Kemitraan Sekolah dengan Stakeholder

29 ketiga pihak. Salah satu peran yang dimiliki oleh komite sekolah di satuan pendidikan adalah sebagai mediator antara sekolah dengan masyarakat. Apabila ada kerjasama yang baik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat diharapkan dapat tercipta beberapa program inovatif yang dapat diterapkan dalam kegiatan pendidikan. Syaiful Sagala 2009: 260 menyatakan sebagai penghubung, komite sekolah berperan sebagai: 1 penghubung dengan instansi pemerintahan; 2 penghubung dengan orang tua siswa yang mampu untuk menjadi donatur; 3 mencari informasi untuk mengembangkan sekolah; dan 4 memberi laporan kepada masyarakat tentang penggunaan keuangan dan pelaksanaan program. Melalui fungsi yang dimiliki oleh komite tersebut, diharapkan mampu untuk meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan pendidikan.

5. Kemitraan Sekolah dengan Stakeholder

Sekolah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Syaiful Sagala 2009: 246 menyatakan masyarakat adalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki ketergantungan. Kerjasama yang dijalin antara sekolah dan masyarakat dapat mendorong terciptanya sekolah yang sesuai dengan harapan masyarakat. 30 Masyarakat memiliki hak untuk terlibat dalam semua aspek manajemen sekolah mulai dari pengambilan keputusan dalam perencanaan program sekolah, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program termasuk keuangan. Peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan bisa secara perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan. Melalui kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam perlaksanaan pendidikan dapat memunculkan peluang terciptanya program yang berkualitas. Program-program berkualitas akan tercipta apabila terjalin kerjasama yang sinergis antara ketiga pihak dan sesuai dengan kebutuhan sekolah terutama dalam proses pembelajaran siswa. Menurut Syaiful Sagala 2009: 247 dampak positif dari peran serta masyarakat antara lain: 1 mengembangkan sikap demokratis di sekolah dan berupaya memenuhi harapan masyarakat; 2 peningkatan peran serta masyarakat dalam hal membuat perencanaan sekolah dan pemantauan pelaksanaannya, dukungan pembelajaran anak, dukungan fisik ke sekolah, adanya kontrol dari masyarakat, dan pemikiran, keahlian dan keterampilan; 3 terjalinnya hubungan yang setara dan harmonis antara sekolah dan stakeholder; 4 tumbuhnya kepercayaan timbal balik antara sekolah dan stakeholder; dan 5 tumbuhnya rasa tanggung jawab dari masyarakat terhadap kemajuan dan kualitas sekolah. Selain bekerja sama dengan stakeholder, agar sekolah mampu meningkatkan mutu yang dimilikinya maka diperlukan juga manajemen 31 sekolah yang baik. Tanpa adanya manajemen sekolah yang baik, pelaksanaan program yang dimiliki oleh sekolah tidak akan terlaksana dengan maksimal. Peningkatan mutu pendidikan di suatu sekolah sangat dipengaruhi oleh keikutsertaan banyak pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan mulai dari kepala sekolah, guru kelas, orang tua, komite sekolah, dan stakeholder lainnya. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan mutu di sekolah mereka yaitu dengan menerapkan sistem Manajemen Berbasis Sekolah MBS. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dibutuhkan kerjasama yang sinergis antara sekolah, orang tua siswa dan masyarakat serta manajemen sekolah yang baik. Melalui kerjasama yang sinergis dan manajemen sekolah yang baik diharapkan dapat memunculkan program-program yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan sekolah terutama kegiatan pembelajaran siswa.

B. Mutu Pendidikan