Kedudukan Penelitian Dalam Kawasan Teknologi Pendidikan

59 1. Studi Elemen ini mengandung makna bahwa teori dan praktek ke- TP-an didasarkan atas hasil knstruksi pengetauan terus-menerus melalui penelitian dan praktek refleksi studi. 2. Ethical Practice praktek etis Kode etik sebagai landasan praktek. Elemen ini mengandung makna bahwa teknologi pendidikan sebagai profesi harus memiliki kode etik. Dalam hal ini kode etik bukanlah sekedar aturan dan harapan, tapi merupakan landasan praktek. 3. Facilitating Learning Elemen ini mengandung makna bahwa facilitating sama dengan memberikan kemudaan dengan cara merancang, mengorganisasikan sumber-sumber dan menyediakan peralatan yang kondusif untuk mendukung proses pembelajaran sesuai kebutuan, efektif, efisien dan menarik. 4. Improving Performance Elemen ini mengandung makna bahwa improving harus membuat kemudahan, memberikan cara-cara yang terbaik untuk mencapai tujuan, dan mengarah pada kualitas hasilproduk yang dapat diprediksi. Produk atau hasil mengara pada efektifitas belajar ang dapat diprediksi. a. Create Element ini mengandung makna bahwa menbuat atau menciptakan berkaitan dengan penelitian, teori dan praktek dalam membuat atau 60 menciptakan lingkungan belajar dalam latar yang berbeda-beda, baik formal dan non formal. b. Using Elemen ini berkaitan dengan teori dan praktek untuk membawa peserta didik berhubungan dengan kondisi belajar dan sumber- sumber belajar. c. Managing Elemen ini berkaitan dengan proses perencanaan, pengawasan, pengaturan baik dalam proyek yang bersangkutan dengan pengembangan pembelajaran, penyelengaraan pembelajaran, evaluasi program, ataupun quality contor. Berdasarkan penjelasan di atas penelitian pengembangan multimedia pembelajaran ini merupakan implementasi dari elemen facilitation learning dan improving performance dimana sebagai penyediaan sumber belajar yang dapat digunakan peserta didik maupun guru dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien menggunakan elemen create, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan sebuah produk yaitu multimedia pembelajaran interaktif.

G. Kerangka Berfikir

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap manusia. Belajar bukan hanya sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri peserta didik. Proses belajar seharusnya terdapat interaksi pada peserta didik baik dari dirinya maupun 61 lingkungannya. Pemberian makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada struktur kognitif. Berdasarkan hasil penelitian awal dengan menggunakan metode wawancara dengan guru dan angket yang diberikan kepada peserta didik memperoleh hasil bahwa dalam proses pembelajaran ditemukan masalah dalam belajar pada mata pelajaran IPA materi Struktur Bumi di kelas 5 SD Negeri 2 Percobaan, Yogyakarta. Proses pembelajaran setiap hari menggunakan buku teks dan multimedia interaktif, nanum kurang memberikan contoh yang konkret apabila menggunakan buku teks saja, dan penggunaan multimedia yang belum maksimal dikarenakan multimedia yang tersedia belum cukup layak untuk menjadi media pembelajaran. Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk dikembangkannya multimedia pembelajaran sebagai media pembelajaran peserta didik yang layak. Proses pengembangan multimedia pembelajaran IPA menggunakan sembilan langkah penelitian dari Borg and Gall. Multimedia pembelajaran IPA materi Struktur Bumi ini dikembangkan untuk peserta didik kelas 5 di SD Negeri 2 Percobaan, Yogyakarta dengan didahului kegiatan penelitian awal terkait permasalahan dilapangan. Dilanjutkan indentifikasi indikator pelajaran IPA, dan dilanjutkan mengembangkan dan menghasilkan sumber belajar berupa multimedia pembelajaran. Pengembangan multimedia pembelajaran mengacu pada pembelajaran sebagai sistem, prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran, prinsip pengembangan multimedia, prinsip penggunaan multimedia dalam pembelajaran, dan landasan teoritik pengembangan