43
autonomy yang merupakan tingkat kreativitas, inisiatif atau ketidaktergantungan independensi guru dalam mengembangkan tugas-tugasnya di sekolah. Risk
tolerance dimana guru dianjurkan untuk bertindak agresif, inovatif dan berani mengambil resiko. Managemen support, yaitu tingkat dukungan dari kepala
sekolah dalam arti sejauh mana kepala sekolah memberikan motivasi, mengadakan komunikasi yang jelas, bantuan serta dukungan terhadap aktivitas
guru. Control adalah aturan-aturan dan pengawasan langsung yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengendalikan perilaku bawahannya. Identity, yaitu tingkat
rasa bangga dari guru dalam mengindentifikasikan dirinya secara keseluruhan di sekolah. Conflict Tolerance, yaitu sejauh mana tingkat dorongan terhadap guru
untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka. Melalui ukuran-ukuran tersebut diharapkan karakteristik budaya organisasi yang berlaku di masing-
masing sekolah akan dapat dihimpun untuk diteliti seberapa besar budaya organisasi tersebut berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
2.2 Kajian Pustaka Kepuasan kerja merupakan fenomena yang setiap saat banyak
dibicarakan terutama oleh devisi sumberdaya manusia. Hal ini disebabkan kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Penelitian
yang dilakukan oleh Sri Wartulas tentang pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMK se- Kota Semarang membuktikan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh 30,37 terhadap kinerja 2003 : 73 . Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja juga ditelitii oleh Waluyo dimana kepuasan kerja berpengaruh
43,3 terhadap kinerja tutor kejar paket C di Kabupaten Kendal 2006 : 97 .
44
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru. Beberapa faktor tersebut diantaranya gaji, manajeman, supervisi, pengakuan,
kesempatan untuk tumbuh, keamanan kerja. Penelitian yang dilakukan Niken Turidawati tentang pengaruh persepsi guru tentang supervisi kepala sekolah
terhadap kepuasan kerja guru SLTPN se- Kabupeten Pekalongan menunjukkan bahwa variabel supervisi mempengaruhi kepuasan kerja guru sebesar 65,9
2003 : 73 . Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Susilaning Budi Utami tentang pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru
SMAN di kota Semarang menunjukkan variabel kemampuan manajerial kepala sekolah berpengaruh 48,3 terhadap kepuasan kerja guru 2004 : 134 .
Penelitian –penelitian di atas dilakukan terhadap sekolah negeri yang hampir semua gurunya berstatus PNS yang mempunyai gaji tetap dari pemerintah dan
kesejahteraan lain dari sekolah, sedangkan penelitian ini dilakukan terhadap guru- guru pada Madrasah Ibtidaiyah yang berstatus swasta dengan jumlah sebagian
besar gurunya berstatus wiyata bakti. Indikator-indikator dalam penelitian ini terfokus pada keterampilan manajerial kepala sekolah berdasarkan pendapat
Sergiovani dan budaya organisasi didasarkan pada pendapat Robbin. Penelitian tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja belum banyak
dilakukan, utamanya penelitian ini diharapkan mampu manjawab permasalan kepuasan kerja di lingkungan madrasah ibtidaiyah kecamatan Ungaran.
2.3 Kerangka Berpikir dan Hipotesis