Kajian Empiris PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN CAHAYA MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTETHIC SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KERTAYASA 2 KABUPATEN TEGAL.
60,5. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui model experiential
learning bernuansa VAK Visual, Auditori, Kinestetik dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD
Gugus Letkol Wisnu Denpasar tahun ajaran 20132014. 6 Penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Adnyani 2014 mahasiswa
Universitas Pendidikan Ganesha Undiksha jurusan PGSD dengan judul “Pengaruh Model VAK berbantuan Lingkungan terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V SD Gugus Mas”. Sampel penelitiannya yaitu kelas V di SD N 1 Mas sebagai kelompok eksperimen sebanyak 42 siswa dan kelas V di SD N
6 Mas sebagai kelas kontrol sebanyak 40 siswa. Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh t
hitung
= 4,79 sedangkan nilai t
tabel
= 1,980 dengan taraf signifikan 5. Jika dibandingkan akan terlihat bahwa t
hitung
t
tabel
4,79 1,980. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran VAK Visual, Aditorial, Kinestetik berbantuan media lingkungan dan siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Sekolah Dasar Gugus Mas.
7 Penelitian eksperimen yang dilaksanakan oleh Sitorus 2012 mahasiswa Universitas Negeri Medan UNIMED dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran VAK Visual Auditory Kinesthetik terhadap kemampuan menulis puisi oleh siswa kelas VIII SMPN 2 Porsea Tahun Pembelajaran
20122013”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2
Porsea yang berjumlah 266 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian diperoleh secara acak dengan jumlah 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa mengalami kenaikan dari 66.83 menjadi 75.50. pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
= 2.95 2.04 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran VAK dan sesudah menggunakan model pembelajaran VAK.
8 Penelitian eksperimen yang dilaksanakan oleh Wiarta 2013 mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Undiksha jurusan PGSD dengan judul
“Model Pembelajaran VAK Berbantuan Media VCD Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Gugus V Dr. Soetomo”.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 14 Sesetan yang berjumlah 33 siswa dan siswa kelas IVB SD N 12 Sesetan yang berjumlah 30
siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan melalui model
pembelajaran VAK berbantuan media VCD dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional dengan taraf signifikan 5 dan dk = 61
t
hitung
= 3.00 t
tabel
= 2.00 dan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih dari kelompok kontrol 78.66 72.17. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran VAK berbantuan media VCD berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas IV SD Gugus V Dr.
Soetomo Kecamatan Denpasar Selatan Tahun Ajaran 20122013.
9 Penelitian eksperimen yang dilaksanakan oleh Farahat, Ille, dan Thon dari Universite Paul Sabatier, Perancis. Penelitian ini berjudul Effect of Visual and
Kinesthetic Imagery on the Learning of a Patterned Movement. Kelompok dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 yaitu VMVI Visual Model-Visual
Imagery Group, KMKI Kinesthetic Model-Kinesthetic Imagery Group, VIC Visual Model-No Imagery Group, dan KMC Kinesthetic Model-No
Imagery Group. Kelompok VMVI dan KMKI sebagai kelas eksperimen, dan kelompok VIC dan KMC sebagai kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian
ini terdiri dari 32 mahasiswa yang terbagi dalam empat kelompok tersebut. Analisis statistik menunjukkan pengaruh yang signifikan dari citra visual dan
kinestetik terhadap kinerja tugas grafis, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok citra di post test, tetapi kelompok citra visual secara
signifikan lebih baik daripada kelompok citra kinestetik dalam tes retensi. Durasi gerakan sebenarnya secara signifikan lebih lama daripada durasi
gerakan bayangan untuk kedua kelompok citra, tetapi perbedaan antara durasi gerakan bayangan dan gerakan sebenarnya sangat kecil dalam kelompok citra
kinestetik. 10Penelitian yang dilakukan oleh Gilakjani dan Ahmadi 2011, dari USM
Malaysia dengan judul The Effect of Visual Auditory and Kinesthetic Learning Styles on Language Teaching. Penelitian ini berupa deskriptif
analisis untuk menganalisis gaya belajar siswa EFL Iran dan pengaruhnya terhadap pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memahami gaya
belajar siswa merupakan hal penting bagi guru di dalam kelasnya, namun
dalam hal ini bukan berarti guru harus menciptakan kelas yang berbeda-beda untuk menyesuaikan gaya belajar siswa. guru hanya perlu menggabungkan
gaya belajar tersebut pada pelaksanaan pembelajaran sehingga seluruh gaya belajar dapat tersalurkan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
mengakomodasi pengajaran berdasarkan gaya belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan, meningkatkan motivasi,
efisiensi, dan memungkinkan perilaku positif pada pembelajaran bahasa. Tujuan menerapkan gaya belajar adalah untuk menemukan cara terbaik bagi
siswa untuk belajar secara efektif sehingga guru dapat mengajar secara efisien.
Penelitian-penelitian yang telah dikemukakan sama-sama menerapkan model pembelajaran VAK untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran VAK berpengaruh positif terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti dan guru mitra berupaya
memperbaiki kualitas pembelajaran dengan melakukan PTK kolaboratif . Dalam penelitian tindakan kelas bentuk kolaboratif ini, peneliti bekerja
sama dengan guru kelas V SDN Kertayasa 2 untuk melaksanakan model pembelajaran VAK. PTK kolaboratif melibatkan guru kelas V yang berperan
sebagai guru mitra dan observer penelitian. Kedudukan penulis dalam PTK kolaboratif ini sebagai peneliti, dan kepala sekolah SDN Kertayasa 2 sebagai
observer.