Diagram 4.1 Nilai Performansi Guru Siklus I
4.1.1.2 Paparan Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa diperoleh dari pengamatan yang dilakukan guru selaku pelaksana tindakan sekaligus observer terhadap aktivitas belajar siswa.
Aktivitas belajar siswa dilihat dua unsur, yaitu dari persentase kehadiran siswa dan persentase aktivitas siswa yang dinilai dengan menggunakan lembar penilaian
observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Sifat-sifat Cahaya melalui penerapan model VAK dengan beberapa aspek.
Pada siklus I, persentase kehadiran siswa pertemuan I mencapai 100 dan persentase kehadiran pada pertemuan II mencapai 100. Sehingga rata-rata
persentase kehadiran siswa selama siklus I adalah 100. Selanjutnya, persentase aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya
dengan menerapkan model pembelajaran VAK siklus I dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan
Aspek Penilaian
Hasil Observasi Jumlah
Kriteria 1
2 3
4 1
A -
9 17
69 66,35
Tinggi B
- 14 12
- 64
61,54 Tinggi
C 3 12
9 2
62 59,62
Tinggi D
- 4
20 2
76 73,07
Tinggi
75,06 78,66
1 Pertemuan 1
Pertemuan 2
Aspek Penilaian
Hasil Observasi Jumlah
Kriteria 1
2 3
4 E
- 6
20 -
72 69,23
Tinggi F
- 9
17 -
69 66,35
Tinggi G
- 8
15 3
73 70,19
Tinggi
2 A
- 1
21 4
81 77,88
Sangat Tinggi
B -
10 16 -
68 65,38
Tinggi C
- 9
17 -
69 66,35
Tinggi D
- -
22 4
82 78,84
Sangat Tinggi
E -
2 18
6 82
78,84 Sangat
Tinggi F
- 4
20 2
72 69,23
Tinggi G
- 4
17 5
79 75,96
Sangat Tinggi
Hasil Akhir Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 1 66,62
Tinggi Hasil Akhir Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2
73,21 Tinggi
Hasil Akhir Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 69,91
Tinggi Berdasarkan tabel 4.5 dapat dibaca bahwa aktivitas belajar siswa pada
mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya kelas V SDN Kertayasa 2 melalui penerapan model VAK dinilai melalui tujuh aspek. Aspek pertama yaitu
keantusisan siswa dalam pembelajaran A. Pada aspek ini, siswa yang memperoleh skor 2 sejumlah 9 siswa, yang memperoleh skor 3 sejumlah 13 siswa.
Sedangkan yang memperoleh skor 1 dan 4 tidak ada. Persentase aspek keantusisan siswa dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 adalah 69,35. Pada
pertemuan 2, aspek keantusisan siswa dalam pembelajaran diperoleh skor 2 sejumlah 4 siswa, skor 3 sejumlah 19 orang dan skor 4 sejumlah 5 siswa.
Perolehan tersebut menunjukkan adanya peningkatan persentase keaktifan belajar siswa dalam menerapkan model VAK menjadi 77,88 dengan kriteria sangat
tinggi.