menerapkan model pembelajaran VAK minimal memperoleh nilai B 71 dengan kategori baik.
3.8.2 Aktivitas Belajar Siswa
Keberhasilan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat diperoleh jika: 1 kehadiran siswa secara klasikal minimal 75; 2 nilai aktivitas
belajar siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran minimal 70; 3 nilai aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran siklus II meningkat dari siklus I.
3.8.3 Hasil Belajar Siswa
Keberhasilan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat diperoleh jika: 1 nilai siswa di atas KKM yaitu ≥70; 2 rata-rata kelas ≥70; 3
persentase tuntas belajar klasikal ≥75; 4 hasil belajar siswa pada siklus II meningkat dari siklus I.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas kaloboratif dilakukan pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya dengan menggunakan model Visual Auditory
Kinestethic VAK di SD Negeri Kertayasa 02 Kabupaten Tegal . Penelitian dilakukan melalui 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan, setiap
pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran. Setiap akhir siklus dilaksanakan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi Sifat-sifat Cahaya
melalui model VAK. Aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu performansi guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil tes formatif, pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa, dan pengamatan terhadap performansi guru yang
dilakukan pada siklus I dan siklus II. Hasil belajar pada siklus I dan II diperoleh melalui tes formatif pada setiap akhir siklus untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam memahami materi sifat-sifat cahaya. Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh dari observasi guru dan peneliti terhadap aktivitas belajar
siswa dalam pembelajaran. Hasil pengamatan performansi guru diperoleh dari observasi terhadap performansi guru yang meliputi kemampuan guru dalam
merencanakan pembelajaran APKG I dan penilaian kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran APKG
II .
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan berbentuk kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, yaitu penulis bertindak sebagai peneliti, guru kelas V
SDN Kertayasa 2 sebagai guru mitra, dan kepala sekolah bertindak sebagai observer. Dalam penelitian ini, penulis dan guru mitra saling bekerja sama dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas untuk menerapkan model VAK pada pembelajaran Sifat-sifat Cahaya. Sedangkan kepala sekolah berperan
sebagai observer penelitian memberikan penilaian performansi guru, yaitu dengan menilai rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Hasil penilaian dari
tes formatif melalui model VAK pada materi Sifat-sifat Cahaya di kelas V SDN Kertayasa 2 Kabupaten Tegal dapat diuraikan seperti berikut:
4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I merupakan kegiatan awal pembelajaran dengan menerapkan model VAK pada materi Sifat-sifat Cahya di kelas V SDN
Kertayasa 2. Siklus I dilaksanakan selama dua kali, yaitu tanggal 15 dan 17April 2015. Alokasi waktu dalam satu kali pertemuan adalah 2x35 menit. Setiap
pertemuan dilaksanakan penyampaian materi pelajaran dengan menerapkan model VAK, observasi terhadap aktivitas guru dan siswa, serta pelaksanaan tes formatif
diakhir siklus untuk mengetahui sejauh mana pemahanan siswa. Setiap pertemuan, proses pembelajaran dilaksanakan oleh guru mitra dan
penulis sebagai peneliti sekaligus ikut mengamati kegiatan dengan membuat catatan yang kemudian akan direfleksikan setelah pertemuan berakhir. Sedangkan
pengamatan terhadap performansi guru dilaksanakan oleh kepala sekolah dengan menilai rencana pembelajaran APKG I dan pelaksanaan tindakan APKG II.