94
kovarians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan adalah homogen.
b. Uji Hipotesis
Dari hasil uji prasyarat diketahui bahwa data posttest kemampuan komunikasi matematis dan minat belajar akhir siswa berdistribusi normal dan
memiliki variansi yang homogen. Selanjutnya dilakukan uji mengenai keefektifan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two
Stray TS-TS dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis dan minat belajar siswa.
1 Hipotesis Pertama Uji hipotesis pertama adalah untuk menguji keefektifan pendekatan saintifik
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa. Uji yang digunakan adalah uji one sample t-test
dengan bantuan SPSS versi 21. Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 5. Uji one sample t-test dengan bantuan SPSS versi 21 tampak pada Tabel 23 dan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.6
Tabel 23. Hasil Uji One Sample T-test Keefektifan Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TS-TS ditinjau dari
Kemampuan Komunikasi Matematis Kelompok
Variabel Sig. 2-tailed
p-value one-tailed
Keputusan
TS-TS Komunikasi
matematis 0,004
0,002 H
ditolak Berdasarkan tabel 23, dapat diketahui bahwa H
ditolak karena p-value = 0,002 yang menyebabkan p-value 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
95
pendekatan saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray TS-TS efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa.
2 Hipotesis Kedua Uji hipotesis kedua adalah untuk menguji keefektifan pendekatan saintifik
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS ditinjau dari minat belajar matematika siswa. Uji yang digunakan adalah uji one sample t-test dengan
bantuan SPSS versi 21. Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 5. Uji one sample t-test dengan bantuan SPSS versi 21 tampak pada Tabel 24, dan
selngkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.6
Tabel 24. Hasil Uji One Sample T-test Keefektifan Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TS-TS ditinjau dari Minat
Belajar Siswa Kelompok
Variabel Sig. 2-tailed
p-value one- tailed
Keputusan
TS-TS Minat Belajar
0,004 0,002
H ditolak
Berdasarkan tabel 24, dapat diketahui bahwa H ditolak karena p-value =
0,002 yang menyebabkan p-value 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two
Stray TS-TS efektif ditinjau dari minat belajar siswa. 3 Hipotesis Ketiga
Uji hipotesis ketiga adalah untuk menguji keefektifan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa. Uji yang digunakan adalah
uji one sample t-test menggunakan SPSS versi 21. Taraf signifikansi yang digunakan adalah
α = 5. Hasil uji one sample t-test dengan bantuan SPSS versi 21 tampak pada Tabel 25 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.6
96
Tabel 25. Hasil Uji One Sample T-test Keefektifan Pendekatan Saintifik ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis
Kelompok Variabel
Sig. 2- tailed
p-value one-
talied Keputusan
Kontrol Komunikasi matematis
0,084 0,042
H ditolak
Berdasarkan tabel 25, diketahui bahwa H ditolak karena p-value = 0,042
yang menyebabkan p-value 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa.
4 Hipotesis Keempat Uji hipotesis keempat adalah untuk menguji keefektifan pendekatan
saintifik ditinjau dari minat belajar matematika siswa. Uji yang digunakan adalah uji one sample t-test menggunakan SPSS versi 21. Taraf signifikansi yang
digunakan adalah α = 5. Hasil uji one sample t-test dengan bantuan SPSS versi
21 tampak pada Tabel 26, dan selngkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.6
Tabel 26. Hasil Uji One Sample T-test Keefektifan Pendekatan Saintifik ditinjau dari Minat Belajar Siswa
Kelompok Variabel
Sig. 2- tailed
p-value one-tailed
Keputusan
Kontrol Minat Belajar
0,093 0,0465
H ditolak
Berdasarkan tabel 26, dapat diketahui bahwa H ditolak karena p-value. =
0,0465 yang menyebabkan p-value 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik efektif ditinjau dari minat belajar siswa.
5 Hipotesis Kelima Berdasarkan hasil uji hipotesis,satu sampai dengan empat menunjukan
adanya keefektifan pada pembelajaran saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS dan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan
97
komunikasi matematis dan minat belajar siswa, maka dilanjutkan uji perbandingan keefektifan kedua model. Pengujian terhadap perbandingan kedua
model menggunakan uji Hotteling’s Trace dengan taraf signifikansi 0,05.
Pengujian kesamaan vector mean setelah perlakuan dengan menggunakan SPSS versi 21. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 27. Hasil Uji Perbandingan Keefektifan Kedua Model Effect
Value F
Hypotesis df Error df
Sig.
Hotteling’s Trace 0,067
1,944 2,000
58,000 0,238
Berdasarkan tabel 27, maka H diterima karena Sig.= 0,238 sehingga 0,238
0,05 maka berdasarkan hasil uji perbandingan keefektifan kedua model dapat disimpulkan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay-Two Stray TS-TS tidak lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik ditinjau dari kemampuan komunikasi
matematis dan minat belajar siswa.
B. Pembahasan
Keterlaksanaan pembelajaran pada penelitian ini dapat dilihat berdasarkan hasil obeservasi keterlaksanaan pembelajaran. Pada kelas eksperimen dengan
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS diperoleh hasil keterlaksanaan 88 atau termasuk kategori
baik. Sedangkan, pada kelas kontrol dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik diperoleh hasil keterlaksanaan 92 atau termasuk kategori
sangat baik. Sebelum diberi perlakuan dengan pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TS-TS dan pendekatan saintifik, hasil belajar pada