Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Kuesioner merupakan alat ukur yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang mampu menggali hal-hal yang bersifat
rahasia Hidayat,2009. Kuesioner dalam penelitian ini meliputi: a.
Kuesioner Data Demografi Data demografi responden terdiri usia, jenis kelamin, status
perkawinan, pendidikan, masa kerja, dan status kepegawaian. b.
Kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan Kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan berisi
pernyataan mengenai persepsi perawat pelaksana RSUD dr. Pirngadi terhadap perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan yang meliputi berpikir secara
kritis, pemecahan masalah, menghormati seseorang, kemampuan berkomunikasi, menyusun tujuan dan memberikan pandangan dan membangun
diri sendiri dan orang lain. Kuesioner kepemimpinnan efektif yang digunakan pada penelitian ini memodifikasi kuesioner The Leader Behaviour Checklist
yang disesuaikan dengan konsep perilaku kepemimpinan menurut Tappen 2005 yang terlampir pada tinjauan pustaka. The Leader Behaviour Checklist
merupakan alat yang membantu seorang pemimpin untuk memperbaiki diri dan perilaku kritis dalam menetapkan arah dan menginspirasi orang lain dalam
organisasi. Penilaian dalam kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala
ruangan ini ditentukan oleh peneliti dengan jawaban berskala likert dengan skor pilihan yaitu empat pilihan jawaban yaitu tidak pernah, jarang, sering dan
selalu dengan skor 1-4 yang dipilih dengan memberikan tanda check list pada
alternatif jawaban yang paling sesuai. Kriteria untuk pernyataan positif yaitu nilai 1 untuk tidak pernah, nilai 2 untuk jarang, nilai 3 untuk sering dan nilai 4
untuk selalu. Pernyataan negatif dinilai 4 untuk tidak pernah, nilai 3 untuk jarang, nilai 2 untuk sering dan nilai 1 untuk selalu. Pengkategorian hasil ukur
dalam kuesioner ini terdiri dari empat kategori yaitu sangat tidak baik, tidak baik, baik dan sangat baik. Untuk menentukan panjang kelas interval
menggunakan rumus sebagai berikut Hidayat, 2007 P=
������� ����� � �����
P adalah panjang kelas dengan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah sehingga didapat rentang kelas dan banyak kelas adalah 4 kelas. Standar untuk
pengukuran perilaku kepemimpinan efektif adalah sangat tidak baik 28-49, tidak baik 50-71, baik 72-92, dan sangat baik 93-112
Kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan ini meliputi 6 sub variabel dengan 28 pernyataan yang terdiri dari 24 pernyataan positif dan 4
pernyataan negatif. Kisi-kisi kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Kisi-kisi kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala
ruangan
No Sub variabel
Jumlah pernyataan
Nomor pernyataan
positif Nomor pernyataan
negative 1
Berpikir secara kritis 4
1,2,3,4 2
Pemecahan masalah 5
5,6,8,9 7
3 Menghormati
seseorang 5
10,12,13,14 11
4 Kemampuan
berkomunikasi 6
16,17,18,19,20 15
5 Menyusun tujuan dan
memberikan pandangan
3 21,22,23
6 Membangun diri
sendiri dan orang lain 5
24,25,27,28 26
Total 28
24 4
c. Kuesioner motivasi kerja perawat pelaksana
Kuesioner motivasi kerja perawat pelaksana berisi pernyataan tentang motivasi perawat pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya. Kuesioner
motivasi kerja yang digunakan pada penelitian ini memodifikasi instrumen motivasi kerja dari penelitian yang dilakukan oleh Tan Teck-Hong 2001
tentang herzbergs motivation-hygiene theory and job satisfaction in the malaysian retail sector: the mediating effect of love of money yang memiliki
nilai koefisien cronbach alpha pada uji reliabitasnya adalah 0,70-0,84. Penilaian dalam kuesioner motivasi kerja ini terdiri dari nilai 4 untuk
sangat setuju, nilai 3 untuk setuju, nilai 2 untuk tidak setuju dan nilai 1 untuk sangat tidak setuju. Sedangkan untuk pernyataan negatif yaitu nilai 1 untuk
sangat setuju, nilai 2 untuk setuju, nilai 3 untuk tidak setuju dan nilai 4 untuk sangat tidak setuju. Pengkategorian hasil ukur dalam kuesioner ini terdiri dari
empat kategori yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Untuk menentukan panjang kelas interval menggunakan rumus sebagai berikut
Hidayat, 2007 P=
������� ������ �����
P adalah panjang kelas dengan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah sehingga didapat rentang kelas dan banyak kelas adalah 4 kelas. Standar untuk
pengukuran motivasi kerja adalah sangat rendah 29-50, rendah 51-72, tinggi 73-94, dan sangat tinggi 95-116.
Kuesioner motivasi kerja perawat pelaksana berisi pernyataan sebanyak 29 pernyataan dengan pengukuran menggunakan skala likert. Kuesioner
motivasi kerja perawat pelaksana meliputi 11 sub variabel dengan 25 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif. Kisi-kisi kuesioner motivasi kerja
perawat pelaksana dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Kisi-kisi kuesioner motivasi kerja perawat pelaksana
No Sub Variabel
Jumlah pernyataan
Nomor pernyataan
positif Nomor
pernyataan negative
Faktor Motivator 1
Pencapaian 3
1,2,3 2
Kemajuan 2
4,5 3
Pekerjaan 2
7 6
4 Penghargaan
2 8,9
5 Pertumbuhan
3 10,12
11 Faktor Hygiene
6 Kebijakan rumah
sakit 2
13,14 7
Hubungan dengan rekan kerja
4 16,17,18
15 8
Keamanan 1
19 9
Hubungan dengan atasan
3 20,21
22 10
Gaji 5
23,24,25,26,27 11
Kondisi kerja 2
28,29 Total
29 25
4
Instrumen The Leader Behaviour Checklist dan instrumen dari penelitian Tan Teck-Hong 2001 tentang herzbergs motivation-hygiene theory
and job satisfaction in the malaysian retail sector: the mediating effect of love of money ini rencanakan akan dilakukan proses terjemahan dan adaptasi
sebelum dilakukan modifikasi. Proses terjemahan dan adaptasi dari instrumen bertujuan untuk
mencapai bahasa yang berbeda dari instrumen bahasa inggris yang secara konseptual sama disetiap target negara atau budaya. Proses terjemahan dan
adaptasi memiliki beberapa tahapan yaitu: 1.
Instrumen diterjemahkan oleh satu orang penerjemah yang sebaiknya seorang yang profesional dan mengerti dengan istilah yang terdapat
dalam instrumen terlebih dahulu ke bahasa yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.
2. Setelah diterjemahkan sesuai dengan target bahasa yang
diterjemahkan, maka dilakukan Back translation oleh panel ahli bilingual yang memiliki kemampuan dalam bahasa inggris dan target
bahasa yang diterjemahkan sehingga dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan terjemahan yang dibutuhkan dengan membandingkan
antara terjemahan dari seorang profesional dengan versi aslinya. Hasil dari Back translation akan menghasilkan bentuk terjemahan yang
sesuai untuk kuesioner. 3.
Setelah dilakukan Back translation dilakukan uji coba kepada responden yang representative kemudian bentuk akhir dari instrumen
dalam bahasa target terjemahan harus sesuai dengan bentuk aslinya WHO.
Peneliti tidak melakukan proses terjemahan dan adaptasi seperti yang direncanakan pada proposal dikarenakan keterbatasan biaya peneliti. Peneliti
hanya melakukan satu kali proses penterjemahan yang dilakukan oleh seorang staf pengajar di Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional, Lembaga
Indonesia Amerika LBPP-LIA.