Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI
61
lingkungannya. Pemberian makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada struktur kognitif.
Berdasarkan hasil penelitian awal dengan menggunakan metode wawancara dengan guru dan angket yang diberikan kepada peserta didik
memperoleh hasil bahwa dalam proses pembelajaran ditemukan masalah dalam belajar pada mata pelajaran IPA materi Struktur Bumi di kelas 5 SD
Negeri 2 Percobaan, Yogyakarta. Proses pembelajaran setiap hari menggunakan buku teks dan multimedia interaktif, nanum kurang
memberikan contoh yang konkret apabila menggunakan buku teks saja, dan penggunaan multimedia yang belum maksimal dikarenakan multimedia yang
tersedia belum cukup layak untuk menjadi media pembelajaran. Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk dikembangkannya multimedia
pembelajaran sebagai media pembelajaran peserta didik yang layak. Proses pengembangan multimedia pembelajaran IPA menggunakan sembilan
langkah penelitian dari Borg and Gall. Multimedia pembelajaran IPA materi Struktur Bumi ini
dikembangkan untuk peserta didik kelas 5 di SD Negeri 2 Percobaan, Yogyakarta dengan didahului kegiatan penelitian awal terkait permasalahan
dilapangan. Dilanjutkan indentifikasi indikator pelajaran IPA, dan dilanjutkan mengembangkan dan menghasilkan sumber belajar berupa
multimedia pembelajaran. Pengembangan multimedia pembelajaran mengacu pada pembelajaran sebagai sistem, prinsip-prinsip desain pesan
pembelajaran, prinsip pengembangan multimedia, prinsip penggunaan multimedia dalam pembelajaran, dan landasan teoritik pengembangan
62
multimedia pembelajaran IPA materi Struktur Bumi. Dan karakteristik peserta didik kelas 5. Dengan multimedia pembelajaran, pesan disampaikan
dengan sistem pembelajaran, yaitu dengan memberikan tujuan pembelajaran, materi, proses pembelajaran, dan evaluasi. Memadukan beberapa media yang
meliputi teks, gambar, animasi, audio, dan video di dalam materi yang ada di multimedia pembelajaran sehingga dapat memberikan pemahaman dan
pengalaman yang konkret kepada peserta didik. Mengembangkan dan menghasilkan sebuah produk media
pembelajaran berupa multimedia pembelajaran harus memulai tahapan- tahapan pengembangan yang telah ditentukan. Multimedia pembelajaran
yang dikembangkan dan dihasilkan harus termaksud ke dalam kategori layak minimal mendapatkan kriteria penilaian B sebelum multimedia pembelajaran
digunakan peserta didik.