79 Kedua indikator kinerja komite sekolah tersebut belum dapat
terlaksana karena mayoritas orang tua siswa apabila memiliki masukan untuk sekolah biasanya langsung datang ke sekolah. Terkait agenda
rutin rapat antara komite sekolah dengan kepala sekolah sementara hanya dilaksanakan secara insidental apabila ada hal-hal yang harus
dibahass.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, hasil penelitian ini mencangkup dua hal pokok yaitu berkaitan dengan
mutu pendidikan di SD Negeri 2 Gemeksekti dan pelaksanaan peran komite sekolah di SD Negeri 2 Gemeksekti. Hasil penelitian tersebut akan
diuraikan dalam pembahasan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Mutu SD Negeri 2 Gemeksekti
Terkait dengan mutu sekolah, SD Negeri 2 Gemeksekti secara umum termasuk dalam kategori cukup baik dilihat dari sudut pandang
akademik dan non akademik. Dari segi akademik dapat diamati dari nilai hasil ujian nasional siswa. Nilai ujian nasional siswa khususnya
pada Tahun Ajaran 20142015 masih tergolong rata-rata bawah. Hal ini dapat diamati dari nilai dari ketiga mata pelajaran yang diujikan
dalam ujian nasional yaitu bahasa indonesia, matematika, dan IPA dua diantaranya masuk kedalam kategori cukup.
80 Selain diamati dari nilai lulusan, kualitas sekolah juga dapat
diamati dari pencapaian kejuaraan dalam berbagai perlombaan baik bidang akademik maupun non akademik. Namun selama Tahun
Ajaran 20142015 dari berbagai perlombaan yang diikuti, SD Negeri 2 Gemeksekti belum berhasil mendapatkan kejuaran. Hasil pencapaian
lomba-lomba yang diikuti dapat dijadikan salah satu indikator mutu dari sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Zamroni 2007:3 yang
mengungkapkan bahwa kualitas sekolah dalam artian yang lebih luas tidak hanya dilihat dari segi lulusannya saja, akan tetapi juga dilihat
dari lomba-lomba baik dari jenjang terendah sampai jenjang tertinggi yang mencangkup bidang ilmu pengetahuan, olahraga, dan kesenian.
2. Peran Komite Sekolah sebagai Badan Pertimbangan
Peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan salah satunya adalah memberikan pertimbangan dalam penyusunan program
sekolah. Sejauh ini komite sekolah di SD Negeri 2 Gemeksekti melakukan bersama-sama dengan sekolah. hal tersebut sesuai dengan
pendapat Sri Renani dkk 2008:83 yang menyatakan bahwa komite sekolah berfungsi untuk memberikan masukan, pertimbangan,
rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kebijakan dan program pendidikan. Proses penyusunan program ini dilaksanakan
oleh kepala sekolah dan dewan guru. Setelah rancangan program selesai, pihak sekolah melalui kepala sekolah melakukan konsultasi
81 kepada komite sekolah. Dalam menjalankan perannya sebagai
pemberi pertimbangan dalam penyusunan program sekolah, komite sekolah di SD Negeri 2 Gemeksekti baru sebatas mengetahui,
menyetujui, dan mengesahkan program yang disusun oleh sekolah. Pada setiap akhir tahun ajara, kepala sekolah dan guru menyususn
RAPBS yang akan digunakan untuk tahun ajaran berikutnya. Setelah proses penyusunan tersebut, pihak sekolah melakukan konsultasi
kepada komite sekolah selaku stakeholder. Apabila dirasa sudah sesuai, komite sekolah akan menyetujui dan mengesahkan RAPBS
tersebut dalam rapat pleno yang dihadiri oleh pihak sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa. Sehubungan dengan RAPBS, sejauh ini
komite sekolah sebatas memberikan masukan secara umum dan tidak serta merta mendikte pihak sekolah terkait anggaran pendapatan dan
pengeluaran yang telah dirancang oleh sekolah. Pengecekan rencana anggaran dilakukan secara umum. Selama ini komite sekolah lebih
banyak langsung memberikan persetujuan terhadap RAPBS yang disusun oleh sekolah karena sejauh ini dinilai telah sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan sekolah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hamzah B. Uno 2010: 94, yang mengemukakan bahwa pendapatan
dan pengeluaran sekolah dituangkan ke dalam suatu neraca tahunan sekolah yang disebut RAPBS, yang harus disahkan atas persetujuan
pihak sekolah dan komite sekolah dan komite sekolah yang ditanda tangani oleh kepala sekolah dan ketua komite sekolah sehingga
82 menjadi APBS pendidikan di tingkat sekolah yang resmi. Bukti APBS
komite sekolah tersebut dapat dilihat dalam lampiran APBS Tahun Ajaran 20142015.
Selain memberikan masukan dalam penyusunan program dan rancangan anggaran, komite sekolah di SD Negeri 2 Gemeksekti juga
turut memberikan dukungan dalam hal penambahan tenaga non kependidikan. Bentuk dukungan komite sekolah dalam hal ini yaitu
memobilitasi tenaga kependidikan di sekolah. Pada dasarnya, dalam proses perekrutan tenaga kependidikan seperti guru sukarelawan, guru
wiyata ataupun tenaga kependidikan lain merupakan kewenangan dari kepala sekolah. Namun, komite sekolah sebagai patner kepala sekolah
dalam usaha memperbaiki kualitas pendidikan khususnya di sekolah ikut memberikan dukungan. Sesuai dengan yang telah diuraikan
sebelumnya bahwa komite sekolah memberikan dukungan kepada sekolah untuk memberikan timbal balik honor yang sepantasnya
kepada para guru sukarelawan dan guru wiyata bakti dengan mencarikan donatur. Hal ini sejalan dengan pendapat Hasbullah
2006: 94 yang menyatakan bahwa salah satu fungsi dari komite sekolah adalah menggalang dana dari masyarakat dalam rangka
pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Selain memberikan masukan dalam hal perekrutan tenaga
kependidikan, komite sekolah juga memberikan dukungan perihal pengadaan sarana prasarana di sekolah. Pemberian dukungan terkait
83 pengadaan
sarana prasarana
dilakukan dengan
memberikan kesempatan kepada orang tua dan masyarakat untuk menjadi donatur
dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Syaiful Sagala 2009: 260 yang menyatakan bahwa salah satu
fungsi yang dimiliki oleh komite sekolah adalah menghubungi orang tua siswa yang mampu untuk meminta kesediaannya menjadi donatur
atau bantuan lainnya yang disetujuinya untuk keperluan sekolah dengan menjelaskan program kerja yang akan dilakukan oleh
sekolah.
3. Peran Komite Sekolah sebagai Pendukung