Struktur Pengurus Komite Sekolah

18 e. kriteria fasilitas pendidikan; f. hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan; 5. mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan; 6. menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 7. melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komite sekolah memiliki empat peran penting dalam dunia pendidikan yaitu: 1 Pemberi pertimbangan advisory agency, 2 Pendukung supporting agency, 3 Pengontrol controlling agency, dan 4 Mediator mediatory agency. Peran yang dipaparkan di atas masih sebatas garis besarnya saja. Penjelasan lebih rinci terkait peranan komite sekolah disajikan pada sub bab tentang peran komite sekolah nomor 4.

3. Struktur Pengurus Komite Sekolah

Komite sekolah sebagai wadah representasi dari para stakeholder sekolah diharapkan mampu untuk menampung dan mewakili sehingga aspirasi masyarakat dapat terwakili secara proposional. Oleh karena itu, 19 sekolah harus mampu meyakinkan orang tua, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Prinsip pembentukan komite sekolah sesuai yang tertuang dalan Kemendiknas Nomor 044U2002 Kemendiknas, 2002 menganut prinsip transparan, akuntabel, dan demokratis, serta merupakan mitra satuan pendidikan. Hasbullah 2006: 99 menjelaskan pengertian transparan, akuntabel, dan demokratis dalam proses pembentukan komite sekolah. Dilakukan secara transparan berarti bahwa komite sekolah harus dibentuk secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat secara luas mulai dari tahap pembentukan panitia persiapan, proses sosialisasi oleh panitia persiapan, kriteria calon anggota, proses pemilihan, dan tahap penyampaian hasil pemilihan. Akuntabel berarti panitia pembentukan komite sekolah harus memberikan laporan pertanggungjawaban kinerja maupun penggunaan dana kepanitiaan. Sementara demokratis berarti dalam proses pemilihan anggota dan pengurus dilakukan dengan musyawarah mufakat. Berdasarkan Kepmendiknas Nomor 044U2002 Kemendiknas, 2002 kepengurusan komite sekolah terdiri atas: 1 unsur masyarakat yang berasal dari orang tuawali pesesta didik; tokoh masyarakat; dunia usahaindustri; organisasi profesi tenaga kependidikan; wakil alumni; dan 2 unsur dewan guru, yayasan,lembaga penyelenggara pendidikan, Badan Pertimbangan Desa dapat pula dilibatkan sebagai anggota komite sekolah. Pernyataan di atas sejalan dengan Hasbullah 2006: 100, menjelaskan keanggotaan komite sekolah terdiri dari unsur masyarakat 20 yang dapat berasal dari perwakilan orang tuawali murid berdasarkan jenjang kelas yang dipilih secara demokratis; para tokoh masyarakat; anggota masyarakat yang mempunyai perhatian atau dijadikan figur dan mempunyai perhatian untuk meningkatkan mutu pendidikan; pejabat pemerintah setempat; pakar pendidikan yang mempunyai perhatian pada peningkatan mutu pendidikan; organisasi profesi tenaga pendidikan; perwakilan siswa bagi tingkat SMPMTsSMAMASMK yang dipilih secara demokratis berdasarkan jenjang kelas; dan perwakilan forum alumni SDSLTPSLTA yang telah dewasa dan mandiri. Anggota komite sekolah yang berasal dari unsur dewan guru, yayasan,lembaga penyelenggara pendidikan, Badan Pertimbangan Desa sebanyak- banyaknya berjumlah tiga orang. Berdasarkan uraian di atas, dalam suatu struktur kepengurusan komite sekolah hendaknya terdiri dari unsur mayarakat dari berbagai lapisan dan unsur dewan guru agar aspirasi dan masukan dari berbagai lapisan masyarakat dapat lebih terserap sehingga mampu menciptakan pendidikan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat dengan mutu yang baik. Berdasarkan Kemendiknas Nomor 044U2002 Kemendiknas, 2002, anggota komite sekolah sekurang-kurangnya berjumlah sembilan orang dan jumlahnya ganjil. Hal ini sejalan dengan pendapat Tim Dosen AP 2008: 30 yang menyatakan bahwa anggota komite sekolah pada umumnya beranggotakan 9 orang yang terdiri dari unsur masyarakat, unsur dewan guru, dan yayasan atau lembaga. Hasbullah 2006: 100 21 menjelaskan bahwa syarat-syarat, hak, dan kewajiban, serta masa keanggotaan komite sekolah ditetapkan di dalam Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART. Kepengurusan komite sekolah yang tertuang dalam Kemendiknas Nomor 044U2002 Kemendiknas,2002, sekurang-kurangnya terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara. Apabila membutuhkan penjabaran kerja, kepengurusan dapat dilengkapi dengan bidang-bidang tertentu sesuai kebutuhan yang ada. Menurut Syaiful Sagala 2007: 240, struktur organisasi komite sekolah yang sudah dibentuk di setiap sekolah dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Struktur Organisasi Komite Sekolah Satuan Pendidikan KETUA WAKIL KETUA NARASUMBER Terdiri dari tokoh masyarakat SEKRETARIS BENDAHARA ANGGOTA Anggota dibagi dalam komisi: 1. Pengembangan sumber daya manusia 2. Manajemen mutu sekolah 3. Mutu pembelajaran 4. Hubungan orang tua dan masyarakat 22 Pembuatan struktur dalam suatu kepengurusan bertujuan untuk mempermudah dalam proses pembagian tugas dan kewenangan. Melalui pembentukkan struktur kepengurusan diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Dengan demikian, para pengurus komite sekolah dapat lebih optimal untuk menjalankan tugasnya dalam usaha peningkatan muru pendidikan di sekolah.

4. Peran Komite Sekolah