misalnya:
20
19
A.P.Parlindungan,1999,PendaftarantanahdiIndonesia,Op.Cit,Hal.2.
20
AndyHartanto, Op.Cit,Hal.32.
1. Pendaftaran yang diselenggarakanoleh KantorPajakHasilBumiLand rente.Padapendaftaran
tanahjenisinimeskihanyabersifatadministratif sesuaidenganperaturanyang bersangkutan,akantetapimasyarakat
menganggapbahwasuratpajaktersebutsebagaialatbuktihak atas
tanah. Masyarakatbelum merasa aman sebelumsuratpajakatastanahnyaberada
ditanganmereka.Padakenyataannyasuratpajak tanah
tersebut apabila
memenuhibeberapasyaratdanketentuan dalamperaturankonversidapat dijadikan alas hak untuk pengkonversian hak atas tanah sebagaimana
diatur dalamUUPA. 2. PendaftarantanahSubakyangdiselenggarakanolehpengurusSubakdi
Baliyangdilaksanakan berdasarkan hukum adatsetempat. 3. PendaftarantanahhakGrantdiMedanyangdiselenggarakanberdasarkan
peraturan GemeenteMedan. 4. PendaftarantanahyangdiselenggarakandiDaerahIstimewaYogyakarta
berdasarkan peraturan yangdikeluarkan oleh Kesultanan Yogyakarta. Disamping pendaftarantanahuntukkeperluanpajakdanpendaftaranyang
diselenggarakanberdasarkanhukum adatyang bersifatlokal,penyelenggaraan
pendaftaran tanah diIndonesiadapatdibagikedalambeberapaperiode: 1.
Pendaftaran tanahberdasarkanStaatblad
Tahun1824Nomor 27juncto Staatblad1947Nomor 53,yang dilaksanakansebelumberlakunyaUUPA
danPeraturanPemerintah No.10 Tahun1961.Menurutketentuan tersebut perjanjianobligatoirperalihanhakatas
tanahdilaksanakandengansegala buktitertulis,bolehdenganaktanotaris,ataupunaktadibawahtangan
yang disaksikanoleh notaris,dankemudianoleh KepalaKantorKadaster yang merupakan Pegawai Balik Nama Overschrijving sambtenaar
besertasalahseorang pegawainyadibuatkan aktaperalihannya,baru kemudian didaftarkan pada daftar yangbersangkutan dengan hak atas tanah setelah
kewajiban-kewajiban pembayaran dilakukan terlebih dahulu oleh parapihak yangterlibatdalam transaksi tanah.
2. Pendaftaran tanahberdarkanPeraturanPemerintahNomor10Tahun1961, yang dilaksanakansetelahberlakunyaUUPA.Padapendaftarantanah
berdasarkanPP Nomor10Tahun1961terdapatperubahandalam
pelaksanaanpendaftaran tanahdiIndonesia.Asas negatifdianutdalam
pelaksanaanpendaftarantanah,sehinggadapatsajaseseorang mengklaim
bahwahaknyalebih benar daripadayang tercantumdalamsertifikatbukti haktanah,dan hakimberwenang untukmemeriksamemutusperkara tersebut
dan dapat memerintahkan kepada Kepala Kantor Pertanahan Tanahuntuk mengubahkepemilikanhakyang
tercantumdalamsertifikat tersebut.Kendatidemikian,yang menangdariperkaradalammasalahhak atas
tanahharus mengajukanpermohonankepadaKepalaKantor
Pertanahantentang penggantianpemilikhakdenganmelampirkanputusan pengadilantersebut.NamundisinihakimPengadilanNegeribukanlah
satu- satunya atau sebagai instansipertama dan terakhir dalam memutus
sengketakkepemilikanhakatas tanah,akan
tetapidapatsajadimohonkan banding dankasasi. Setelah putusan pengadilanmemperoleh kekuatan
hukumtetapinkrachtvangewijsdeyangberisiperintahkepadaKantor
Pertanahan untuk mengubahnamapemegang hakatastanah,barulahdapat dimohonkanperubahanolehpihakyangmenang perkaradanseterusnya
dilakukanperubahannamapemeganghak atas
tanahsesuaiputusan pengadilan.
3. Pendaftaran tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.PadapendaftarantanahmenurutPPNo.24Tahun1997initelah
dianutasasyanglebihprakmatis danmemperluas cakupandalam
pelaksanaankonversidan jugahak-hak
apasajayang dapatdijadikan sebagaibuktiuntukdapatdiprosesdalampendaftarantanah.
21
Pendaftaran tanahberdasarkanPP No.24 tahun1997 tersebutterus diselenggarakan
hinggasaatinidiseluruhwilayahRepublikIndonesiasesuaiamanatPasal 19 UUPA.
B. PendaftaranTanah SetelahLahirnya Undang-Undang Pokok Agraria