Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dengan Pendekatan Saintifik

79

b. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol dengan Pendekatan Saintifik

Pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol X IPS 3 menggunakan pendekatan saintifik. Sebelum dilaksanakan pembelajaran siswa terlebih dahulu diberi tes pretest untuk mengukur kemampuan awal komunikasi matematis siswa dan angket untuk mengukur minat awal belajar siswa. Empat pertemuan digunakan untuk mempelajari materi trigonometri KD 3.9 dan KD 4.9 dan proses pembelajaran dilakukan berdasarkan RPP. Setelah dilakukan pembelajaran siswa diberi tes posttest untuk mengukur kemampuan akhir komunikasi matematis siswa dan angket untuk mengukur minat akhir belajar siswa. Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol berlangsung sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Keterlaksanaan pembelajaran kelas kontrol dapat dilihat pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran setiap pertemuan pada lampiran 2.7 sd 2.10 Persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik juga termasuk kategori sangat baik yakni mencapai 92 Rekap penilaian keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 3.2. Pada tahap pendahuluan, penelitian menginformasikan tujuan pembelajaran dan memberikan apersepsi yaitu materi prasyarat yang telah dipelajari sebelumnya. Cara penyampaian apersepsi adalah memberikan pertanyaan kepada siswa agar siswa mengingat kembali materi yang sudah dipelajari. Tahap selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk mengamati konsep yang diberikan dan penjelasannya serta contoh soal yang lengkap dengan cara penyelesaiannya yang ditayangkan pada LCD serta dijelaskan kelmbali oleh 80 peneliti. Ketika peneliti meminta siswa untuk mengamati dan mendengarkan penjelasan dari peneliti beberapa siswa memperhatikan, namun ada juga yang ramai sendiri mengobrol dengan temannya. Setelah diingatkan untuk belajar, kelas sedikit lebih kondusif. Kemudian siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila menemui kesulitan. Peneliti memberikan waktu kepada siswa untuk mencatat dan memahami kembali apa yang sudah dijelaskan oleh peneliti. Selanjutnya, siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh peneliti. Siswa diperbolehkan berdiskusi dengan teman sebangkunya agar saling bertukar pikiran dan saling membantu jika mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Setelah selesai mengerjakan soal latihan, siswa dipersilahkan untuk mengerjakan di papan tulis. Ada siswa yang maju dengan keinginan sendiri, ada juga yang menunggu ditunjuk. Setelah selesai menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, peneliti bersama dengan siswa lain mengoreksi jawabannya dan peneliti mempersilahkan apabila ada yang ingin bertanya jika ada yang kurang jelas. Pada akhir pembelajaran, peneliti membimbing siswa dalam menyimpulkan konsep yang telah dipelajari. Selanjutnya siswa diberikan soal kuis untuk dikerjakan secara individu. Kuis diberikan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Setelah siswa selesai mengerjakan kuis, peneliti menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajarinya di rumah. 81

2. Analisis Deskriptif

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY(TS-TS) DAN SNOWBALL THROWINGTERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Ke

0 2 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (Ts-Ts) dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar S

0 4 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY - TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZASION (TAI) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Pada Kelas V11 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta).

0 1 8

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Penerapan Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (Ts-Ts) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII B SMP N

0 0 14

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA.

0 0 167

Efektivitas Pembelajaran Saintifik dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS) dan Think Pair Square (TPS) Ditinjau dari Komunikasi Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP.

0 1 63

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DENGAN TIPE

0 0 209