Analisa Bivariat Hasil penelitian

melihat korelasi dua variabel yang berskala ordinal. Dalam penelitian ini didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,43. Analisa statistik diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai signifikasi sebesar 0,05, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antar dua variabel. Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan hubungan sedang dan arah korelasi positif antara perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Tabel 5.1.2 Hubungan perilaku kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan Variabel 1 Variabel 2 Ρ p-value Keterangan Perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan Motivasi kerja perawat pelaksana 0,43 0,000 Terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan hubungan yang sedang dan arah korelasi positif 5.2. Pembahasan 5.2.1 Perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan Hasil penelitian yang telah dilakukan di instalasi rawat inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan didapatkan bahwa lebih dari setengah perawat pelaksana 50,6 mempersepsikan perilaku kepemimpinan kepala ruangan adalah baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Muhammad 2013 tentang hubungan kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap F BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado. Pada penelitian ini didapatkan hasil gambaran kepemimpinan kepala ruangan di masing-masing ruangan rawat inap adalah baik. Hal ini didukung pula dengan hasil analisa item kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan tentang berpikir kritis yang menunjukkan bahwa 57,8 perawat pelaksana mempersepsikan kepala ruangan sangat baik. Berdasarkan pernyataan nomor 4 pada kuesioner perilaku kepemimpinan, 55,2 perawat pelaksana menyatakan bahwa kepala ruangan sering mengkomunikasikan prinsip-prinsipnya dalam bekerja kepada perawat pelaksananya. Berpikir kritis merupakan salah satu perilaku seoraang pemimpin yang efektif. Berpikir kritis memiliki 2 komponen yaitu penalaran logis reasoning dan analisis kreatif. Selain 2 komponen itu terdapat pula komponen tambahan seperti wawasan, intuisi, empati dan keinginan untuk melakukan sesuatu Pesu Herman, 1998 dalam Marquis Huston, 2003. Hal ini didukung pula oleh hasil penelitian Zega 2010 bahwa 52,1 perawat pelaksana mempersepsikan kepala ruangan rawat inap UPT RSUP dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta memiliki pengetahuan yang tinggi. Menurut teori Tappen dalam Zega 2010 seorang pemimpin perawat yang efektif harus memiliki pengetahuan tentang konsep kepemimpinan yang akan meningkatkan kompetensi kepemimpinan dalam bersikap dan memilih tindakan yang lebih spesifik terhadap situasi. Hasil analisa item kuesioner selanjutnya tentang pemecahan masalah menunjukkan bahwa 49,4 perawat pelaksana mempersepsikan kepala ruangan mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Penyelesaian masalah merupakan bagian pengambilan keputusan dalam menentukan atau menetapkan tindakan tertentu. Belcher 2000 berpendapat bahwa seorang pemimpin yang memiliki keterampilan berpikir kritis dengan baik akan berdampat positif terhadap kualitas pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah Marquis Huston, 2003. Hal ini didukung pula dari hasil jawaban pada pernyataan nomor 8 dimana perawat pelaksana berpendapat bahwa kepala ruangan sering mengambil jalan keluar solusi yang baik dari masalah yang terjadi. Berdasarkan analisa pada item kuesioner tentang menghormati seseorang menunjukkan sebagian perawat pelaksana 50 berpendapat kepala ruangan menghormati orang lain secara baik. Pada pernyataan 14 kepala ruangan dipersepsikan perawat pelaksana sering menerapkan gaya kepemimpinannya sesuai dengan kemampuan dan karakter perawat pelaksana.

Dokumen yang terkait

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

21 206 87

Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dengan Pelaksanaan Prinsip “Enam Benar” Pemberian Obat yang Dilakukan Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan

6 79 106

Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Dumai

22 135 91

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Puskesmas Langsa Lama Tahun 2014

42 214 78

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

8 115 135

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Semangat Kerja Perawat Pelaksana di Runag Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

9 66 161

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI EFEKTIF DAN PENDELEGASIAN OLEH KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI UNIT RAWAT INAP RSUD SOLOK.

0 1 10

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 25

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 15

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 17