12
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan perasaan yang timbul dari dalam setiap individu. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda
sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi persepsinya terhadap kegiatan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka makin
tinggi kepuasan kerja yang dirasakan. Kepuasan kerja menurut Davis 1996:105 adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya
pekerjaan mereka. Dapat diartikan juga bahwa kepuasan kerja merupakan rasa senang atau tidak senang seorang pegawai terhadap pekerjaannya.
Hal yang hampir sama disampaikan oleh Robbins 1998: 139 kepuasan kerja Job satisfaction adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan tinggi menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaannya, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya
menunjukkan sikap negatif terhadap pekerjaan itu. Definisi lain mengenai kepuasan kerja Job satisfaction adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya Handoko 1993:193. Sedangkan Mangkunegara 2001:117 menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu
perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang
13
berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Dalam hubungannya dengan tugas guru Hoy dan Miskel masih mengatakan kepuasan
kerja guru adalah keadaan emosional yang dialami guru karena keterkaitannya dengan tugas dan kewajibannya sebagai tenaga pendidik di sekolah Hoy dan
Miskel, 1978. Kepuasan guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecenderungan
dalam sikap dan perasaan seseorang untuk menyenangi pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Sergiovanni 1992, mengatakan bahwa kepuasan kerja
guru merupakan salah satu dimensi ukuran keefektifan sekolah. Oleh karena itu Kepala Sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolah termasuk pengelola yang
menjadi bawahannya, hendaknya memperhatikan kepuasan guru agar keefektifan organisasi sekolah dapat diwujudkan secara menyeluruh dan terpadu. Dengan
demikian memahami konsep kepuasan kerja, juga perlu bagi Kepala Sekolah yang diharapkan dapat membina dan memberikan kepuasan kepada guru-guru.
Kepuasan kerja merupakan salah satu bentuk bagi keamanan dan kenyamanan kerja.
Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasaan kerja merupakan keadaan perasaan seseorang yang menyenangkan ataupun tidak
menyenangkan, suka atau tidak suka, positif maupun negatif serta cara pandang persepsi seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja setiap orang atau
karyawan akan berbeda. Perbedaan tersebut bisa terjadi karena adanya perbedaan usia, masa kerja, pangkat atau golongan, jabatan dan latar belakang pendidikan
masing-masing karyawan. Kepuasan kerja seorang karyawan antara lain bisa
14
dilihat dari tingkat kemangkiran dan keinginan untuk pindah. Karyawan yang tinggi tingkat kepuasan kerjanya akan lebih rendah kemangkirannya. Sedangkan
salah satu faktor penyebab timbulnya keinginan untuk pindah kerja adalah ketidakpuasan karyawan pada tempat kerja yang sekarang. Perbedaan cara
pandang terhadap pekerjaan yang berbeda tersebut harus mendapatkan perhatian serius dari kepala sekolah. Perbedaan tersebut harus dipandang sebagai kekayaan
inspirasi yang selanjutnya dikembangkan dengan teknik manajemen yang benar.
a. Teori – teori tentang kepuasan kerja